Apologetika Kristen
APOLOGETIKA KRISTEN
1 Petrus 3:15, “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat …”
Dalam kehidupan kita bermasyarakat, tentu tidak lepas dari berbagai interaksi dengan berbagai macam manusia dengan bermacam ide, pemikiran, paham dan kepercayaan. Terlebih lagi yang aktif di dunia maya…. Begitu banyak blog, website, video, film yang disajikan yang bertentangan dengan iman Kristen. Terlebih blog-blog yang menyerang keyakinan kita sebagai orang Kristen.
Majelis Jemaat GKI Kota Wisata pada tahun pelayanan 2016-2017 secara bulat menetapkan perluasan Bidang Kesaksian dan Pelayanan (Kespel) yang selama ini lebih fokus pada bagian Pelayanan akan dikembangkan dengan dimulainya sub bidang Kesaksian. Selamat untuk terobosan ini. Namun demikian, banyak hal yang harus dipersiapkan baik secara organisasi maupun individu untuk dapat memutar roda sub bidang Kesaksian, salah satunya adalah pengetahuan mengenai Apologetika Kristen.
Kata “apologi” berasal dari kata Yunani yang pada dasarnya berarti “memberi pembelaan.” Apologetika Kristen itu berarti ilmu tentang pembelaan iman Kristen. Ada banyak kaum skeptis yang meragukan keberadaan Allah dan/atau menyerang kepercayaan kepada Allah dalam Alkitab. Ada banyak kritikus yang menyerang pengilhaman dan doktrin mengenai Alkitab; ada banyak paham mempromosikan doktrin yang salah dan menyangkal kebenaran-kebenaran kunci Kristen. Misi dari apologetika Kristen adalah memerangi semua gerakan-gerakan ini, mempertahankan serta mempromosikan pemahaman tentang kebenaran Kristen.
Mungkin, ayat kunci untuk apologetika Kristen di dalam Alkitab adalah 1 Petrus 3:15, “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu …”
Tidak ada alasan bagi seorang Kristen untuk sama sekali tidak mampu mempertahankan imannya. Setiap orang Kristen harus mampu memberi penjelasan yang cukup mengenai iman mereka di dalam Kristus. Memang tidak setiap orang Kristen harus menjadi ahli dalam apologetika. Namun, setiap orang Kristen perlu mengerti apa yang mereka percaya, mengapa mereka percaya, bagaimana membagikannya dengan orang lain, dan bagaimana mempertahankannya dari kebohongan dan serangan. Aspek selanjutnya dari apologetika Kristen yang sering diabaikan adalah bagian kedua dari 1 Petrus 3:15, “… tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat ….”
Mempertahankan iman Kristen dengan apologetika tidak boleh dengan cara yang kasar, marah-marah atau tidak menunjukkan hormat kepada orang yang berbeda pendapat. Saat melakukan apologetika Kristen, kita harus berusaha memberikan pembelaan yang kuat, tapi pada saat bersamaan bersikap seperti Kristus dalam usaha pembelaan tersebut. Jika kita memenangkan perdebatan tersebut, namun menjauhkan orang dari Kristus karena sikap kita, maka kita telah kehilangan tujuan yang sebenarnya dari apologetika Kristen.
Ada dua aspek/metode utama dari apologetika Kristen. Pertama, biasanya disebut sebagai ‘apologetika klasik’. Di mana seseorang memberikan bukti-bukti bahwa berita Kristen itu benar adanya. Yang kedua, biasanya disebut ‘apologetika anggapan’ yakni mencakup usaha mengkonfrontasikan anggapan-anggapan (prasangka-prasangka, asumsi-asumsi) dibalik pemikiran anti-Kristen.
Para penganut kedua metode apologetika Kristen ini sering berdebat satu dengan yang lain soal metode mana yang paling efektif. Kelihatannya, menggunakan kedua metode akan jauh lebih efektif, tergantung kepada orang dan situasi yang dihadapi. Apologetika Kristen menyajikan pembelaan yang masuk akal terhadap iman, dan kebenaran Kristen kepada mereka yang tidak memahaminya. Apologetika Kristen merupakan aspek yang perlu dalam kehidupan Kristiani seseorang. Setiap orang Kristen selayaknya diperlengkapi dan senantiasa siap untuk memberitakan Injil dan mempertahankan imannya.
Selamat Bersaksi dan Selamat Mempertahankan Kesaksian tersebut. (Matius 28:18-20; 1 Petrus 3:15).
Tuhan Yesus Memberkati. Amin. (meA)
Referensi:
http://www.gotquestions.org/Christian-apologetics.html