Blessing in disguise
Setelah lama melamar, akhirnya Tigor bekerja di perusahaan swasta. Baru tiga tahun bekerja kariernya cepat naik dan menjadi calon pimpinan setingkat manager. Sayangnya karena fitnah teman kerjanya, yang menganggap Tigor saingan berat, akhirnya Tigor dikeluarkan dari perusahaan, tanpa alasan yang jelas. Kesalahan Tigor tidak terbukti, kecuali hanya tuduhan teman-teman kerjanya.
Dalam kesedihannya, Tigor tak putus berdoa kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya. Suatu saat Tigor berkeliling kota dan singgah di satu usaha toko besar dan ternama. Tigor bertemu dengan pemilik toko, lalu mereka berkenalan, dan bercakap -cakap. Pemilik toko memberitahu keinginannya untuk mendirikan usaha toko lagi di sekitar wilayah tempat tinggal Tigor, sebagai cabang dari toko yang saat ini telah ada. Tigor menyatakan bahwa ia bersedia membantu mewujudkannya dan menjadi pimpinan yang akan mengelola usaha baru itu. Tigor menyampaikan ide cemerlang guna mengembangkan usaha toko tersebut. Setelah saling berbincang dan bertukar pikiran, pemilik toko itu yakin dan percaya bahwa Tigor adalah orang yang tepat untuk membantunya mengembangkan usaha tokonya. Akhirnya, toko barupun dibuka dan Tigor manjadi pimpinan toko baru itu. Oleh berkat Tuhan dan kepintaran Tigor mengelola usaha toko baru, beberapa waktu kemudian, toko yang dipimpinnya berkembang dan menjadi lebih besar dari induknya. Toko cabang itu banyak dikunjungi pembeli dan lebih laris daripada toko induk. Sebagai ungkapan terimakasi dan syukur, pemilik toko menawarkan kepada Tigor untuk menjadi pemodal pada usaha tokonya. Tigor menyambut dan menerima tawaran pemilik toko dengan penuh rasa syukur.
Demikianlah Tigor memperoleh blessing in disguise, artinya, berkat terselubung. Kesetiaan dan kesungguhan Tigor dalam meminta pertolongan Tuhan dalam menjalani hidupnya membuahkan hasil. Tigor merasa jauh lebih beruntung dibandingkan ketika masih menjadi karyawan di perusahaan yang mengeluarkannya. Semua yang diperolehnya saat ini dirasakan Tigor sebagai berkat istimewa dari Allah. Tigor mengingat bahwa rencana Tuhan selalu rencana yang indah, meskipun harus melalui jalan berliku.
Kejadian 50 : 20 “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Kita juga bisa belajar dari kisah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf berniat jahat menghancurkan nama, popularitas, bahkan hidupnya. Namun, Tuhan memelihara Yusuf dan menjadikannya sebagai Wakil Raja di Mesir. Bahkan, akhirnya Yusuf menjadi pemelihara hidup saudara-saudara serta keluarganya saat mengalami kekeringan yang lama di Tanah Kanaan (Israel).
Untuk itu, walaupun dalam kesulitan tetaplah kita setia dan tekun meminta pertolongan Tuhan untuk mencari solusi dan mengatasi segala masalah, baik masalah dalam pekerjaan atau kehidupan keluarga kita. Percayalah, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Bagi kita orang yang percaya kepada Yesus, berkat Tuhan ada yang universal (untuk semua orang), ada yang partikular (untuk yang percaya Yesus Kristus), dan ada yang spesial (istimewa, termasuk blessing in disguise). Asalkan kita bergiat dan berusaha, pastilah Allah turut bekerja mengubah keadaan buruk yang kita alami, dan pada akhirnya menghasilkan suatu kebaikan dalam hidup kita. Layaknya pepatah: Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Berusaha dan bersusah lebih dulu, menikmati hasil dan bersenang kemudian.
Tuhan memberkati kita. (PMP)