Hidup untuk berbuah

Hidup untuk berbuah

 

Pohon mangga akan dikatakan tumbuh baik apabila menghasilkan buah. Tak peduli sebesar dan serimbun apapun pohonnya, kalau yang namanya pohon mangga tidak menghasilkan buah maka pohon itu belum bisa dikatakan tumbuh dengan baik. Apa yang bisa menyebabkan pohon tidak berbuah? Ada banyak kemungkinan. Tanah yang kurang subur, kurang pupuk, kurang air/kekeringan atau mungkin pula karena terlalu basah sehingga akarnya busuk. Berbagai jenis hama juga bisa membuat pohon menjadi tidak subur dan pada akhirnya mati kalau tidak segera ditangani.

Pohon mangga tugasnya untuk menghasilkan buah mangga yang ranum dan manis. Bagaimana dengan kita? Ada banyak orang tidak menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Mereka hanya menjalani sekenanya saja tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Tidak jarang pula dosa-dosa terus menyerang seperti hama yang menyerang berbagai bagian pohon. Bagai hama, terkadang letaknya pun tersembunyi sehingga jika tidak awas kita tidak menyadari bahwa kita sedang diserang dosa yang akibatnya bisa mematikan. Sama seperti pohon yang bermasalah, kita pun lama-lama akan kering, tidak lagi menghasilkan buah lalu binasa sia-sia. Menghasilkan buah bukan hanya penting bagi sebuah pohon, tetapi Alkitab jelas berkata bahwa hidup kita pun perlu menghasilkan buah. Bahkan dengan jelas dikatakan bahwa itulah tujuan kita di saat kita masih diberikan kesempatan untuk hidup di muka bumi ini.

Hal itu disampaikan oleh Paulus seperti yang tercatat dalam surat Filipi 1:22. “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Paulus mengingatkan kita semua bahwa hidup ini harus penuh dengan buah. Seperti apa berbuah itu? Berbuah berbicara tentang hidup yang berhasil dan bermanfaat, bukan saja untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Berbuah berbicara tentang pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Itu artinya, ada usaha untuk terus menerus memperbaiki diri. Yesus pun berulang kali memberi penekanan akan hal ini. “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Mat. 12:33). Dari buahnyalah sebuah pohon dikenal. Seperti apa buah yang kita hasilkan sangat menentukan bagaimana kita menentukan tujuan hidup. Apakah tujuan hidup kita hanya berpusat pada kepentingan diri sendiri ataukah untuk kemuliaan Tuhan dan kepentingan sesama? Mari kita merenungkannya.

Tuhan juga mengingatkan dengan tegas bagi setiap kita yang tidak menghasilkan buah. “Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Mat. 7:19). Pohon yang tidak menghasilkan buah tidak ada gunanya dipertahankan. Batang kering itu hanya akan berakhir dengan ditebang lalu dibakar. Seperti itu pula kehidupan yang kita jalani dengan sia-sia. Tidak berguna dan tidak layak untuk dipertahankan. Lalu, bagaimana supaya kita dapat selalu berbuah di segala musim kehidupan? Tinggal dan melekatlah pada Tuhan. “Tinggalah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jika kamu tidak tinggal di dalam Aku”. Untuk dapat berbuah, yang harus kita lakukan adalah melekat erat pada Tuhan. Kita harus senantiasa menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak dapat berbuah, bahkan tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan kalau satu ranting lepas dari pokoknya maka ranting itu pasti akan mati. Itu sebabnya yang harus kita lakukan untuk dapat berbuah lebat adalah melekat pada Tuhan. Ini berbicara tentang kehidupan yang selalu rindu untuk menjalin keintiman dengan Tuhan baik melalui doa-doa pribadi maupun pertemuan-pertemuan ibadah.

Selama kita masih hidup, berusahalah dan minta agar Tuhan menolong kita untuk terus menghasilkan buah. Teruslah bertumbuh dan hasilkanlah buah yang manis, agar hidup kita berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga. (NSI)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

MENANTI DALAM PENGHARAPAN DAN PENYERAHAN DIRI

Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:2-8, 18-20; I Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37

Kebaktian 3 Desember 2023, Pdt. Grace Bustami (TPG GKI Cipinang Indah)

Tidak terasa, kita kembali merayakan Adven yang adalah awalTahun Liturgi atau Kalender Gerejawi. Rasid Rachman menjelaskan bahwa Kalender Gerejawi adalah penanggalan yang dibuat oleh gereja untuk mengenang peristiwa yang Kristus lakukan
sebagaimana tertulis di dalam Alkitab Hari ini kita merayakan Adven. Seperti yang telah kita ketahui bersama Adven berasal dari kata Latin: adventus, yang berarti kedatangan. Di dalam Adven kita diminta untuk mempersiapkan kedatangan Kristus yang sudah, sedang dan akan datang. Kristus sudah datang ribuan tahun yang lalu dalam wujud seorang bayi, saat ini Kristus sedang bersama kita dalam seluruh aspek hidup kita, dan pada akhir zaman nanti Kristus akan datang dengan kemuliaan-Nya untuk menjadi Hakim yang Agung.

Secara umum dalam keempat minggu Adven yang ada kita diajak untuk mempersiapkan kedatangan Kristus melalui sikap hati yang penuh dengan pertobatan. Oleh karena itu warna liturgis yang digunakan pada minggu ini adalah ungu, warna yang melambangkan pertobatan. Dalam Adven pertama yang kita rayakan pada minggu ini, kita diajak untuk menghayati kembali tentang kedatangan Kristus di akhir zaman nanti. Kedatangan Kristus di akhir zaman seringkali digambarkan dengan hal-hal yang mengerikan. Seolah-olah dunia ini akan hancur lebur sebelum Kristus datang. Maka tidak heran jika ada banyak orang yang takut dalam menghadapi akhir zaman. Ada orang-orang yang membangun bunker yang begitu kokoh, dirancang agar manusia yang hidup di dalamnya dapat bertahan hidup bertahun-tahun jika akhir itu betul-betul terjadi. Ada juga yang mencoba meramal kapan akhir zaman terjadi atau apa yang mengakibatkan akhir zaman itu terjadi. Hollywoodpun sudah banyak yang menghasilkan film-film yang bertema akhir zaman, seperti: “2012”, ” Armageddon”, “Left Behind”, dan masih banyak film-film lainnya yang ber-genre sama. Dalam kekristenan, akhir zaman pun sangat ramai diperbincangkan, mulai dari seminar-seminar sampai pada nubuatan-nubuatan tentang kapan dan bagaimana tejadinya akhir zaman. Lalu bagaimana seharusnya sikap iman kita ketika menanti kedatangan Kristus di akhirz zaman nanti? Takut, khawatir, cemas ataukah justru penuh pengharapan seperti tema besar pada adven pertama ini. Pengharapan seperti apa yang seharusnya kita hayati dalam menantikan kedatangan Kristus pada akhir zaman?

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

161597
Users Today : 249
Users Yesterday : 339
This Month : 10231
This Year : 78968
Total Users : 161597
Who's Online : 3