Apakah saya berani

Apakah saya berani?

(Markus 8 : 31 – 38)

”He is no fool who gives what he cannot keep to gain that which he cannot lose.” Jim Elliot
(Bukanlah orang bodoh seseorang yang menyerahkan apa yang tak dapat disimpannya demi mendapatkan apa yang mungkin bisa hilang darinya)

Jim Elliot meninggal sebagai martir pada usia 28 tahun di Ecuador ketika mengabarkan Injil kepada Indian suku Quichua dan Aucas, buku-buku tentang kehidupan Elliot ditulis oleh istrinya, Elisabeth Elliot, telah memicu gelombang pengiriman ribuan penginjil ke ladang-ladang penginjilan dan menggelorakan api semangat pengabdian bagi Allah. Ia adalah seorang Kristen yang penuh keberanian, memusatkan perhatiannya hanya untuk menyenangkan hati Allah, bukannya manusia.

Jim Elliot setelah mencari banyak cara akhirnya beberapa kali berhasil berkomunikasi dengan Indian suku Aucas. Namun tak lama dari kejadian itu, pada th 1956 dia bersama 4 orang rekannya dibunuh oleh orang Aucas yang terkenal ganas, namun Elizabeth Elliot, istrinya, bersama istri istri misionaris tersebut tanpa gentar ataupun dendam, melanjutkan pelayanan penginjilan mereka kepada suku Aucas dan memenangkan banyak jiwa mereka bagi Tuhan. Kisah penginjilan ini ditulis dengan begitu indah di buku Shadow of the Almighty (Di Bawah Naungan Yang Maha Kuasa)

Mungkin kita tidak terpanggil untuk melayani di ladang penginjilan seperti Jim Elliot, akan tetapi setiap orang Kristen dipanggil untuk masuk ke dalam suatu pertualangan iman yang menyenangkan yaitu memahami dan menjalankan kehendak Allah. Inilah panggilan keberanian di dalam kehidupan kekristenan – menjadikan Allah sebagai pusat dari setiap tindakan, pikiran dan perbuatan anda.

Keberanian mendengar panggilan Tuhan seringkali tidak mudah kita jalani karena kita lebih mengikuti pertimbangan kita dibanding mendengarkan panggilan Allah. Kita lebih mengedepankan keinginan pribadi kita dibanding tunduk kepada Allah yang kita akui sebagai pusat kehidupan kita. Kita lebih menuruti ketakutan kita dibanding bersandar kepada kemahakuasaanNya. Keberanian kita terhalang oleh perhitungan untung rugi dan kita takut “kehilangan” sesuatu demi melayani Tuhan

Salib Kristus memungkinkan kita dengan penuh keberanian datang masuk ke tempat kudus Allah (Ibr 10:19). Pengorbanan yang kita lakukan untuk Yesus tidak pernah akan sebanding dengan pengorbananNya untuk kita. Pelayanan kita belum sampai ke pengorbanan jiwa kita. Kehilangan waktu kita untuk pelayanan tidaklah sebanding dengan pemeliharaanNya 24 jam terhadap hidup kita. Bukankah kita yakin ketika Tuhan memanggil kita melayani akan melengkapi kita untuk itu?

Ketika kita memberanikan diri keluar dari zona nyaman kita untuk melayani Tuhan, karya Tuhan akan lebih nyata bagi kita. Kita akan merasakan sendiri bagaimana pertolongan Tuhan nyata bagi kita senantiasa. Ketika di tengah kesibukan rutinitas kita kita mencoba tetap memberi waktu untuk melayani Tuhan, kita akan merasakan sendiri bagaimana Tuhan nyata memampukan kita menyelesaikan segala sesuatunya. Ketika kita kekurangan tetapi kita mencoba tetap memberi untuk pekerjaan Tuhan kita akan menyaksikan sendiri Tuhan mampu menolong kita. Namun ketika kita melayani Tuhan dengan perhitungan kemampuan kita, kita tidak mendapat kesempatan menyaksikan karya luar biasa Tuhan menolong kita. Ketika Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia karena Tuhan Yesus membicarakan penderitaan (Mrk 8: 32-33), ternyata pikiran Petrus sedang dikuasai Iblis yang hendak membatasi karya Yesus. Tuhan memberikan kemampuan besar kepada kita namun terkadang pikiran kitalah yang membatasinya

Jika umat Tuhan berani mendengar suara Tuhan, mengikuti panggilanNya, gereja tidak kekurangan pelayan, sekolah minggu tidak kekurangan guru, pengurus komisi tidak sulit dicari dan Injil Tuhan akan tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Panggilan kita adalah untuk berani mendengar, berani taat dan berani menjawab “Ya” atas penggilanNya.

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya (Mrk 8:34-35) -NMM

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565211
Users Today : 443
Users Yesterday : 1594
This Month : 32800
This Year : 117361
Total Users : 565211
Who's Online : 18