Jangan ragukan nama Yesus
Jangan pernah meremehkan atau meragukan Nama Tuhan dengan ucapan Anda.
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21)
- John Lennon (personnel group band The Beatles), saat masih hidup, pernah mengatakan dalam sebuah interview oleh American Magazine, ”Kekristenan akan berakhir dan hilang, saya tidak perlu menjelaskannya. Yesus sich oke, tapi pengajaranNya terlalu sederhana.” Dan juga pada saat interview-interview yang lain lagi, mengatakan sesuatu yang seakan menantang Tuhan, “Sekarang ini kami (The Beatles) lebih terkenal daripada Dia” (1966). Sesaat setelah mengatakan bahwa The Beatles lebih terkenal dari Tuhan Yesus, John Lennon ditembak 6 kali oleh fansnya.
- Setelah selesai membuat kapal Titanic, seorang reporter bertanya seberapa aman kapal Titanic dan Thomas Andrews (yang mendesign Titanic) dengan bangganya mengatakan,”Bahkan sekalipun Tuhan tidak dapat menenggelamkan kapal ini.” Tapi seperti yang kita ketahui bahwa saat pelayaran ke Amerika Serikat, kapal tersebut menabrak gunung es, yang merupakan ciptaan Tuhan, dan terbelah dua lalu tenggelam ke laut.
- Marylin Monroe (aktris terkenal dari Amerika Serikat), didatangi oleh pendeta bernama Billy Graham setelah memimpin Ibadah Kebangkitan Rohani, yang mengatakan bahwa Roh Kudus mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu kepada dia. Setelah Billy Graham mengatakan kata-kata yang baik itu, Marilyn berkata, “Maaf, saya tidak perlu Yesus-mu”, dan selang seminggu kemudian, Marilyn Monroe ditemukan meninggal di apartemennya akibat mengonsumsi terlalu banyak pil tidur.
Demikian beberapa kasus orang-orang terkenal yang meremehkan Tuhan Yesus dan kita tahu akibatnya. Mungkin di antara kita menganggap bahwa hal itu adalah sebuah kebetulan dan memang sudah saatnya orang-orang tersebut meninggal. Namun kita sebagai orang percaya, yakin dan percaya bahwa Tuhan Allah sebagai pencipta mempunyai kuasa penuh atas apa yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Selain dari pada itu, ada banyak kesaksian yang pada mulanya ragu-ragu bahkan tidak percaya kepada Yesus. Apakah benar Dia adalah Tuhan dan Juruselamat manusia ? Bagaimana mungkin Allah yang Mahakuasa menjadi manusia ? Natanael salah satu contohnya dalam Yohanes 1:46-51. Sebelum menjadi salah satu dari dua belas murid Yesus, ia pernah memiliki pandangan yang salah tentang Dia. Ia mempertanyakan “ketokohan” Yesus karena Dia berasal dari Nazareth, dan hanya anak seorang tukang kayu. Sulit baginya untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan oleh para nabi. Memang ia berpikir mana mungkin seorang tokoh besar berasal dari kota kecil, apalagi memunculkan seorang Mesias yang dijanjikan. Sudah pasti sosok tersebut seharusnya muncul dari Yerusalem, kota besar tempat tinggal para Imam Israel pada waktu itu. Tetapi, ia beruntung karena bersedia datang dan berjumpa dengan Yesus. Keraguan Natanael tentang siapakah Yesus berubah drastis sehingga ia kemudian mempercayai-Nya sebagai Anak Allah.
Kadang apabila kita mencoba untuk membayangkan atau berimajinasi mengenai kemuliaan Allah, kita akan menemukan kesulitan karena keterbatasan kita. Penyair atau pengarang sekalipun sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Kemuliaan Tuhan itu terlalu dahsyat untuk dapat diuraikan karena Allah yang Mahamulia itu jauh melampaui pikiran manusia dan tidak bisa digambarkan oleh apapun di muka bumi ini.
Nama Yesus itu punya kuasa. Apabila kita sebagai Anak Tuhan mempunyai pertanyaan “Siapakah Yesus?”, mungkin pertanyaan itu terdengar bodoh. Tentu saja Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia. Namun, faktanya seringkali status ini disebutkan dengan muatan makna yang beragam. Bagi sebagian orang beranggapan bahwa Yesus adalah Seorang yang secara istimewa dipilih oleh Tuhan untuk menunjukkan jalan hidup yang benar bagi umat manusia. Atau ada orang lain yang menganggapnya sebagai Sang Pembuat mujizat, teladan moral teragung, guru dengan hikmat yang luar biasa, dan pendiri agama besar yang patut dihormati. Sebenarnya pernyataan-pernyataan Yesus tentang siapa diri-Nya itu jauh dari anggapan kita semua itu. Dalam kitab Yohanes 14:6, Yesus menyatakan diri-Nya bukan salah satu jalan, bukan pula penunjuk jalan, tetapi DIA sendirilah jalan kepada Allah. Dia bahkan menyatakan bahwa diri-Nya adalah perwujudan dari Allah yang tidak bisa dilihat oleh manusia.
Ingin tahu seperti apa Allah itu ? Lihatlah Yesus! Itu adalah pernyataan yang radikal dan sulit diterima orang pada masa-Nya, sehingga mereka akhirnya menyeret-Nya ke kayu salib. Janganlah kita meragukan atau bahkan meremehkan Tuhan Allah. Tuhan tidak berhenti menyatakan kekudusanNya melalui orang-orang pilihan-Nya. Dahulu Dia berbicara kepada umatNya melalui tiang awan, tetapi saat ini Dia berbicara kepada kita melalui Yesus Kristus, Yang Kudus dari Allah (Yohanes 6:69). Firman Tuhan adalah kabar baik yang merupakan petunjuk bagi kita untuk hidup yang benar. Tinggikanlah Nama Tuhan dengan meneladani Yesus Kristus melalui ketaatan dan setia kepada Allah karena kesukaan-Nya adalah supaya kita melakukan kehendak Bapa-Nya.
Mazmur 27:1 tertulis “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” Ini merupakan pernyataan Pemazmur yang luar biasa. Dengan penuh keyakinan dan keberanian dia berkata bahwa ia aman dalam perlindungan Tuhan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita senantiasa meninggikan Nama Yesus karena Dia-lah berkuasa menciptakan segala sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada. Bagi Yohanes yang sedang menjalani hukuman di pulau Patmos (Wahyu 1:9), mendapat penglihatan untuk menghapus semua keraguan dan membuatnya tetap berpegang pada pengharapan akan janji-janji Yesus Kristus. Meskipun menghadapi penghukuman berat, ia yakin bahwa masa depan yang baru itu pasti, karena dijamin oleh Allah sendiri.
Sama halnya dengan saat ini yang mana banyak terjadi bencana banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya yang menimpa kehidupan manusia. Semua itu menandakan bahwa hidup kita masih diwarnai dengan banyak pergumulan. Akan tetapi dengan perlindungan dan pimpinan Tuhan, kita tanggalkan semua keraguan, rasa pesimis dan tanda tanya tentang masa depan yang akan kita jalani. Sebab Tuhan sendirilah yang menciptakan dan memberikan hari-hari baru bagi kita semua.
Bacaan Alkitab yang diambil dari Mazmur 99:1-9 memberi tahu kepada kita untuk senantiasa meninggikan Nama Tuhan yang besar dalam hidup kita karena Dialah Sumber Pengharapan. (DMI)