Beritakanlah Injil Kristus
BERITAKANLAH INJIL KRISTUS
Matius 28 : 19 – 20 : Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Pada satu kesempatan, saya pernah berdiskusi dengan direktur nasional Navigator Indonesia, salah satu lembaga pelayanan penginjilan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Pada kesempatan tersebut, beliau menceritakan bahwa ada seorang penginjil yang terbeban untuk memberitakan Injil kepada salah satu suku yang mayoritas belum mengenal Tuhan Yesus dan terkenal fanatik dengan kepercayaan yang sudah lama dianut oleh suku tersebut. Yang menarik adalah penginjilan ini dilakukan secara “underground” agar tidak banyak yang mengetahui pelayanan tersebut. Bahkan orang atau lembaga yang ingin menjadi donatur sang penginjil harus bersedia untuk tidak meminta publikasi (yang akan digunakan sebagai bahan laporan sang donatur) dari kegiatan sang penginjil agar kerahasian tetap terjada di lingkaran tertentu saja. Sang penginjil hidup bergaul ditengah – tengah masyarakat suku tersebut. Dalam pergaulan tersebut, dia memberitakan tentang Yesus, dia bekerja di tengah – tengan suku tersebut untuk menjadi saluran berkat. Pelan – pelan namun pasti, Tuhan Yesus mulai menjamah suku tersebut.
Pada kesempatan lain, saya pernah berbincang dengan salah seorang penginjil yang fokus penginjilannya di Kalimantan dan Indonesia Timur. Secara rutin sang penginjil ini mengunjungi daerah – daerah di pedalaman untuk memberitakan Injil. Kondisi geografi yang sangat sulit merupakan hal yang biasa bagi dia dalam menuju wialyah penginjilannya. Kondisi masyarakat yang tertinggal mendorong sang penginjil ini tidak hanya sekedar memberitakan Injil semata namun juga sangat sering membantu secara nyata dengan bantuan – bantuan seperti renovasi rumah, sumbangan pendidikan bahkan sekedar membantu membawakan dokter – dokter untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan di tempat tersebut.
Kedua cerita di atas memperlihatkan bahwa semangat pelayanan penginjilan di Indonesia masih terus membara dengan segala macam tantangannya. Berita baiknya bahwa dari berbagai sumber data memperlihatkna pertambahan jumlah umat Kristen di Indonesia menunjukan trend yang sangat baik bahkan pertumbuhannya (secara persentase) lebih tinggi dibanding agama – agama lain yang ada di Indonesia. Bagaimana dengan kita ? Perintah memberitakan Injil bukan hanya untuk orang tertentu saja, tapi untuk semua orang yg mengaku percaya kepada Tuhan Yesus. Injil harus disampaikan kepada semua orang, dari mulai orang – orang terdekat kita sampai ke pelosok negeri (lihat Kisah Para Rasul 1 : 8; Lukas 10 : 1). Dalam konteks menjadi saksiKU, maka sebenarnya tidak ada alasan bahwa kita tidak punya waktu atau tidak mampu atau alasan lainnya yang menghalangi kita untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus. Yang mungkin menjadi penghalang adalah ketidakberanian kita yang dibungkus dengan alasan “toleransi” dan “keberterimaan” yang membuat kita masih belum mewartakan Injil kepada orang – orang di sekitar kita.
Bahkan alasan “toleransi” dan “keberterimaan” ini juga yang sering kali tanpa sadar membuat gereja mendegradasi pelayanan penginjilan menjadi hanya sekedar semacam pelayanan sosial belaka. Kita terjebak dengan pelayanan – pelayanan sosial yang didalamnya sama sekali tidak memberitakan Yesus yang merupakan inti dari segala gerakan pelayanan sosial tersebut. Pelayanan sosial tentu saja adalah sebuah pelayanan yang sangat baik, namun sebagai orang Kristen sejati, kita tidak boleh menyembunyikan Tuhan Yesus dalam pelayanan sosial tersebut hanya karena alasan “toleransi” maupun alasan agar dapat diterima oleh masyarakat yang menjadi sasaran pelayanan sosial tersebut.
Jika direnungkan lebih dalam lagi perintah Tuhan Yesus dalam ayat bacaan di atas, maka yang pertama harus dilakukan adalah memberitakan Injil (perhatikan kalimat : “jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”). Lalu setelah itu melakukan pelayanan sosial (perhatikan kalimat : “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” ). Mari kita mendorong gereja agar lebih kreatif sekaligus berhikmat sehingga dalam setiap pelayanan sosial yang dilakukan, Tuhan Yesus selalu diwartakan. Dan mari sebagai individu, kita selalu mewartakan Tuhan Yesus dimanapun kita berada. Mengapa ? Jawabannya sederhana, yaitu karena hal tersebut adalah perintah Tuhan Yesus.
Selamat memberitakan Injil. (PSI)