Immanuel, God with Us
Kita mulai memasuki bulan-bulan “ber”, September, Oktober, November, Desember. Di bulan September biasanya panitia Natal mulai dibentuk. Selain gereja, persekutuan kampus, persekutuan karyawan, dan bahkan komunitaskomunitas kesukuan juga membuat panitia Natal. Panitia mulai bekerja untuk merancang acara, lalu pengisi acara seperti paduan suara sudah mulai berlatih. Para pemusik sudah mulai sibuk melatih diri untuk memberikan penampilan terbaik.
Yang jadi pertanyaan, sepenting apakah Natal sehingga persiapan perayaannya memakan waktu empat bulan? Mengapa semua umat Kristiani begitu antusias dalam menghadapi perayaaan Natal? Di antara kita pasti pernah terlibat dalam perayaan Natal, entah sebagai panitia atau pengisi acara. Ada beberapa instansi atau gereja melakukan penggalangan dana agar membuat acara perayaan Natal semegah mungkin. Bukan saja umat kristiani, dunia sekuler juga ikut merayakan Natal, untuk tujuan bisnis, mencari keuntungan. Pusat-pusat perbelanjaan, hotel, restoran menghias dirinya dengan pohon Natal serta kerlipan lampu hias bertebaran di mana-mana. Di bulan Desember, pusat perbelanjaan akan mengumandangkan lagu-lagu Natal, panggung terbuka akan menampilkan atraksi Natal seperti drama, tarian maupun lagu Natal yang dibawakan para seniman panggung.
Di awal Desember, para keluarga juga mulai memikirkan perayaan Natal keluarga yang lebih intim. Baju-baju baru mulai disiapkan. Biasanya ada “dress code”, tema warna baju yang akan dipakai. Susunan acara, menu yang akan di santap, siapa yang akan diundang untuk bergabung saat perayaan, semua juga mulai di siapkan. Ada juga keluarga yang bernatal di daerah yang ada saljunya, seperti gambaran di kartu natal tempo dulu. Mereka mulai menyiapkan paspor, visa , dan memilih agen pariwisata yang bisa memandu mereka, atau bisa juga mereka berangkat secara mandiri.
Untuk gereja tertentu perayaan Natal dilakukan dalam berbagai kategori, ada Natal Anak, Natal Remaja, Natal Pemuda, Natal Para Senior. Bahkan ada gereja yang membuat perayaan Natal yang megah di luar malam Natal dan hari Natal. Di mana semua komponen dalam gereja dilibatkan dalam acara, konsumsi yang lezat, dan kadang ada artis penyanyi terkenal yang diundang untuk memeriahkan perayaan. Pendeta yang membawa Firman juga dipilih secara khusus.
Dilihat dari sisi acara perayaan, waktu empat bulan untuk mempersiapkan itu sangat wajar. Betapa sibuknya para panitia mempersiapkan semuanya untuk menjamin perayaan berlangsung lancar.
Terlepas dari semua hingar bingar persiapan menyambut Natal yang sudah mulai berlangsung di bulan September ini, merayakan Natal merupakan hal yang sangat penting. Merayakan Natal adalah merayakan kehadiran Tuhan di antara seluruh makluk ciptaan-Nya. Allah yang sebelum Natal pertama dua ribu tahun lalu, yang begitu misterius menjadi Allah yang hadir di tengah umat manusia dalam diri Yesus Kristus. Sungguh suatu yang luar biasa, mengetahui dan mengalami Tuhan yang hadir di tengah pergumulan hidup, Allah yang hadir di tengah badai taufan kehidupan yang harus dilewati. Allah yang hadir saat kita bersorak penuh sukacita karena merasakan berkat-berkat Tuhan. Allah yang hadir dalam suka dan duka kehidupan ini. Dia Imanuel, Allah beserta kita. (HOM)