Beragam Karya, Berjalan Bersama

Tentu kita pernah berada dalam situasi perdebatan. Setiap orang yang ada dalam forum diskusi saling beradu argument mempertahankan pendapat dan apa yang diyakini benar. Dalam kehidupan bersama, perbedaan pendapat merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dan sebenarnya merupakan hal yang biasa. Namun, perbedaan pendapat dan berselisih paham bisa menjadi hal yang berdampak buruk saat setiap insan yang ada dalam forum tersebut tidak mau saling mendengar, menghargai, belajar, dan bersikap rendah hati. Ketika hal itu terjadi, maka perbedaan pendapat bisa menyebabkan kemarahan yang berkelanjutan.

“Jika kita membenci perbedaan, maka sejatinya kita membenci seluruh manusia. Karena semua manusia diciptakan berbeda, tak ada yang sama bahkan anak kembar sekalipun.” Dalam lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga, kita pasti sudah menemukan banyak perbedaan, beda pendapat, pemikiran, kepribadian, kebiasaan, minat, dan lain sebagainya. Perbedaan itu akan semakin besar jika kita berada dalam komunitas yang lebih luas, lingkungan, gereja, kantor, dan seterusnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kita seharusnya tidak asing dengan perbedaan. Seperti kita ketahui, bahwa negara kita adalah negara yang memiliki begitu banyak suku. Banyaknya suku yang ada di negara kita, menjadikan ragam perbedaan. Konsekuensinya, tentu kita akan mengalami perbedaan cara pandang dan sangat mungkin saling bergesekan dalam berbagai aspek. Akan tetapi, jika kita tetap saling menghargai, gesekan itu justru dapat menajamkan pikiran, cara pandang, dan wawasan kita. Ketika hal itu bisa terjadi, maka perbedaan akan menjadi sesuatu yang indah. Keberagaman seharusnya justru menjadi kekayaan dan kekuatan kita.

Bagaimana agar kita tidak terjebak dalam rasa amarah saat mendapati perbedaan dengan rekan kita? Menyadari dan menerima perbedaan adalah salah satu kuncinya. Ketika kita menyadari dan menerima perbedaan yang ada, maka kita bisa memiliki cara pandang bahwa perbedaan itu memberi warna, bukan menjadi ajang untuk berselisih. Layaknya pelangi yang terlihat indah karena terdiri atas beragam warna. Kita seharusnya bisa menerima perbedaan secara dewasa. Tidak merasa diri paling benar lantas anti kepada siapapun yang berbeda pandangan dari kita.

Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa “Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supayaanggota-anggota yang berbeda itu saling memerhatikan” (1Kor. 12:25). Pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus layaknya juga bisa terapkan dalam kehidupan pelayanan kita di gereja. Di dalam gereja, banyak anggota yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan setiap mereka memiliki karunia yangberbeda juga. Karenanya, kehidupan bergereja rentan terjadi perpecahan. Terlebih jika masing-masing mengedepankan egonya. Setiap orang percaya memiliki karunia berbeda untuk maksud dan tujuan yang Allah tetapkan. Karunia itu bukan untuk dibandingkan apalagi dipertandingkan. Hal itu akan membuat relasi persekutuan menjadi tidak nyaman. Panggilan kesatuan gereja menjadi terbengkalai. Sebagian orang tidak mau terlibat dalam pelayanan, sebagian lagi justru ingin berkuasa. Keduanya adalah ekstrem yang salah.

Perbedaan itu harus kita syukuri dan hargai. Kita tidak harus mempunyai pikiran yang sama untuk saling mengasihi, karena kita dapat mengasihi dalam perbedaan. Perbedaan itu seharusnya merekatkan bukan memisahkan. Perbedaan itu seharusnya membuat kita belajar saling melengkapi bukan membatasi diri. Dalam 1 Korintus 12 dikatakan bahwa kita memiliki banyak anggota, tetapi satu tubuh. Kita memiliki banyak perbedaan, tapi satu di dalam Kristus. Kita memiliki banyak perbedaan, tetapi satu dalam kemanusiaan. Pesan Yesus kepada kitasudah sangat jelas yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Meskipun berbeda dengan orang lain dari segi apapun itu, kita harus tetap berada pada koridor menghargai sebagai sesama manusia.

