Allah Sumber Kasih Karunia
Dalam doa, kta sering mengatakan Allah Sumber Karunia, Allah Sumber Sukacita, Allah Sumber Anugerah, atau hal lain yang menunjukkan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang kita terima sebagai orang percaya.
Kata sumber dalam kamus Bahasa Indonesia berarti tempat keluar atau asal sesuatu. Jadi, apabila dalam doa kita mengatakan Allah sebagai Sumber Kehidupan ini maka kita percaya bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian-Nya.
Sebagai manusia, kita hanya bisa merespon pemberian Allah tersebut dengan bersyukur dan berterimakasih. Memang seolah-olah mudah mengatakan hal tersebut, tetapi apakah kita benar-benar memenuhi kehidupan ini dengan penuh ucapan syukur. Ia memanggil kita dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal agar kita senantiasa bersekutu dengan Dia.
Kesusahan dan pergumulan dalam kehidupan ini seharusnya tidak mem- buat kita menjadi takut atau kuatir karena kita percaya Allah adalah Sumber Pengharapan dan Sumber Sukacita. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak jarang mata kita tertutup oleh permasalahan tersebut sehingga tidak melihat Allah yang selalu hadir dalam kehidupan ini.
Bagaimana menjaga iman kita untuk senantiasa hidup bersekutu dengan Allah? Sebagai orang percaya, kita tahu bahwa dengan berdoa, membaca Alkitab dan melakukan saat teduh adalah salah satu cara untuk menjaga iman. Namun hal itu sering lalai kita lakukan karena kesibukan, kemalasan, kejenuhan atau sebab lain yang mengakibatkan kita lupa untuk melakukannya.
Sediakan waktu untuk Tuhan agar kita dapat menaikkan doa sebagai cara berbicara dengan Tuhan ditambah dengan membaca Alkitab dan melakukan saat teduh untuk memahami dan mengerti apa maksud Allah dalam ayat tersebut. Biarkanlah Tuhan berbicara dalam keheningan kita saat bersaat teduh agar kita dapat merasakan hubungan dengan Allah makin erat dan diingatkan bahwa tanpa tuntunan Dia, kita akan sesat dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam renungan ini, kita diingatkan untuk terus menjaga iman dengan berdoa secara rutin dan membaca Alkitab. Janganlah lupa bahwa kehidupan ini adalah pemberian Allah untuk kita jalani dan hadapi dengan menjaga hati dan iman agar kita menjadi saluran berkat untuk orang lain. Selain daripada itu, hidup kita ini akan dipenuhi dengan ucapan syukur.
Dengan menjaga iman maka kita akan menjalani hidup ini dalam kebenaran dan jauh dari pikiran yang jahat. Hidup penuh empati, tidak egois, rendah hati dan penuh pengertian terhadap orang lain membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan dewasa dalam iman. Memang hal ini tidaklah mudah untuk dijalani, tetapi mintalah kekuatan dari Tuhan dalam setiap doa kita agar Dia senantiasa menuntun setiap langkah kehidupan ini.
Cobalah dari lingkungan terkecil dahulu, dalam keluarga inti sehingga anggota keluarga kita dapat merasakan bahwa kasih Kristus terpancar melalui kehadiran kita. Kemudian dalam lingkungan pekerjaan, gereja bahkan masyarakat yang lebih luas. Percayalah Kristus akan menuntun dan memberi kekuatan untuk kita dalam menjaga hidup yang beriman jika kita memberi ruang untuk Dia hadir sebagai Sumber Karunia.
Rasul Petrus mengingatkan agar kita tidak lengah karena musuh ini adalah Iblis. Hidup dalam Kristus, kita mampu berjaga-jaga dan sadar akan kuasa Iblis itu yang ingin menghancurkan kehidupan kita. Dengan Tuhan sebagai Sumber Karunia, kita tidak takut dan kuatir.
1 Petrus 5:10: “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus … akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu… (DMI)