Berjaga-Jagalah

“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seseorang yang berpergian, yang meninggalkan rumahnya danmenyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjagajagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!”

(Markus 13 : 33-37)

Saya teringat akan cerita seorang teman mengenai pekerjaannya. Salah satu tugasnya sebagai seorang Internal Auditor, adalah memastikan bahwa aset-aset perusahaan digunakan sebagaimana mestinya sesuai aturan-aturan yang telah di tetapkan. Yang cukup menarik, salah satu prosedur pemeriksaan yang sering dilakukannya adalah SIDAK. Sidak (atau inspeksi mendadak) adalah istilah yang ia gunakan untuk mengacu pada tindakan pemeriksaan yang dilakukan sewaktu- waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada terperiksa. Melalui Sidak diharapkan dapat diperoleh informasi yang objektif mengenai praktek-praktek aktual pengelolaan aset tanpa adanya rekayasa dari terperiksa.

Selanjutnya, ia bercerita, pada awal-awal dilakukannya Sidak, cukup banyak penyimpangan/penyalah-gunaan yang ditemukan. Yang cukup merisaukan adalah bahwa sebagian pihak yang terlibat dalam tindak penyalahgunaan tersebut mengetahui betul bahwa ada aturan-aturan yang melarang tindakan-tindakan tersebut. Temuan-temuan tersebut tentunya dilaporkan kepada pihak manajemen untuk ditindak lanjuti.

Menyadari efektivitasnya dalam pengungkapan ketidakteraturan pengelolaanaset, Sidak kemudian dijadikan sebagai salah satu prosedur standar pemeriksaan dari unit Internal Audit perusahaannya. Sidak dilakukan secara rutin dalam rangkapemeriksaan, akan tetapi tentunya, tetap tanpa pemberitahuan terlebih dahulukepada terperiksa. Selain itu, manajemen perusahaan juga mengancam akan mengambil tindakan tegas kepada mereka yang terlibat dalam tindak penyelewengan.

Hasilnya cukup menggembirakan. Sejalan dengan berlalunya waktu, hasil Sidak-Sidak selanjutnya menunjukan perbaikan yang cukup signifikan dalam pengelolaan aset perusahaan. Bahkan laporan terakhir hasil Sidak hanya mengungkapkan temuan-temuan kecil/minor yang lebih disebabkan oleh miskomunikasi antar unit.

Nampaknya, pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan aset sudah memahami bahwa cara terbaik untuk menghadapi Sidak adalah “berjaga jaga” yaitu dengan secara konsisten melakukan pengelolaan aset secara bertanggung-jawab sesuai dengan aturan perusahaan. Dengan Sidak, terperiksa sadar bahwa pemeriksaan dapat terjadi sewaktu-waktu, kapan saja pada waktu yang tidak ia ketahui sehingga sulit baginya menentukan kapan dan berapa banyak waktu yang ia miliki untuk melakukan rekayasa.

Lebih dari Sidak, kedatangan Anak Manusia “…tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak hanya Bapa saja” (Mrk. 13:32). Kita tidak tahu mengapa Tuhan merahasiakannya dan biarlah itu tetap menjadi rahasia Tuhan. Yang pasti, kedatangan Anak Manusia dapat terjadi sewaktu-waktu, kapan saja pada waktu yang tidak akan pernah kita ketahui, sehingga kita tidak pernah tahu berapa banyak waktu yang masih tersedia untuk kita. Dalam kondisi seperti ini, sama dengan Sidak, hanya ada satu cara untuk menghadapi kedatangan Anak Manusia yaitu “berjaga-jaga” dengan secara konsisten menjaga kehidupan kita agar seturut dengan kehendak Tuhan dan dengan setia menjalankan tugas-tugas panggilan kita. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa seluruh penduduk Bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri dihadapan Anak Manusia” (Luk. 21:34-36). (ITS)

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565238
Users Today : 470
Users Yesterday : 1594
This Month : 32827
This Year : 117388
Total Users : 565238
Who's Online : 16