Buatan Allah
Ada sebuah pesan masuk ke dalam telepon selular saya dari sebuah situs belanja online untuk menawarkan beberapa barang, salah satunya adalah plakat (pajangan dinding) yang memuat sebuah ayat Alkitab dalam bahasa Inggris dari Ephesians 2:10 yang berbunyi “ For we are His workmanship, created in Christ Jesus for good works, which God prepared before hand so that we would walk in them”. Dalam Alkitab berbahasa Indonesia keluaran LAI ayat yang sama (Efesus2:10) berbunyi, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Semua ciptaan Allah adalah baik. Akan tetapi manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang paling istimewa. Manusia merupakan mahakarya (masterpiece) Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. (Kej. 1:26-27) Dan sejak semula manusia diciptakan berbeda dari ciptaan lainnya. Jika ciptaan lainnya diciptakan Allah hanya dengan berkata “Jadilah”, Allah melakukan sesuatu yang berbeda ketika Ia menciptakan manusia, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kej. 2:7) Demikian pula Allah diyakini terlibat sangat dalam pada proses penciptaan manusia “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”. (Mzm. 139:13-16). Dalam plakat yang ditawarkan di atas digunakan kata “workmanship” untuk “buatan Allah. Istilah workmanship mengacu pada tingkat keterampilan yang dicurahkan dalam pembuatan suatu produk atau pelaksanaan suatu pekerjaan. Sinonimnya adalah “craftsmanship” yang mengacu pada kualitas rancangan dan pekerjaan tangan serta keterampilan dan kemampuan kreatif.
Kita juga merupakan mahakarya dan milik Allah karena Allahlah yang menebus dan memberi kehidupan baru dalam Kristus Yesus kepada kita. Ketika manusia memberontak melawan Allah dan jatuh ke dalam dosa, sejak saat itu, Allah memulai rencana-Nya untuk menebus dan mengembalikan manusia ke rancangan- nya semula, melalui penyaliban Anak-Nya yang tunggal (2Kor. 5:21). Manusia dengan demikian menjadi karya Allah yang sangat mahal, karena ditebus dengan darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kenyataan bahwa kita adalah mahakarya dan milik Allah dinyatakan dalam kerangka keselamatan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. (Ef. 2: 8-10)”. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan- perbuatan kita. Keselamatan yang kita peroleh merupakan pemberian Allah.
Allah menciptakan, menebus dan memberikan kehidupan baru serta membentuk kita untuk mampu melakukan pekerjaan baik seperti yang Ia kehendaki. Menariknya, Ia telah merencanakan apa yang Ia ingin kita lakukan dalam kehidupan kita. Ia memiliki rencana unik untuk masing-masing kita. Oleh karena itu kita tidak perlu meniru orang lain walaupun terkadang terdapat banyak keterbatasan dan ketidaksempurnaan yang kita rasakan dalam diri kita dan orang-orang yang kita cintai, Allah tahu apa yang Ia kerjakan. Bagai master craftsman atau empu, Allah bekerja menggunakan pencobaan, kesulitan, pergumulan untuk memperbaiki kesalahan dan menata hidup kita. Ia berjanji untuk menyelesaikan apa yang Ia mulai dan melengkapi kita untuk mampu melakukan pekerjaan baik. (dari berbagai sumber) – ITS