Hidup ini Adalah Kesempatan

Kita semua pasti sudah sangat mengenal dengan lagu “Hidup ini adalah kesempatan” pada berbagai acara persekutuan doa kita kerap kali menyanyikan lagu tersebut. Semua orang mengenal lagu ini dengan sangat baik, baik itu dari kalangan Kristen maupun non Kristen. Saya kerap mendengar para pengamen di bus dan di jalanan juga sering menyanyikan. Apakah mereka sadar dan mengerti akan lirik dan maknanya? Yang jelas lagu ini sangat disukai oleh banyak orang. Lagu ini menginspirasi banyak orang tentang iman dan perjalanan hidup setiap orang percaya. Sebuah lagu yang tercipta atau terlahir dari sebuah penghayatan dan penga-laman iman’ Lagu “Hidup ini adalah kesempatan” diciptakan oleh seorang hamba Tuhan bernama Pdt. Wilhelmus Latumahina, S.Th. Beliau adalah pendeta dari GBI Bethsaida, Serpong.

Lagu Hidup Ini adalah Kesempatan tercipta ketika beliau duduk dalam keheningan, dan merenung akan kehidupan. Lagu Hidup Ini adalah Kesempatan yang penuh akan sarat makna mendalam bagi pendengarnya. Berawal dari kesedihan Pdt. Wilhelmus karena Putera sulungnya, Samuel, dipanggil Tuhan. Kejadian yang sangat menyedihkan itu terjadi pada tahun 2004. Tuhan memanggil Samuel Latumahina, yang baru saja lulus SMA, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Samuel adalah seorang anak yang sangat aktif melayani Tuhan dalam bidang musik gereja. Dia memiliki kerinduan dan cita-cita yang belum sempat diraihnya. Dia adalah anak yang menjadi harapan orang tua, tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Ia menutup matanya untuk selama-nya pada usia yang masih sangat muda, yakni tujuh belas tahun. Setelah peristiwa itu, Pdt. Wilhelmus banyak menghabiskan waktu untuk merenungi rencana Tuhan dalam kehidupannya. Melalui perenungannya, Pdt. Wilhelmus tidak menjadi terkurung dalam duka yang mendalam, tetapi disadarkan bahwa hidup manusia ada batasnya karena hidup didunia ini begitu fana. Kehidupan yang Tuhan beri setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan sampai tahun-tahun adalah anugerah yang harus digunakan sebaik-baiknya. Waktu yang Tuhan beri merupakan kesempatan yang terbaik untuk melayani Tuhan agar hidup kita menjadi berkat dan tidak sia-sia. Tidak selamanya kita muda dan kuat, tidak selamanya kita kaya dan berjaya, tidak selamanya kita hidup di dunia ini, maka gunakanlah waktu yang Tuhan berikan kepada kita dengan bijak.

Pengalaman Pdt. Wilhelmus mengajarkan kepada kita bahwa waktu yang kita miliki itu terbatas. Tak seorang pun yang tahu, seberapa lama akan diberikan waktu oleh-Nya. Tidak selamanya kita muda dan kuat, tidak selamanya kita kaya dan berjaya, tidak selamanya kita hidup di dunia ini, maka gunakanlah waktu yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaikbaiknya. Hidup ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan, waktu adalah anugerah yang Tuhan limpahkan dalam hidup kita.

Mazmur 90 : 5-6 mengatakan “Engkau menghanyutkan manusia, mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu”

Hidup ini adalah kesempatan Hidup ini untuk melayani Tuhan jangan sia-siakan waktu yang Tuhan bri hidup ini harus jadi berkat Oh Tuhan pakailah hidupku selagi aku masih kuat, bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi hidup ini sudah jadi berkat

Pdt. Wilhelmus Latumahina juga telah berpulang ke rumah Bapa di surga tanggal 12 Mei 2020 pada usia 64 tahun. Beliau telah menggunakan waktu yang Tuhan berikan untuk melayani Tuhan hingga akhir hayatnya. Karyanya masih terus kita nyanyikan dalam setiap kesempatan serta mengingatkan kita akan apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. apakah kita hanya memikirkan hal-hal duniawi saja, mengejar kesenangan-kesenangan dunia, seperti semboyan waktu adalah uang, waktu adalah emas nggak salah juga selama kita hidup di dunia ini kita masih berusaha untuk mengejarnya, tapi ingatlah kita hidup dalam waktu yang terbatas maka gunakan juga waktumu yang terbatas itu untuk melayani Tuhan.

