Integritas dan kekuatan doa

Integritas & Kekuatan Doa

Buat siapa saja yang mengaku percaya pada Tuhan, tuhan (pribadi lain yang kita per-tuhan-kan) atau dewa/Idol, kita menyampaikan permohonan kepada-Nya (nya) lewat doa. Jadi doa bukanlah sesuatu yang asing buat kita. Tapi kalau kita tidak pernah berdoa, kita berarti tidak percaya ada sosok/pribadi yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari kita, dengan kata lain, kita hanya percaya pada kekuatan kita dan kekuatan duniawi di sekitar kita.

Pada renungan ini, saya ingin berbagi tentang Integritas & Kuasa Doa karena saya sendiri merasa kekuatan yang luar bisa dari doa.

Bahwa doa itu bukanlah sekedar menyampaikan sesuatu kepada Tuhan, apakah itu :
• Hal Personal (dapat berupa pergumulan, curhat, ucapan syukur)
• Kekaguman dan Pujian kepada Tuhan
• Permohonan untuk orang lain dan komunal, ataupun Intercede (Penengah/Perantara) atau sering disebut juga syafaat kepada pihak lain.

Dan itu bisa dilakukan dimana saja, meski di tempat-tempat yang menurut kita tidak lazim untuk berdoa, dan kapan saja.

Pernah berdoa sambil berjalan kaki? Sambil menyetir bahkan? Atau sambil di kamar mandi?
Kita bahkan bisa menyanyikan : “Aku memuji kebesaran-Mu, ajaib Tuhan… ajaib Tuhan” di tempat yang tidak lazim itu untuk berdoa.

Itu karena kita bisa berkomunikasi dengan Allah yang Maha Tinggi dimana saja, kapan saja.
Kita dapat berdoa tidak tergantung situasi apapun bahkan meski kita tidak berbusana yang layak sekalipun. Kita tidak harus mengenakan perlengkapan apapun untuk berdoa, bahkan kita tidak perlu harus melipat tangan dan menutup mata ketika berdoa (walapupun itu baik untuk menolong kita berdoa). Yang penting hati dan pikiran kita menyatu kepada Allah.

Berdoa adalah bercakap-cakap dengan Allah.

Bapak/Ibu/saudara-saudari sekalian yang terkasih, dengan demikian, cobalah sambil berjalan kaki menaikkan 1-2 pujian dan kemudian bercakap-cakap dengan bebas kepada Allah, tentu dengan rasa hormat. Bebas mengatakan apapun (free to talk), sama seperti ketika seorang anak lagi jalan dengan papa-nya sambil bergandengan tangan menyusuri jalan setapak menikmati taman dan pemandangan yang indah. Kita anak-Nya, dan Dia Bapa yang terkasih.

Ketika saya melakukannya sambil jalan kaki, atau sedang di mobil menunggu macet atau berada di lampu merah, air mata saya bisa bercucuran ketika merasakan indahnya hadirat Tuhan, bukan karena pergumulan berat yang saya alami atau sampaikan, bukan sama sekali. Tapi bercucuran air mata karena menikmati kehadiran Allah dalam hati, dalam pikiran, dalam hidup, kebaikan dan pertolongan-pertolongan-Nya yang sungguh nyata.

Pengalaman yang mengagumkan.

Jadi doa bukanlah sesuatu yang sulit, kompleks/njelimet, penuh persyaratan, Tidak!

Seandainya kita pun tidak tahu harus mengucapkan apa, Roh Kudus akan mendorong, menuntun dan mengajar kita berdoa.

Dan Tuhan sangat senang dengan orang yang punya kerendahan hati.
Bahkan orang-orang yang hancur hati dikenan oleh-Nya.

Rom 8 : 26
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Untuk mengalami hal-hal yang lebih indah lagi dalam doa maupun kuasa-Nya, ada beberapa hal yang sangat penting kita pahami:

1. Tuhan sendiri ingin bercakap-cakap dengan kita. (Maz 32 : 8)

“Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak member nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu”

Dia rindu mengutarakan isi hati-Nya kepada kita dan itu merupakan kehendak-Nya yang kalau kita lakukan sangat besar dampaknya bagi kita dan orang-orang di sekitar kita.

Berdoa menjadi komunikasi 2 arah, ada saatnya kita yang berbicara kepada Allah. Dan ada saatnya dimana kita justru harus berdiam diri dan mendengar Allah yang berbicara.

2. Tuhan adalah sahabat sangat dekat. Dalam Persahabatan ada trust (kepercayaan), setia pada janji. (Bilangan 23:19)

“Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Dan sebagai sahabat kita bisa meminta dan menagih janji Allah. Dan Tuhan tidak akan mengingkarinya, karena itu adalah keberadaan-Nya sendiri.

Kesetian, ketaatan & Integritas menjadi kesukaan Tuhan. Dan kalau kita menjaga itu dalam diri kita, Dia akan bela luar biasa perkara-perkara dalam hidup kita.

3. Integritas Kita (Maz 24 : 3-5)

“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.”

4. Kekudusan Kita (1 Petrus 1 : 14-15)
“tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”Otoritas rohani tidak akan ada pada kita, kalau kita tidak kudus dan Allah berkenan kepada kita.

