Beresolusi lagikah ??

Beresolusi lagikah…???

Sudah menjadi tradisi bagi banyak orang untuk memiliki resolusi menjelang tahun baru yang akan tiba. Ada yang berasal dari diri sendiri ada pula yang ikut-ikutan, agar kelihatan mengikuti arus dan tidak ketinggalan jaman.

Tidak salah untuk memiliki sebuah resolusi, sebuah komitmen, sebuah harapan di tahun yang akan dijalani. Tetapi, tidak salah juga untuk menengok pada tahun-tahun yang sudah berlalu dimana selalu diawali dengan sebuah resolusi. Adakah hasilnya? Adakah peningkatan yang diinginkan tercapai, separo tercapai, seperempat tercapai atau tidak tercapai sama sekali.

Jika jawabannya membuat diri kita terdiam dan melihat betapa resolusi-resolusi tersebut hanyalah sebuah slogan-slogan normatif yang tidak mempengaruhi pola piker dan pola tindak didalam mencapainya, bahkan yang kita lakukan hanyalah mengulang kemalasan yang sama, mengulang alasan yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda……. itulah yang dikatakan oleh Pak Einstein sebagai sebuah kegilaan.

Membuat resolusi ataupun komitmen tidak bisa hanya dilakukan sekali setahun, karena pada dasarnya yang kita lakukan setiap hari itulah kunci untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karenanya dibutuhkan komitmen setiap hari. Komitmen-komitmen kecil yang akan membuat suatu perubahan, suatu perbedaan didalam pola pikir dan pola tindak kita. Dengan adanya perubahan pola piker dan pola tindak tersebut, maka perspektif kita pun akan berubah, juga orang lain akan melihat perubahan positif yang terjadi pada diri kita. Disisi lain, orang lain juga akan melihat jika resolusi yang telah kita buat hanyalah slogan kosong yang sedikitpun tidak pernah kita upayakan untuk dilakukan. Dan ingatlah apa yang dikatakan oleh banyak pakar bahwa reputasi seseorang dibangun dari apa yang dibuatnya setiap hari dan reputasi seseorang terdengar/diketahui jauh lebih dulu sebelum orang tersebut tiba.

Seperti apa tahun 2017 buat anda? Bagi saya tahun 2017 sangatlah menarik karena saya mengalami banyak hal baru dalam hidup. Ada kegiatan-kegiatan yang baru dirintis, ada pencapaian baru, teman-teman baru dan pelajaran-pelajaran baru yang saya petik. Saya termasuk orang yang tidak suka hidup stagnan, berhenti hanya di satu tempat. Meski saya tidak anti rutinitas, hal-hal baru membuat hidup terasa dinamis dan menarik. Ketika ada peluang baru muncul, itu artinya saya bisa mempergunakan talenta, kemampuan, daya kreasi dan ide-ide yang ada pada diri saya untuk menghasilkan sesuatu yang baru pula. Yang mudah-mudahan membawa manfaat bagi banyak orang. Jadi hal baru membuka peluang baru, membawa tantangan baru yang memerlukan strategi baru. Ada yang sudah menampakkan hasil, ada yang belum, ada juga yang gagal. Tapi yang gagal sekalipun merupakan proses untuk menuju sesuatu yang lebih baik.

Menariknya Tuhan menyatakan bahwa Dia member kita rahmatNya yang baru. Bukan sekali-kali, bukan hanya setahun sekali, sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi setiap pagi. “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23). Begitulah cara Tuhan menyapa kita setiap kali kita bangun di pagi hari. Kalau kita merenungkan hal ini, bukankah itu luar biasa? Lalu, bagaimanakah tanggapan kita akan hal ini. Saatnya untuk berefleksi lebih dalam sebelum melangkah lebih jauh di tahun 2018 ini.

Di mata Tuhan kita sangatlah berharga. KasihNya kepada kita tidak terukur besarnya. “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32). Ayat ini dengan sangat jelas menggambarkan betapa besar kerinduan Allah untuk selalu memberikan yang terbaik pada kita. Apakah kita mau memakai dan memaksimalkan rahmat-rahmat yang baru dari Tuhan setiap pagi atau melupakannya saja, itu pilihan kita.

Memasuki tahun yang baru, mari kenali Tuhan lebih lagi. Semakin kita mengenalNya, semakin kita mengetahui kasih dan rancanganNya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuatNya. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Hosea berkata “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul sepert ifajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea 6:3).

Seperti apa tahun 2017 buat anda? Mungkin tidak terlalu baik, atau malah buruk? Yakinlah, Tuhan menyediakan yang baru bagi kita di tahun 2018. Tuhan membuka peluang-peluang baru, kesempatan baru di tahun yang baru. Bagaimana kita menanggapi rahmat Tuhan tersebut, masihkah dengan melakukan hal-hal yang sama berulang-ulang, kemalasan yang sama, pola pikir dan pola tindak yang sama dan mengharapkan hasil yang wah berbeda. Jika ya demikian adanya… Itulah KEGILAAN. Amin.

-meA

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565280
Users Today : 512
Users Yesterday : 1594
This Month : 32869
This Year : 117430
Total Users : 565280
Who's Online : 10