Berubah tidak mudah

BERUBAH TIDAK MUDAH

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12 : 2).

Manusia pada dasarnya mencintai status quo (kondisi tanpa perubahan). Sederhana saja, pada saat kebaktian Minggu di gereja, kita cenderung memilih lokasi duduk di situ-situ saja. Dan anehnya kita juga akan ketemu dengan orang yang itu-itu juga. Begitu pengalaman saya. Apakah pengalaman saya juga menjadi pengalaman Saudara?

Namun tuntututan hidup kita sebagai pengikut Kristus adalah untuk berubah. Berubah ke mana? Menjadi serupa dengan Kristus melalui pembaruan budi kita. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan tentang perubahan adalah:

  1. Berubah itu perlu usaha keras. Kata “berubahlah” menuntut suatu tindakan aktif, adanya usaha, effort, tidak terjadi dengan sendirinya. Apakah kita sudah memasukkan “target” untuk berubah dalam hal tertentu dalam masa Prapaska ini? Panitia Paska mengajak dan mendorong kita untuk tidak lupa memaksa diri untuk berubah ke arah Kristus. Mari kita manfaatkan momen ini untuk berubah mendekat ke arah Kristus yang adalah Guru kita.
  2. Berubah juga perlu proses. Perubahan karakter terjadi karena latihan atas suatu kebiasaan baru. Menurut penelitian, perubahan terjadi sekitar 66 hari sesudah kita terus menerus melatih diri dalam suatu kebiasaan tertentu. Memang lamanya waktu ini bergantung pada usaha masing-masing individu. Angka tersebut adalah suatu rata-rata yang bisa menjadi acuan. Maka kalau kita melatih suatu sikap positif dalam 2 bulan, sikap itu akan menjadi kebiasaan baru kita. Jika kita lebih sungguh-sungguh perubahan itu akan lebih cepat menjadi kebiasaan baru kita. Semangat yaaa…!
  3. Berubah perlu lingkungan yang kondusif. Salah satu kesulitan orang untuk berubah adalah lingkungan yang tidak siap me- nerima perubahan. Orang-orang yang memandang aneh, pertanyaan-pertanyaan spontan dari orang-orang sekitar kadang mengecilkan semangat seseorang untuk berubah. Di masa Prapaska ini mari kita justru mendukung perubahan-perubahan baik rekan-rekan kita, bukannya justru memberikan komentar-komentar atau candaan-candaan yang mengecilkan hati rekan kita.
  4. Berubah perlu pertolongan Tuhan. Kadang di zaman modern seperti sekarang ini, kita dengan tidak sadar hidup meng- andalkan kepandaian kita, keterampilan kita, informasi yang kita miliki, koneksi ke- pada orang-orang hebat dan lain-lain. Hal-hal tersebut sejatinya menjauhkan diri dari kebergantungan kita kepada Tuhan. Bukan salah kita memiliki kelebihan-kelebihan tersebut. Namun rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya (1 Ptr. 5:6).

Masa Prapaska ini adalah momen yang baik untuk membuat kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih berkenan kepada Tuhan. Semakin rajin datang ke kebaktian dan persekutuan, semakin rajin berdoa dan bersaat teduh, tidak lagi membuat gosip, memperhatikan keluarga lebih daripada memperhatikan gadget, mengurangi kepura-puraan dan hidup lebih jujur. Berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat mengetahui kehendak Allah.

Selamat berubah! (NMM)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

TIDAK HINA TETAPI BERHARGA

Keluaran 32:7-14; Mazmur 51:1-10; 1 Timotius 1:12-17; Lukas 15:1-10

Kebaktian 14 September 2025 oleh Ibu Siska Febriyani Lumban Gaol, S.Si. (Teol)

Pendahuluan

Dalam hidup, sering kali manusia terjebak pada rasa bersalah, malu, bahkan hina karena kesalahan dan dosa yang dilakukan. Ada orang yang merasa dirinya tidak layak lagi di hadapan Allah. Namun, firman Tuhan menegaskan bahwa kasih karunia Allah lebih besar daripada segala kejatuhan kita. Di hadapan Allah, kita tidak dihina, melainkan ditebus menjadi berharga.

