Dosa menutupi dosa

Dosa menutupi dosa

 

Dalam sebuah Pet Shop yang menjual berbagai macam binatang peliharaan, terdapat burung Starling, yaitu burung Amerika dan Eropa yang berekor pendek, berbulu hitam serta bisa dididik atau dilatih untuk bicara. Burung Starling tersebut bisa menjawab jika dipanggil. Suatu pagi seorang bocah bernama Charlie memasuki toko itu. Pemilik toko tersebut sedang membereskan kandang binatang peliharaan yang akan dijual di depan tokonya. Setelah selesai dia masuk kembali ke dalam toko dan melihat sangkar burung Starling sudah kosong. “Di mana burungnya?” tanyanya kepada Charlie. Bocah itu menjawab bahwa ia tidak tahu. “Burung itu ada di situ ketika aku pergi keluar,” kata si Pemilik Toko. “Ke mana perginya?” Charlie meng- ulangi apa yang dikatakannya bahwa ia tidak tahu. Dia bahkan menambahkan bahwa mungkin saja pintu sangkarnya terbuka dan burungnya terbang. Merasa tidak puas dengan jawaban Charlie, pemilik toko tersebut pun berteriak, “Starling, di manakah engkau?” “Aku di sini,” sebuah suara keluar dari saku mantel bocah itu. Wajah Charlie begitu pucat ketika mendengar burung yang dicurinya itu berteriak dari saku mantelnya.

Charlie telah melakukan dua dosa, yaitu mencuri dan berbohong. Awalnya dia hanya melakukan satu dosa, dosa mencuri. Namun ketika ia tidak mau dosanya tersebut terbongkar, maka ia melakukan satu dosa lagi, yaitu dosa berbohong. Hal seperti ini sering kita lakukan dalam hidup keseharian kita, bahkan mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Banyak dosa kebohongan yang terjadi sebagai akibat dosa lain yang telah terlebih dahulu dilakukan. Misalnya ketika tidak ingin dosa korupsinya terbongkar, maka seseorang akan menutupinya dengan berbohong, dengan membuat pengeluaran fiktif. Jadi kebohongan itu dilakukan untuk menutupi dosa lain yang telah dilakukannya. Dosa menutupi dosa. Melakukan dosa baru untuk menutupi dosa lama.

Dalam Kejadian 4:8-12 Kain adalah contoh klasik tentang hal ini di Alkitab. Ketika Kain membunuh adiknya Habel, Tuhan bertanya kepadanya di mana adiknya tersebut. Kain menjawab bahwa ia tidak tahu. Namun jelas ia berbohong kepada Tuhan, sebab ia sendirilah yang membunuh Habel. Kain telah melakukan dosa pembunuhan dan untuk menutupi dosanya tersebut ia melakukan satu dosa baru, yakni berbohong. Bukannya mengakui dosanya dan meminta ampun kepada Tuhan, Kain justru menciptakan dosa baru. Itulah sebabnya Tuhan menghukumnya sehingga ia menjadi seorang pengembara di bumi dan tanah yang diusahakannya tidak lagi memberikan hasil yang sepenuhnya kepadanya.

Raja Daud seorang yang dipilih Allah dan diurapi Allah sedemikian hebatnya, melakukan dosa perzinahan dengan Batsyeba. Pada saat dosa itu berbuah, Daud menutupi dosanya dengan membuat dosa baru terhadap Uria suami Batsyeba, dengan cara membunuh Uria menggunakan bingkai peperangan dan melibatkan panglima perang Israel Yoab. Daud menutupi dosanya terhadap orang lain dan menggunakan orang lain dalam menutupi dosanya. Dan hal ini sesuatu yang jahat di mata Allah (2 Sam. 11 – 2 Sam. 12). Daud berhasil menutupi dosanya terhadap orang lain, tapi di hadapan Allah tidak ada yang tersembunyi.

