Haruskah kita Takut?

Setelah kematian Yesus, para murid-Nya mengalami berbagai macam emosi, termasuk ketakutan, kebingungan, dan kesedihan. Mereka merasa kehilangan dan tidak yakin tentang masa depan mereka. Ketakutan mereka mungkin berasal dari beberapa faktor, termasuk ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, ketidakmengertian tentang makna kematian dan kebangkitan Yesus, serta adanya kemungkinan penindasan atau penganiayaan yang lebih lanjut terhadap mereka sebagai pengikut Yesus.

Para murid mungkin khawatir, setelah kematian-Nya, apakah ajaran-ajaran yang mereka yakini akan diabaikan atau bahkan dihancurkan? Selain itu, mereka mungkin juga mengalami kebingungan dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah semua yang mereka yakini selama ini telah sia- sia. Lalu, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

Ketakutan dan kekhawatiran para murid Yesus terlukiskan dalam Injil Yohanes20:19-29. Pada dua perikop pertama dengan judul “Yesus Menampakkan Diri kepada Murid-murid-Nya” diceritakan murid-murid yang ketakutan dan berada di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci (ay. 19). Demikian juga dalam perikop selanjutnya“Yesus Menampakkan Diri kepada Tomas” juga menggambarkan suasana yang sama. “Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” (ay. 26).

Ketakutan merupakan reaksi yang wajar dalam situasi yang tidak pasti atau mengancam. Para murid Yesus merasakan ketakutan yang mendalam setelah kematian- Nya karena mereka tidak hanya kehilangan seorang guru dan pemimpin, tetapi juga karena mereka merasa terancam oleh otoritas religius dan politis pada saat itu. Namun, ketakutan itu berubah menjadi sebuah harapan, terutama ketika mereka mulai menyadari bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Ketika mereka bertemu dengan Yesus yang bangkit, ketakutan mereka perlahan-lahan berubah menjadi kegembiraan, keyakinan, dan semangat baru. Hal ini adalah dasar iman Kristen, bahwa Yesus bangkit dari kematian, mengalahkan dosa dan kematian, dan membawa harapan kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Kita baru saja memperingati Hari Kenaikan Yesus ke Sorga, yang dalam tradisi Kristen adalah hari yang diperingati untuk mengenang peristiwa di mana Yesus naik ke surga setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Peringatan ini jatuh pada hari Kamis, yaitu40 hari setelah Paska, dan disebut sebagai “Hari Kenaikan” atau “Ascension Day” dalam bahasa Inggris. Penting untuk dicatat bahwa peringatan kenaikan Yesus ke surga bukanhanya sekedar mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga memiliki makna teologis yangdalam bagi umat Kristen. Hal ini merupakan momen di mana Yesus, secara fisik, meninggalkan dunia ini dan kembali ke sorga, ke tempat-Nya di sebelah kanan Bapa. Hal ini menegaskan otoritas dan kedaulatan-Nya atas seluruh ciptaan.

Kenaikan Yesus ke surga merupakan suatu keyakinan penting dalam iman Kristen. Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga kita yakini sebagai penyelesaian dari misi-Nya di bumi dan menandai kedaulatan-Nya atas dosa, kematian, dan kehidupan manusia. Kisah kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ditemukan dalam beberapa kitab, termasuk Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Menurut kitab-kitab tersebut, setelah Yesus bangkit dari kematian, Dia muncul kepada murid-murid-Nya selama beberapa waktu untuk memberikan bukti kebangkitan-Nya. Pada akhirnya, Yesus membawa mereka ke luar Yerusalem, memberkati mereka, dan kemudian naik ke surga di depan mata mereka.

Bagi umat Kristen, kenaikan Yesus memiliki beberapa makna penting.

  1. Menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang unik dan memiliki otoritas atas surga dan bumi (Mat. 3:17, 16:16, Rm. 1:4).
  2. Memberikan harapan akan kebangkitan bagi umat-Nya, menjanjikan kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya pada-Nya (Yoh. 3:15-16).
  3. Menjanjikan seorang Penolong yang selalu menyertai (Yoh. 14:15-21).

Kenaikan Yesus juga menjadi titik awal bagi pengutusan kepada murid-murid-Nya. Seperti yang dijanjikan-Nya, Roh Kudus tercurah bagi para murid untuk memampukan mereka dalam memahami dan menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Ketakutan para murid ternyata diakhiri dengan kebahagiaan dan pembuktian bahwa Yesus hidup, bahkan naik ke sorga. Oleh karena itu, kenaikan Yesus merupakan peristiwa penting yang menjadi dasar iman Kristen dan memberikan harapan akan pemulihan dan kehidupan kekal bagi umat-Nya.