1. Keluaran 32:7-14 – Allah yang Murah Hati

Kisah anak Israel yang membuat anak lembu emas adalah contoh nyata kebodohan manusia. Setelah diselamatkan dari Mesir, mereka justru berpaling kepada berhala. Secara manusiawi, mereka layak dihukum habis. Namun, Musa menjadi pengantara, dan Allah menunjukkan belas kasih-Nya dengan tidak jadi membinasakan umat-Nya.
Pesan: Dosa memang hina, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia memberi kesempatan untuk kembali. Hidup kita pun sering jatuh pada “berhala modern” – uang, status, atau kenikmatan dunia – namun Allah tetap berbelas kasih.

2. Mazmur 51:1-10 – Hati yang Hancur, Allah Pulihkan

Mazmur ini lahir dari pergumulan Daud setelah jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba. Daud sadar bahwa dosanya membuatnya najis dan hina. Namun, ia tidak berhenti pada rasa bersalah, melainkan datang memohon pengampunan.
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu…” adalah doa yang menunjukkan keyakinan bahwa Allah penuh kasih. Daud tahu hanya Allah yang bisa membersihkan dan memulihkan.
Pesan: Pengakuan dosa bukan tanda kita hina, tetapi justru pintu menuju pemulihan. Allah melihat kita berharga ketika kita rendah hati datang kepada-Nya.

3. 1 Timotius 1:12-17 – Paulus: Dari Pendosa Menjadi Pelayan

Paulus pernah menghina jemaat, menganiaya orang percaya, bahkan menjadi musuh Injil. Secara moral ia hina. Tetapi kasih karunia Kristus menjadikannya rasul. Ia bersaksi: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa; dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”
Pesan: Tuhan memilih orang hina menurut dunia untuk dipakai sebagai alat-Nya. Paulus yang dulu merusak jemaat, kini justru membangun jemaat. Itu bukti bahwa Allah melihat nilai berharga dalam diri setiap orang, sekalipun pernah jatuh.

4. Lukas 15:1-10 – Allah yang Mencari yang Hilang

Yesus memberikan perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang. Dalam pandangan dunia, satu domba dari seratus atau satu dirham dari sepuluh tidak seberapa. Tetapi bagi Allah, yang satu itu sangat berharga. Ia rela mencari sampai ketemu, dan bersukacita ketika yang hilang ditemukan.
Pesan: Hidup kita, sekalipun kotor oleh dosa, tetap dianggap berharga oleh Allah. Ia tidak berhenti sampai kita ditemukan, dipulihkan, dan dirangkul kembali dalam kasih-Nya.

Aplikasi

  1. Jangan terjebak pada rasa hina. Dosa memang membuat kita jatuh, tetapi jangan berhenti di situ. Datanglah kepada Allah yang penuh kasih.

  2. Syukuri anugerah Allah. Kita bisa berdiri hari ini bukan karena kekuatan kita, melainkan karena belas kasihan Tuhan.

  3. Lihat diri dan sesama sebagai berharga. Jangan mudah merendahkan diri sendiri atau orang lain, sebab Allah mengasihi setiap jiwa.

  4. Hidup sebagai saksi kasih karunia. Seperti Paulus, biarlah hidup kita menjadi kesaksian bahwa Allah sanggup mengubah yang hina menjadi mulia.

Penutup

Manusia mungkin memandang kita hina karena kegagalan atau dosa. Bahkan hati kita sendiri bisa berkata “aku tidak layak.” Namun, firman Tuhan menegaskan: kita tidak hina, melainkan berharga di mata Allah. Dia yang mencari, mengampuni, dan memulihkan kita.

Mari kita hidup dalam keyakinan ini: kasih karunia Allah lebih kuat daripada rasa hina kita. Di hadapan-Nya, kita bukan orang buangan, melainkan anak-anak yang berharga, dikasihi, dan dipakai untuk kemuliaan-Nya.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

822294
Users Today : 1306
Users Yesterday : 1620
This Month : 25284
This Year : 374444
Total Users : 822294
Who's Online : 7