Sebagai orang percaya yang sudah ditebus dosanya oleh kematian Kristus, marilah kita tinggalkan perbuatan “Dosa Menutupi Dosa” ini. Berhentilah berbuat dosa sehingga kita pun tidak perlu menciptakan dosa baru untuk menutupinya. Sebab, jika kita melakukan suatu dosa, maka kita berusaha keras agar dosa kita tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Akibatnya, kita akan cenderung untuk berbohong. Hal ini tentu tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi hanya menambah dosa baru di hadapan Tuhan. Dan setiap dosa ada konsekuensinya.

Kiranya Roh Kudus memampukan dan menguatkan kita untuk selalu hidup benar di mata Allah. Soli Deo Gloria. (MYO)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

MENANTI DALAM PENGHARAPAN DAN PENYERAHAN DIRI

Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:2-8, 18-20; I Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37

Kebaktian 3 Desember 2023, Pdt. Grace Bustami (TPG GKI Cipinang Indah)

Tidak terasa, kita kembali merayakan Adven yang adalah awalTahun Liturgi atau Kalender Gerejawi. Rasid Rachman menjelaskan bahwa Kalender Gerejawi adalah penanggalan yang dibuat oleh gereja untuk mengenang peristiwa yang Kristus lakukan
sebagaimana tertulis di dalam Alkitab Hari ini kita merayakan Adven. Seperti yang telah kita ketahui bersama Adven berasal dari kata Latin: adventus, yang berarti kedatangan. Di dalam Adven kita diminta untuk mempersiapkan kedatangan Kristus yang sudah, sedang dan akan datang. Kristus sudah datang ribuan tahun yang lalu dalam wujud seorang bayi, saat ini Kristus sedang bersama kita dalam seluruh aspek hidup kita, dan pada akhir zaman nanti Kristus akan datang dengan kemuliaan-Nya untuk menjadi Hakim yang Agung.

Secara umum dalam keempat minggu Adven yang ada kita diajak untuk mempersiapkan kedatangan Kristus melalui sikap hati yang penuh dengan pertobatan. Oleh karena itu warna liturgis yang digunakan pada minggu ini adalah ungu, warna yang melambangkan pertobatan. Dalam Adven pertama yang kita rayakan pada minggu ini, kita diajak untuk menghayati kembali tentang kedatangan Kristus di akhir zaman nanti. Kedatangan Kristus di akhir zaman seringkali digambarkan dengan hal-hal yang mengerikan. Seolah-olah dunia ini akan hancur lebur sebelum Kristus datang. Maka tidak heran jika ada banyak orang yang takut dalam menghadapi akhir zaman. Ada orang-orang yang membangun bunker yang begitu kokoh, dirancang agar manusia yang hidup di dalamnya dapat bertahan hidup bertahun-tahun jika akhir itu betul-betul terjadi. Ada juga yang mencoba meramal kapan akhir zaman terjadi atau apa yang mengakibatkan akhir zaman itu terjadi. Hollywoodpun sudah banyak yang menghasilkan film-film yang bertema akhir zaman, seperti: “2012”, ” Armageddon”, “Left Behind”, dan masih banyak film-film lainnya yang ber-genre sama. Dalam kekristenan, akhir zaman pun sangat ramai diperbincangkan, mulai dari seminar-seminar sampai pada nubuatan-nubuatan tentang kapan dan bagaimana tejadinya akhir zaman. Lalu bagaimana seharusnya sikap iman kita ketika menanti kedatangan Kristus di akhirz zaman nanti? Takut, khawatir, cemas ataukah justru penuh pengharapan seperti tema besar pada adven pertama ini. Pengharapan seperti apa yang seharusnya kita hayati dalam menantikan kedatangan Kristus pada akhir zaman?

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

161606
Users Today : 258
Users Yesterday : 339
This Month : 10240
This Year : 78977
Total Users : 161606
Who's Online : 3