Marilah saudaraku jangan buang kesempatan yang Tuhan beri, karena waktu adalah anugerah Tuhan, pakailah untuk melayani Tuhan dan bila saatnya nanti kau tak berdaya lagi hidup mu sudah menjadi berkat bagi orang-orang yang kita cintai dan bagi sesama. Layanilah Tuhan Allah mu dengan sukacita. Amin. (YMP)

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN I(UNGU)

MEMAKNAI HARI TUHAN

Yeremia 33:14-16, Mazmur 25:1-10, 1 Tesalonika 3:9-13, Lukas 21:25-36

Kebaktian 1 Desember 2024 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Pendahuluan
Hari Tuhan adalah sebuah tema yang sering dibahas dalam Alkitab sebagai waktu di mana Allah bertindak untuk menggenapi janji-janji-Nya, baik dalam penghukuman maupun penyelamatan. Dalam keempat bacaan ini, kita diajak untuk memaknai Hari Tuhan sebagai pengharapan akan pemulihan, undangan untuk hidup benar, serta panggilan untuk berjaga-jaga dan setia.

1. Hari Tuhan adalah Janji Pemulihan
Yeremia 33:14-16 berbicara tentang janji Tuhan untuk menumbuhkan tunas keadilan bagi keturunan Daud. Ini adalah penggenapan janji Mesianik yang terwujud dalam Yesus Kristus. Ketika kita memaknai Hari Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Janji-Nya tidak pernah terlambat, dan Dia bekerja untuk mendatangkan pemulihan bagi umat-Nya.

Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk hidup dengan keyakinan bahwa Allah sedang dan akan terus bertindak memulihkan dunia ini. Dalam hidup sehari-hari, pemulihan ini kita alami melalui kasih, keadilan, dan damai yang kita bagikan kepada orang lain.

2. Hari Tuhan Adalah Undangan untuk Hidup Benar
Mazmur 25:1-10 menggambarkan pemazmur yang dengan rendah hati menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia memohon Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya yang benar. Memaknai Hari Tuhan berarti merespons dengan kesetiaan dan kerendahan hati.

Kita perlu terus memohon tuntunan Tuhan untuk berjalan di jalan-Nya. Ini termasuk hidup dalam integritas, menunjukkan kasih kepada sesama, dan menjauhi dosa. Hari Tuhan menjadi momen di mana kita merefleksikan hidup kita: apakah kita sudah hidup dalam kebenaran-Nya?

3. Hari Tuhan Adalah Panggilan untuk Berjaga-jaga
Dalam Lukas 21:25-36, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang tanda-tanda akhir zaman. Namun, lebih dari sekadar takut akan masa depan, Yesus mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga, berdoa, dan tetap setia.

Berjaga-jaga di sini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita adalah anugerah dari Tuhan. Bagaimana kita menggunakan waktu kita? Apakah kita melayani sesama dengan kasih? Apakah kita memberi pengaruh positif di tempat kita bekerja, belajar, atau melayani?

4. Hari Tuhan Adalah Pengharapan dan Kasih
1 Tesalonika 3:9-13 menekankan kasih sebagai persiapan untuk menyambut Hari Tuhan. Paulus mendorong jemaat untuk bertumbuh dalam kasih kepada sesama dan menjadi tak bercacat dalam kekudusan.

Kasih menjadi pengingat bahwa Hari Tuhan bukan sekadar peristiwa akhir zaman, tetapi sesuatu yang sudah kita alami setiap kali kita mencintai dan melayani sesama. Ketika kita hidup dalam kasih, kita sedang bersiap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Hidup dalam Pengharapan
    Percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya, kita tidak perlu takut akan masa depan. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bersyukur dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
  2. Berjalan dalam Kebenaran
    Mintalah Tuhan menunjukkan jalan-Nya setiap hari. Refleksikan hidup kita: apakah tindakan kita sudah mencerminkan kasih dan kebenaran?
  3. Berjaga-jaga dan Berdoa
    Hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita di dunia terbatas. Gunakan setiap waktu untuk memuliakan Tuhan, melayani sesama, dan bersiap menyambut kedatangan-Nya.
  4. Mengasihi dengan Tulus
    Tunjukkan kasih kepada keluarga, sahabat, dan komunitas sekitar. Dengan kasih, kita menjadi saksi hidup tentang kebaikan Allah yang memulihkan dunia.

Penutup
Memaknai Hari Tuhan berarti hidup dalam pengharapan, kebenaran, kesetiaan, dan kasih. Hari Tuhan adalah janji pemulihan yang membawa damai sejahtera bagi kita semua. Mari kita sambut Hari Tuhan dengan penuh sukacita dan kesiapan hati, karena Tuhan setia dan selalu hadir dalam hidup kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

417826
Users Today : 1109
Users Yesterday : 1309
This Month : 2418
This Year : 245588
Total Users : 417826
Who's Online : 3