Hadapi Dengan Berani

Beberapa waktu yang lalu, saya bersama dengan guru-guru sekolah minggu mengadakan kebersamaaan ke Baduy. Sebelum hari H, kami sudah diberikan arahan bahwa medan yang akan kami tempuh untuk sampai ke Baduy Luar cukup luar biasa, perjalanan akan ditempuh selama 4 jam pulang pergi dengan berjalan kaki, medan yang akan kami tempuh cukup menantang ada turunan dan ada juga tanjakan yang cukup tinggi. Saya lalu berpikir, apakah saya mampu ya? umur tidak muda lagi sudah kepala lima puluh bahkan hampir enam puluh, tapi ya dicoba saja kalau nggak kuat ya sudah berhenti dan beristirahat di rumah penduduk atau warung-warung yang ada di sepanjang perjalanan.

Kami pun sampai di Desa Ciboleger tempat terakhir mobil diparkir dan dilanjutkan dengan jalan kaki, maka medan sudah terasa menanjak terus semakin ke atas, perjalanan semakin susah, saya mulai kepayahan, beberapa teman guru sudah berhenti karena tidak sanggup, saya pun mulai berpikir, apakah saya berhenti saja ya? saya bertanya kepada guide yang mendampingi kami, “Aa … masih jauh ya? Kira-kira berapa lama lagi?” si Aa menjawab, ini baru seperempat jalan bu, saya pun bergumam oh… Tuhan apakah saya sanggup? Saya sudah jauh tertinggal dari rekan-rekan guru lainnya, saya tertinggal jauh di belakang ditemani si Aa, saya pun berkata: Aa… jangan jauh-jauh ya… tetap di belakang saya, dengan setia dia tetap di belakang saya sampai kami tiba pemberhentian terakhir. Tempat itu Gazebo namanya, pemandangan yang indah dan alami, sungai, dan jembatan gantung bambu membuat semua lelah terbayarkan, sambil menikmati secangkir jahe gula aren dan pisang goreng, melepas lelah sejenak dan akan melanjutkan kembali perjalanan pulang yang sama melelahkan karena hanya jalur itu yang harus kami tempuh.

Sepanjang perjalanan tersebut saya lalu merefleksikan inilah kehidupan yang kita hadapi yang tidak selamanya lurus, tetapi ada tanjakan, turunan, batu-batuan yang harus kita hadapi, ketika saya dihadapkan pada jalan yang menanjak tinggi dan bebatuan, saya bertanya apakah saya mampu untuk melaluinya? Saya bertanya kepada si Aa, apakah saya bisa ya? Lalu Aa itu berkata, ibu pasti bisa… mari saya bawakan tasnya biar ibu lebih ringan. Seorang penduduk Baduy saja memberikan semangat seperti itu, apalagi Allah kita, Dia tidak pernah meninggalkan kita saat kita menghadapi jalan-jalan yang sulit dalam hidup ini. Penyertaan Tuhan se- perti air oase yang menyejukan dikala kita lemah.

Hidup ini bagaikan pertempuran dan perjalanan yang panjang penuh dengan tanjakan dan turunan yang terjal dan bebatuan, tapi ingatlah kita punya “guide” yang setia yaitu Tuhan Allah yang selalu setia menemani serta mengangkat beban kita yang berat dikala kita tidak sanggup membawa beban tersebut.

Yakinlah bahwa tantangan serta kesulitan yang datang dalam hidup ini hadapilah dengan penuh keberanian, dan bukan untuk dihindari, namun diselesaikan, apapun yang terjadi, beranikan diri kita untuk menghadapi, jangan pernah menyerah sebelum kita kalah.

Hadapilah semua pergumulan kita dengan hati yang berani, serta percayaTuhan Yesus selalu ada di belakang kita untuk menopang serta menyertai kita dan tidak akan pernah membiarkan kita sendiri.

2 Samuel 22:30 mengatakan “Karena dengan Engkau, aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allah ku aku berani melompati tembok.” Matius 11:28 “Marilah kepada Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Selamat berjuang menghadapi setiap tanjakan dan turunan yang terjal dan bebatuan dalam hidup ini, jangan takut, jangan menyerah Tuhan Yesus menyertai. Selamat hari Minggu Tuhan Yesus memberkati. (YMP)

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

NANTIKANLAH DIA DENGAN BERTOBAT

Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8

Kebaktian 10 Desember 2023, Pdt. Febe Oriana Hermanto (GKI GUNUNG SAHARI)

Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai. Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. la mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.

Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkanNya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan bahkan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.

Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun. Pesannya pun singkat dan padat: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia. Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, meresponss kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.

Dalam Penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintaiNyadalam menantikan kedatanganNya kembali.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

164614
Users Today : 348
Users Yesterday : 345
This Month : 2540
This Year : 81985
Total Users : 164614
Who's Online : 4