“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh (1Kor. 12:13). (DKW)

KEBAKTIAN MINGGU (KHOTBAH PENGAJARAN)

BAPTISAN: HIDUP BERKENAN KEPADANYA

Lukas 3:15-17,21-22

Kebaktian 12 Januari 2025 oleh Pdt. Em. Lazarus Purwanto (GKI Kebayoran Baru)

Pendahuluan

Baptisan merupakan momen penting dalam kehidupan seorang Kristen, sebagai tanda ketaatan kepada Allah dan simbol dimulainya hidup baru dalam Kristus. Dalam Lukas 3:15-17, 21-22, kita melihat peristiwa baptisan Yesus yang mengungkapkan banyak hal tentang identitas-Nya, ketaatan-Nya, dan panggilan untuk hidup berkenan kepada Allah.

Penjelasan Teks

1. Harapan dan Penantian (Lukas 3:15-17)
Pada saat itu, banyak orang menantikan kedatangan Mesias. Yohanes Pembaptis menegaskan bahwa ia bukan Mesias, melainkan hanya seorang yang mempersiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes menggambarkan baptisan sebagai langkah persiapan rohani: ia membaptis dengan air, tetapi Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Ini menggambarkan transformasi dan penyucian hidup yang lebih mendalam.

2. Ketaatan dan Identitas Yesus (Lukas 3:21-22)
Yesus datang untuk dibaptis, meskipun Ia tidak berdosa. Tindakan ini menunjukkan kerendahan hati-Nya dan ketaatan total kepada kehendak Allah. Saat Yesus dibaptis, langit terbuka, Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati, dan suara dari surga berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Momen ini menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah dan menyatakan bahwa hidup-Nya sepenuhnya berkenan kepada Allah.

Aplikasi dalam Kehidupan

1. Hidup dalam Ketaatan kepada Allah
Yesus menunjukkan teladan sempurna dalam ketaatan kepada Allah. Melalui baptisan, kita diajak untuk memulai hidup baru yang berpusat pada kehendak-Nya. Hidup berkenan kepada Allah berarti meninggalkan dosa, mengikuti pimpinan Roh Kudus, dan hidup dalam kasih serta kebenaran.

2. Menyadari Identitas sebagai Anak Allah
Melalui baptisan, kita diteguhkan sebagai anak-anak Allah. Identitas ini memberi kita tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya: menjadi terang dan garam dunia. Ingatlah bahwa Allah telah menerima kita dengan kasih-Nya yang besar, dan kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya.

3. Menerima Roh Kudus dalam Kehidupan
Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan api, menunjukkan pentingnya transformasi batiniah. Roh Kudus bekerja dalam kita untuk memurnikan, menguatkan, dan memampukan kita menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya. Mari kita membuka hati untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita.

Penutup

Peristiwa baptisan Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya hidup berkenan kepada Allah. Melalui baptisan, kita memulai perjalanan hidup baru dalam Kristus, menghidupi identitas kita sebagai anak-anak Allah, dan berkomitmen untuk taat kepada-Nya. Marilah kita terus mengandalkan Roh Kudus untuk memampukan kita menjadi pribadi yang memuliakan Allah dalam segala hal.

Pertanyaan Refleksi:

  1. Apakah hidup saya saat ini mencerminkan ketaatan kepada Allah?
  2. Bagaimana saya membiarkan Roh Kudus memimpin hidup saya?
  3. Dalam hal apa saya perlu bertumbuh untuk lebih berkenan kepada Allah?

Kiranya kita semua dapat menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya, sebagai respon terhadap kasih dan anugerah-Nya yang melimpah. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

462889
Users Today : 261
Users Yesterday : 1249
This Month : 15039
This Year : 15039
Total Users : 462889
Who's Online : 17