Marilah kita terus mengingat dan menghayati rangkaian peristiwa Kematian–Kebangkitan–Kenaikan Tuhan Yesus, sehingga terus menguatkan iman percaya kita. Tuhan memampukan. (AKR)

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

KEKUATAN FIRMAN KEHIDUPAN

Nehemia 8:1-10; Mazmur 19; 1 Korintus 12:12-31a; Lukas 4:14-21

Kebaktian 26 Januari 2025 oleh Pdt. Em. Ronny Setyamukti (GKI Muara Karang)

Pendahuluan
Firman Tuhan memiliki kuasa yang luar biasa untuk mengubah hidup kita. Baik sebagai individu maupun sebagai komunitas, Firman Allah adalah pedoman yang memberi terang dalam kegelapan, mengarahkan langkah kita, dan memperkuat tubuh Kristus untuk menjalankan panggilannya di dunia ini. Dalam empat bahan Alkitab ini, kita diajak melihat bagaimana Firman Allah bekerja sebagai kekuatan kehidupan.

1. Firman yang Memulihkan (Nehemia 8:1-10)

Ketika kitab Taurat dibacakan kepada umat Israel oleh Ezra, mereka menangis karena menyadari dosa dan jauhnya mereka dari kehendak Allah. Namun, Nehemia dan Ezra mengingatkan bahwa hari itu adalah hari kudus, hari sukacita, karena Firman Allah membawa pemulihan, bukan penghukuman.

Firman Allah tidak hanya mengungkapkan kesalahan kita, tetapi juga menawarkan jalan keluar: pemulihan, penghiburan, dan sukacita. Saat kita menghadapi tantangan hidup, Firman ini menjadi kekuatan yang membangkitkan kembali semangat kita dan memberi pengharapan.

2. Firman yang Sempurna (Mazmur 19)

Pemazmur menggambarkan Firman Allah sebagai sempurna, dapat memulihkan jiwa, memberi hikmat, dan menyukakan hati. Tidak ada kekuatan lain yang dapat menandingi Firman Allah dalam memberi makna sejati dalam hidup kita.

Firman ini ibarat matahari yang menerangi segala sesuatu (ayat 7), sehingga kita dapat melihat tujuan hidup kita dengan jelas. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah menjadikan Firman Tuhan sebagai pelita yang menerangi langkah kita?

3. Firman yang Menyatukan (1 Korintus 12:12-31a)

Rasul Paulus mengajarkan bahwa tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota yang berbeda, namun semuanya disatukan dalam satu tubuh oleh Roh Allah. Firman Tuhan menjadi pengikat yang mempersatukan semua anggota tubuh Kristus.

Ketika Firman Allah hidup di tengah-tengah jemaat, perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang memperkuat kesatuan. Dengan menjalankan peran masing-masing berdasarkan Firman, tubuh Kristus akan menjadi kuat dan mampu menjalankan misinya di dunia.

4. Firman yang Menggenapi Janji (Lukas 4:14-21)

Ketika Yesus membaca gulungan kitab Yesaya di sinagoge, Dia menyatakan bahwa Firman itu telah digenapi di dalam Dia. Kehadiran Yesus adalah bukti nyata bahwa Firman Allah hidup, bekerja, dan membawa kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, dan penglihatan bagi yang buta.

Yesus adalah Firman yang hidup, dan melalui Dia, kita melihat bagaimana Firman itu menjadi kekuatan yang membawa perubahan nyata bagi dunia.

Aplikasi dalam Kehidupan

  1. Memulihkan Jiwa yang Lelah
    Saat kita merasa jauh dari Allah, izinkan Firman-Nya memulihkan kita. Bacalah Alkitab dengan hati yang terbuka, dan biarkan Roh Kudus berbicara.
  2. Mencari Hikmat dalam Firman
    Jadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup setiap hari. Tidak ada keputusan atau tindakan yang lebih bijak selain yang didasarkan pada Firman Tuhan.
  3. Menjadi Bagian Tubuh Kristus
    Setiap kita memiliki peran dalam tubuh Kristus. Temukan panggilan Anda melalui Firman dan jalankan peran itu dengan sukacita.
  4. Menyaksikan Kuasa Firman
    Sebagaimana Yesus membawa kabar baik, kita dipanggil untuk menyaksikan Firman Allah kepada dunia. Jadilah pembawa terang dan pengharapan bagi orang-orang di sekitar kita.

Penutup
Firman Tuhan adalah kekuatan yang memulihkan, menerangi, menyatukan, dan membawa penggenapan janji-Nya. Ketika Firman itu hidup di dalam kita, kita akan menemukan kekuatan sejati untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

476341
Users Today : 701
Users Yesterday : 1315
This Month : 28491
This Year : 28491
Total Users : 476341
Who's Online : 9