Saya percaya kita semua di sini punya banyak sekali pengalaman perjumpaan dengan Tuhan ketika kita berdoa, bercakap-cakap dengan Dia layaknya seorang sahabat.

Ketika murid-murid Tuhan Yesus sambil berjalan ke Emaus dan mereka bercakap-cakap dengan seseorang yang kemudian orang itu mereka sadari kemudian adalah Yesus. Digambarkan hati mereka sangat berkobar-kobar (Lukas 24 :32)

“Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Hati kita akan selalu berkobar-kobar ketika merasakan Tuhan.

Kiranya renungan ini menjadi berkat bagi kita semua.
Amin. (REP)

 

 

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN I(UNGU)

MEMAKNAI HARI TUHAN

Yeremia 33:14-16, Mazmur 25:1-10, 1 Tesalonika 3:9-13, Lukas 21:25-36

Kebaktian 1 Desember 2024 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Pendahuluan
Hari Tuhan adalah sebuah tema yang sering dibahas dalam Alkitab sebagai waktu di mana Allah bertindak untuk menggenapi janji-janji-Nya, baik dalam penghukuman maupun penyelamatan. Dalam keempat bacaan ini, kita diajak untuk memaknai Hari Tuhan sebagai pengharapan akan pemulihan, undangan untuk hidup benar, serta panggilan untuk berjaga-jaga dan setia.

1. Hari Tuhan adalah Janji Pemulihan
Yeremia 33:14-16 berbicara tentang janji Tuhan untuk menumbuhkan tunas keadilan bagi keturunan Daud. Ini adalah penggenapan janji Mesianik yang terwujud dalam Yesus Kristus. Ketika kita memaknai Hari Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Janji-Nya tidak pernah terlambat, dan Dia bekerja untuk mendatangkan pemulihan bagi umat-Nya.

Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk hidup dengan keyakinan bahwa Allah sedang dan akan terus bertindak memulihkan dunia ini. Dalam hidup sehari-hari, pemulihan ini kita alami melalui kasih, keadilan, dan damai yang kita bagikan kepada orang lain.

2. Hari Tuhan Adalah Undangan untuk Hidup Benar
Mazmur 25:1-10 menggambarkan pemazmur yang dengan rendah hati menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia memohon Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya yang benar. Memaknai Hari Tuhan berarti merespons dengan kesetiaan dan kerendahan hati.

Kita perlu terus memohon tuntunan Tuhan untuk berjalan di jalan-Nya. Ini termasuk hidup dalam integritas, menunjukkan kasih kepada sesama, dan menjauhi dosa. Hari Tuhan menjadi momen di mana kita merefleksikan hidup kita: apakah kita sudah hidup dalam kebenaran-Nya?

3. Hari Tuhan Adalah Panggilan untuk Berjaga-jaga
Dalam Lukas 21:25-36, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang tanda-tanda akhir zaman. Namun, lebih dari sekadar takut akan masa depan, Yesus mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga, berdoa, dan tetap setia.

Berjaga-jaga di sini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita adalah anugerah dari Tuhan. Bagaimana kita menggunakan waktu kita? Apakah kita melayani sesama dengan kasih? Apakah kita memberi pengaruh positif di tempat kita bekerja, belajar, atau melayani?

4. Hari Tuhan Adalah Pengharapan dan Kasih
1 Tesalonika 3:9-13 menekankan kasih sebagai persiapan untuk menyambut Hari Tuhan. Paulus mendorong jemaat untuk bertumbuh dalam kasih kepada sesama dan menjadi tak bercacat dalam kekudusan.

Kasih menjadi pengingat bahwa Hari Tuhan bukan sekadar peristiwa akhir zaman, tetapi sesuatu yang sudah kita alami setiap kali kita mencintai dan melayani sesama. Ketika kita hidup dalam kasih, kita sedang bersiap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Hidup dalam Pengharapan
    Percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya, kita tidak perlu takut akan masa depan. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bersyukur dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
  2. Berjalan dalam Kebenaran
    Mintalah Tuhan menunjukkan jalan-Nya setiap hari. Refleksikan hidup kita: apakah tindakan kita sudah mencerminkan kasih dan kebenaran?
  3. Berjaga-jaga dan Berdoa
    Hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita di dunia terbatas. Gunakan setiap waktu untuk memuliakan Tuhan, melayani sesama, dan bersiap menyambut kedatangan-Nya.
  4. Mengasihi dengan Tulus
    Tunjukkan kasih kepada keluarga, sahabat, dan komunitas sekitar. Dengan kasih, kita menjadi saksi hidup tentang kebaikan Allah yang memulihkan dunia.

Penutup
Memaknai Hari Tuhan berarti hidup dalam pengharapan, kebenaran, kesetiaan, dan kasih. Hari Tuhan adalah janji pemulihan yang membawa damai sejahtera bagi kita semua. Mari kita sambut Hari Tuhan dengan penuh sukacita dan kesiapan hati, karena Tuhan setia dan selalu hadir dalam hidup kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

426897
Users Today : 1275
Users Yesterday : 1143
This Month : 11489
This Year : 254659
Total Users : 426897
Who's Online : 8