Gereja yang bertumbuh
Gereja Yang Bertumbuh
Pada umumnya orang menyadari bahwa pertumbuhan gereja yang sehat bukan masalah kuantitas tetapi kualitas. Namun meskipun yang ditekankan adalah kualitas, seringkali kesimpulan akhirnya tetaplah kenaikan kuantitas. Bagaimana dengan gereja-gereja yang pernah dilayani oleh para rasul? Kita tahu bahwa setelah Petrus berkotbah 3000 orang bertobat. Alkitab juga mencatat bahwa jumlah mereka di tambahkan sehari lepas sehari. Kita dapat menangkap spirit mereka yaitu Spirit gereja yang bertumbuh terdiri dari jemaat yang sudah lahir baru dan bertobat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tanpa hal ini, gereja hanya akan menjalani formalitas belaka dan inilah yang dibencioleh Allah Bapa.
Allah pernah berkata, “Aku muak dengan segala aktivitas mu karena tidak disertai dengan pertobatan yang sejati. ”Ribuan kali orang lupa dan menjalani ibadah dengan berpusat pada diri dan bukan mengutamakan Allah. Dalam Perjanjian Lama Allah berkata, “Bangsa ini memuliakan Aku hanya dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh daripada-Ku.” Adakah hati kita yang benar-benar mau tunduk pada Allah dan mengutamakan Dia di atas segala-galanya? Tanpa ini, apa yang kita jalani hanyalah kepalsuan. Jadi gereja yang bertumbuh adalah gereja yang terdiri dari jemaat yang lahir baru dan berpusat pada Tuhan.
Jemaat mula-mula adalah jemaat yang berpusat pada Tuhan, ada tindakan-tindakan nyata yang mereka lakukan. Perubahan yang esensial adalah perubahan tujuan hidup, kalau dulu untuk kepentingan diri sekarang untuk kemuliaan Allah yang kita sembah. Allah yang kita sembah adalah Raja di atas segala raja yang patut kita sembah. Hidup kristen bukan hidup untuk dirinya lagi. Kita sudah dibeli dan harganya telah lunas dibayar karena itu muliakanlah Allah dengan seluruh hidup kita.
Mari kita menangkap spirit jemaat mula-mula dalam Kis.2:41-47 yang kita baca tadi. Spirit mereka adalah bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, yaitu rindu untuk terus-menerus belajar. Kebenaran firman Tuhan yang kita pelajari adalah seperti mata air yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Jika kita hanya seminggu sekali mendengar firman, tidak pernah membaca buku-buku rohani, tidak pernah belajar menafsirkan firman dengan baik, tidak mungkin kita menjadi gereja yang bertumbuh. Spirit untuk mengerti kebenaran harus dimiliki oleh setiap kita. Kis. 17:11. Jemaat mula-mula menerima firman dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci. Setiap hari belajar firman! Ini bukan hanya firman yang masuk otak saja dan dilupakan, bukan juga sebagai teori-teori yang memuaskan otak tetapi firman yang betul-betul menegur, menginsyafkan, mengoreksi dan mengubah hidup. Pelayanbertumbuh, Gereja pun bertumbuh
Beberapa ayat di bawah ini untuk menunjukkan mutu pelayan tidak bisa dipisahkan dengan pelayanan
- Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
- 1 Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudara yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan…”
- 2 Timotius 4:5 “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita (endure suffering), lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu.”
- 1 Korintus 9:27 “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
- Kisah Para Rasul 20:28 “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan…”
- Memang hanya Tuhanlah yang menumbuhkan gereja dan hanya Dialah sumber pertumbuhan itu. Tetapi, jangan lupa hal satu ini. Tuhan mau memakai pelayannya untuk menumbuhkan gerejaNya!
Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa kita adalah kawan sekerja Allah (1 Korintus 3:9). Itulah sebabnya kita dapat katakana bahwa pertumbuhan pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan pelayan. Para pengamat pertumbuhan gereja menganalisa bahwa ada hubungan yang erat antara gereja yang bertumbuh dengan para pemimpinnya/para pelayannya. Erat hubungan antara pelayanan yang bertumbuh dengan pelayannya. Pelayan yang bertumbuh lebih efektif dalam memimpin dari pelayan yang tidak bertumbuh. Pekerjaan kita dengan pertolongan dari Roh Kudus untuk mempersiapkan para pemimpin yang bertumbuh sesuai Firman Tuhan. Ironisnya, pelayannya sendiri tidak bertumbuh!!! Jika hal tersebut terjadi, merupakan hal yang mustahil pertumbuhan suatu pelayanan terjadi. Pemimpin dan pelayan yang sehat akan membawa pelayanan bertumbuh. Tuhan memakai orang bertumbuh!
Tuhan memakai orang yang penuh kekurangan Tetapi, Tuhan tidak pernah memakai hambanya yang bermain dengan dosa, tidak berkenan padaNya, mendua hati, mencari keuntungan pribadi, hanya menyenangkan manusia, bermalas-malasan dan tidak bersedia untuk bekerja keras, penakut, hatinya penuh dengan kebusukan, tidak bersekutu denganNya, mempunyai motivasi yang salah, tidak mempunyai beban untuk pelayanan dan InjilNya, tidak segenap hati dan tidak taat padaNya.
Oleh karena itu penting bagi kita sebagai pelayan untuk terus bertumbuh! Kolose 2:6-7 memberikan jalan keluar atau cara agar kita tetap bertumbuh dalam Kristus Kita sudah menerima kristus, kita harus terus hidup dalam Kristus, kita harus tetap berfokus, berpusat pada Kristus (ayat 6). Ayat 7 memberikan nasehat untuk terus bertumbuh. Gambaran yang dipakai di sini adalah pohon yang hidup. Pohon yang hidup harus ada akar, batang, daun dan buah, kita pun harus dapat menghidupi pohon rohani kita.
Jika gereja kita mau sehat, mari mulai dengan pertobatan yang sejati dan mengutamakan hal yang paling esensial dalam hidup yaitu firman. Mari bertumbuh sebagai orang percaya yang mengutamakan firman dan doa. Ini mungkin sudah mulai disepelekan oleh kita. Ada yang lebih senang baca buku-buku rohani daripada Alkitab dan kehilangan kerinduan berdoa. Ini bahaya. Apa yang terjadi dengan gereja-gereja yang dibina oleh rasul Paulus dan rasul-rasul lain? Mengapa semuanya lenyap dan habis? Bukankah mereka awalnya memiliki semangat berkobar dan bernyala-nyala?
Mazmur 127:1: Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya …
Hidup kita hanya sementara, karena itu jangan memikirkan hal-hal yang sementara. Dengan kata lain, gereja harus terdiri dari jemaat yang mau belajar dan mau mengutamakan firman dan doa! – YAN–