Buanglah kuatirmu

Buanglah Kuatirmu

Tahun keempat semenjak GKI Kota Wisata dilembagakan, kita semua memulai kebaktian yang ketiga untuk yang pertama kalinya. Kebaktian yang telah lama dinanti-nantikan dengan harap-harap cemas. Beberapa orang kuatir kalau-kalau saja kebaktian ini hanya dihadiri majelis jemaat beserta keluarganya tanpa dihadiri umat yang lain. Akhirnya kecemasan itupun hilang, lebih dari 100 orang beribadah pada saat itu. Sama halnya seperti hidup kita, kita sering dilanda kecemasan dan ketakutan untuk segala sesuatu apalagi hal itu atau sesuatu yang pertama kali yang dilakukan. Takut akan kesalahan yang dibuat, cemas bilamana hal yang kita buat tidak bisa diterima orang lain, kecemasan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dan lain sebagainya.

Banyak tercatat tokoh-tokoh di Alkitab yang mengalami ketakutan dan kecemasan ini. Musa khawatir dan takut manakala Tuhan memberikan tugas yang pertama kali untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Dia tidak percaya diri manakala mendapatkan tugas dari Tuhan. Keluaran 4:1 Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata Tuhan tidak menampakan diri kepadamu”.

Sangatlah wajar menjadi takut dan cemas, tetapi juga kita harus ingat dan yakin pada pertolongan Tuhan, pengharapan dan bimbingan Tuhan. Dia tetap akan selalu bersama kita dan tetap akan menopang kita. Banyak hal yang akan menjadi sesuatu yang luar biasa pada saat kita berusaha dan pada akhirnya diserahkan pada pengharapan Tuhan. Demikian juga pada saat kita takut dan cemas pada saat semua usaha kita sudah sedemikian hebat tetapi masih belum mencapai hasil yang kita inginkan, kita harus ingat bahwa kita sudah melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya dan menyerahkan semua usaha kita pada Tuhan. Tuhan tidak akan meninggalkan umatnya meski dalam keadaan sesulit apapun.

Kekhawatiran, kecemasan bahkan ketakutan pada saat kita melakukan hal pada waktu pertama kali ataupun pada saat momen tertentu perlu kita awali dengan doa dan keyakinan bahwa semuanya akan menjadi indah bilamana kita mendasarkan segala sesuatu kepada Tuhan. Filipi 4:6-7. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Yesus Kristus.

Sebagai akhir kata – tetaplah berusaha dan berdoa, buanglah semua ketakutanmu dan selalu menyerahkan diri pada Tuhan. Selamat membuang kuatir dan selamat berserah. (DKO)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

AKU DILAYAKKAN

Yesaya 1:10-18; Mazmur 32:1-7; 2 Tesalonika 1:1-4, 11-12; Lukas 19:1-10

Kebaktian 2 November 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Kita sering berpikir bahwa untuk datang kepada Tuhan, kita harus sudah baik dulu. Kita merasa perlu merapikan diri, menyucikan perilaku, memperbaiki catatan hidup kita agar tampak pantas di hadapan-Nya. Seakan-akan Tuhan hanya menerima orang yang sudah layak, sudah bersih, sudah benar.

Namun, firman hari ini membalikkan cara pandang itu. Tuhan bukan menunggu kita menjadi layak. Dialah yang melayakkan kita.

1. Tuhan Melihat Kedalaman Dosa, Namun Tidak Menolak Orang Berdosa

Yesaya 1:10-18 menunjukkan keadaan umat yang rajin beribadah tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Ibadah mereka dipenuhi kebenaran diri dan kemunafikan. Tuhan tidak menutup mata terhadap dosa; Ia justru menegur dengan tegas.

Namun teguran itu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk mengundang pertobatan:

“Marilah, baiklah kita berperkara!” firman Tuhan.
“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.” (Yes. 1:18)

Tuhan tidak meminta kita datang dalam keadaan putih. Ia berkata, “Datanglah apa adanya, Aku yang memutihkanmu.”

2. Bahagia Bukan Karena Kita Sempurna, Tetapi Karena Kita Diampuni

Pemazmur memahami bahwa kebahagiaan yang sejati bukan berasal dari prestasi rohani atau moral, tetapi dari pengampunan:

“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya.” (Mzm. 32:1)

Pemazmur pernah memendam dosanya, berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Hasilnya? Tulang-tulangnya seakan remuk. Hidup terasa berat. Namun saat ia mengakui dosanya, ia menemukan kelegaan. Allah menjadi tempat persembunyian yang tidak pernah menekan, tetapi menyembuhkan.

3. Allah yang Melayakkan, Supaya Nama Yesus Dimuliakan dalam Hidup Kita

Dalam 2 Tesalonika 1:11-12, Paulus mendoakan jemaat agar Allah sendiri yang melayakkan mereka untuk panggilan-Nya. Bukan mereka yang membuat diri layak, tetapi Allah yang bekerja melalui kasih karunia-Nya.

Tujuannya jelas:

Agar Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita.

Kita diubah bukan untuk membanggakan diri, tetapi supaya Kristus tampak dalam kita.

4. Yesus Datang Untuk Mencari yang Hilang, Termasuk Kita

Lukas 19:1-10 memperlihatkan kisah Zakheus yang penuh cela, seorang pemeras, seorang yang merugikan sesamanya. Ia tidak layak—dalam ukuran manusia.

Tetapi Yesus datang kepadanya:

“Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (Luk. 19:5)

Yesus tidak berkata, “Perbaiki dulu hidupmu, baru Aku datang.”
Ia datang lebih dulu, dan kehadiran Yesuslah yang mengubah Zakheus.

Pertobatan bukan syarat untuk dikasihi.
Pertobatan adalah buah dari mengalami kasih itu.

Zakheus berubah setelah ia disentuh oleh kehadiran Yesus.

Penutup

Kita tidak dilayakkan karena ibadah kita, prestasi rohani kita, atau kebaikan yang kita kumpulkan. Kita dilayakkan oleh kasih karunia.

Tuhan berkata,

“Datanglah apa adanya.”
“Aku tahu dosamu, aku tahu lukamu.”
“Aku datang bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyembuhkan.”
“Aku tidak menunggu kamu benar. Aku yang membenarkan.”

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

949133
Users Today : 2451
Users Yesterday : 3096
This Month : 38230
This Year : 501283
Total Users : 949133
Who's Online : 4