Beritakanlah Injil
BERITAKANLAH INJIL
Setiap manusia pasti punya pengharapan, karena pengaharapan itu yang membuat manusia bergairah menjalani kehidupannya. Sebaliknya jika manusia sudah tidak punya pengharapan lagi, maka manusia tersebut kehilangan gairah dalam menjalani kehidupannya, bahkan sebenarnya manusia tersebut dapat dikatakan “mati”. Harapan akan mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik, pasangan hidup yang baik, dapat menjadi berkat dan bahkan harapan masuk surge. Semua itu adalah contoh harapan yang menggerakan manusia untuk menjalani kehidupannya. Harapan selalu bersifat positif, dan karenanya harapan dapat menjadi semacam “bahan bakar” yang menggerakan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Bagaimana harapan menurut iman Kristen? Harapan menurut Alkitab sangat berbeda, dan jika dibandingkan dengan harapan yang dimengerti dunia pada umumnya, maka harapan yang diajarkan Alkitab jauh lebih besar dan lebih mulia. Harapan alkitabiah tidak terlepas dari iman kepada Tuhan dan menghasilkan buah dalam bentuk perbuatan – perbuatan yang didasarkan pada kasih. Itu sebabnya rasul Paulus mendampingkan iman, pengharapan dan kasih sebagai sebuah ciri hidup orang beriman. Bahkan ketiga hal tersebut, oleh rasul Paulus disampaikan sebagai semacam “urutan” setiap orang beriman dalam bermetamorfosa (lihat I Korintus 13 : 13)
Tidak mungkin bagi orang memiliki pengharapan bila dia tidak memiliki iman kepada Yesus Kristus, dan oleh iman orang Kristen yakin bahwa hal – hal yang ia harapkan akan menjadi kenyataan (lihat Ibrani 11 : 1). Iman Kristen pada hakikatnya adalah iman di dalam Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Harapan yang didasarkan akan iman adalah pengharapan akan keselamatan. Namun yang luar biasa adalah meski ini disebut pengharapan, tapi sifanya adalah pasti. Disebut pengharapan karena memang kita belum melihatnya (Roma 8 : 24). Harapan akan keselamatan ini adalah sebuah “topi baja”, suatu bagian yang paling penting dari pakaian besi untuk berperang melawan kejahatan (lihat I Tesalonika 5 : 8).
Adanya harapan ini, membuat orang Kristen seharusnya tidak mungkin puas dengan kesukaan fana dan memacunya menuju kesucian hidup (lihat I Yohanes 3 : 2-3). Harapan ini juga mendorong orang Kristen untuk melakukan perbuatan – perbuatan kasih. Sehingga tidak heran, orang Kristen sering diidentikan dengan kasih. Karena hubungannya dengan kasih, maka harapan orang Kristen terlepas dari pementingan diri sendiri. Orang Kristen mengharapkan berkat untuk dibagikan kepada orang lain. Orang Kristen juga harus selalu terdorong untuk setiap orang juga memiliki pengharapan yang sama sehingga orang tersebut dapat juga menghasilkan perbuatan – perbuatan kasih untuk orang lain. Jika siklus ini terus berputar, maka bias dipastikan dunia (lingkungan) tempat kita tinggal akan menjadi dunia (lingkungan) yang sangat indah. Melalui uraian di atas kita dapat menyimpulkan pesan Paulus di dalam I Korintus 13 : 13 tadi bahwa harapan tidak bisa ada tanpa iman, dan kasih tidak dapat dipraktikkan tanpa harapan.
Lalu bagaiman orang Kristen mengimplementasikan konsep iman, pengharapan dan kasih ini ? Pertama – tama yang harus dilakukan adalah membuat orang memiliki iman itu sendiri. Ingat tanpa iman tidak mungkin orang memiliki pengharapan. Agar orang memiliki iman, maka ia harus diperdengarkan berita Injil (bandingkan Roma 10 : 17). Kita sepakat bahwa tugas pemberitaan Injil adalah tugas semua orang Kristen. Namun harus diakui, kegiatan pemberitaan Injil sudah mulai tidak populer di kalangan orang Kristen itu sendiri. Amanat Agung tidak lagi menempati prioritas pertama dalam aktifitas pelayanan orang Kristen. Padahal sebagaimana diuraikan di atas, jika tidak ada pemberitaan Injil, maka tidak ada harapan. Dan jika tidak ada harapan, maka tidak akan ada perbuatan kasih.
Pada akhirnya iman, pengharapan dan kasih haruslah menjadi bagian dari gaya hidup setiap orang Kristen agar kekristenan itu sendiri benar – benar dirasakan oleh lingkungan sekitar dimana orang Kristen itu berada. Dan gaya hidup itu dimulai dengan memberitakan Injil.
Selamat memberitakan Injil ! (PSI)
Catatan :
Beberapa kalimat / tulisan diambil dari sumber yang tersedia pada aplikasi “Kamus Alkitab versi 1.2.2, oleh SABDA dan Tim Alkitab”