Jemaat tetap harus terus dibangun

 

Jemaat tetap harus terus dibangun.
Bacaan: 1 Korintus 3:10-15

Pernah dalam suatu kesempatan saya pergi ke Atrium Pasar Senen Jakarta. Tentu ada yang dituju yaitu mencari spare part untuk mobil. Konon, di sini harga-harga spare part agak miring, baik barang yang original maupun yang tidak. Namun, bila hendak mencari barang yang original ternyata harganya tidak terjangkau, masih ada pilihan lain yaitu barang/spare part KW. Barang ini bukan palsu tetapi mirip dengan yang asli, merek lain, bentuk barang sama, hanya kualitas yang gak sama. Biasanya ditawarkan KW 1 atau KW 2. Semakin besar angka KWnya maka kualitas barang tersebut semakin diragukan tetapi jelas harganya akan sangat terjangkau. Nah bagi yang suka belanja barang dengan kualitas KW, jangan berharap akan mendapat jaminan atau umur pemakaian panjang.

Dari pengalaman di atas, ternyata dalam kehidupan berjemaatpun ada istilah KW. Istilah ini saya berikan untuk mereka yang membangun di atas dasar imannya dengan kayu atau rumput kering atau jerami. Lebih tepatnya seperti yang ditulis Paulus dalam ayat 12 “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,”

Sebenarnya kenapa Paulus sampai mengatakan hal tersebut? Ini terjadi dengan latar belakang dalam kehidupan jemaat Korintus pada saat itu sedang terjadi perselisihan. Ada kelompok-kelompok yang mengatas-namakan kelompok Paulus, kelompok Apolos, kelompok Kefas dan kelompok Kristus. Bagi Paulus situasi ini sangat mengganggu akan makna panggilan dalam kehidupan sebagai gereja. Paulus sendiri tidak pernah menciptakan kelompok dirinya, hanya jemaat yang mengkondisikan hal tersebut. Juga bagi Paulus sebenarnya tidak menjadi masalah jika dalam satu jemaat ada banyak tokoh-tokoh yang berperan , bahkan itu baik.

Tetapi yang penting bagaimana ketika melakukan itu semua mampu dipertanggungjwabkan dengan baik.Paulus beralasan jika ia mengatakan demikian. Baginya ia sudah melakukan apa yang terbaik yaitu mendirikan jemaat di atas dasar yang benar yaitu Yesus Kristus. Baginya jemaat berdiri bukan karena kehebatan diri Paulus atau jasa seseorang. Dan jika kemudian ada banyak tokoh-tokoh gereja yang melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Paulus, entah di atas dasar itu dibangun dari bahan emas, perak atau batu permata. Ini baik. Karena untuk Tuhan tentu harus memberikan yang terbaik, tetapi Paulus juga tidak menganggap salah jika ada orang yang membangun di atas dasar itu dengan yang KW/abal-abal (kayu, rumut kering, jerami), yang penting adalah ketika diuji apakah dapat bertahan dan tidak terbakar. Tentunya kalau di atas dasar itu dibangun dengan bahan yang abal-abal/KW maka yang dihasilkan adalah sebuah bangunan (baca:jemaat) yang rapuh, mudah hancur dan terbakar.

Oleh karena itu Paulus memakai sebuah metapora ketika menggambarkan kehidupan sebuah jemaat, yaitu bangunan. Sebuah bangunan yang baik harus mempunyai dasar/fondasi yang kuat/kokoh. Paulus berperan sebagai peletak dasar bangunan itu sehingga dapat berdiri, dan  Allah sebagai arsiteknya. Paulus berada di Korintus kurang lebih satu setengah tahun. Bersaksi, menginjili, melayani sampai jemaat betul-betul mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia. Namun, dalam mendirikan ‘bangunan’ tersebut Paulus tidak bekerja sendirian, ia memerlukan ‘tukang batu’, ‘tukang aduk semen’, ‘tukang ukur’ , mandor dan beberapa orang yang memiliki kompetensi sehingga bangunan itu berdiri dengan baik.

Pada hari Minggu ini, 23 Maret 2014, seluruh jemaat yang ada di GKI Sinode Wilayah Jawabarat melaksanakan peneguhan Penatua. Pelaksanaan peneguhan ini bertepatan dengan hari ulangtahun berdirinya (dulu) Sinode GKI Jawabarat (tepatnya 24 Maret 1940). Peristiwa gerejawi ini menandai bahwa ada banyak orang terlibat dan berperan sebagai peletak dasar bagi sebuah bangunan, juga karena setiap orang sesuai dengan panggilannya meneruskan dan membangun di atas dasar itu dengan baik.

Kalaupun GKI sebagai jemaat menunjukkan pertumbuhan dan perkembangannya yang nyata, ini tidak boleh menjadikan warganya lalai atau terlena dengan segala kemapanan yang ada. Tantangan dan hambatan selalu ada, baik yang timbul dari luar maupun dari dalam sendiri. Tak mustahil perselisihan yang terjadi di jemaat Korintus bisa saja terjadi dalam tubuh GKI bila setiap orang membangun jemaat dengan motivasi yang salah.

Selamat menunaikan tugas panggilan pelayanan kepada 32 penatua yang diteguhkan di GKI Kota Wisata pada hari ini. Mari kita bangun jemaat kita bersama-sama sesuai dengan talenta, kompetensi atau karunia yang Tuhan sudah berikan kepada saudara-saudara. Fondasi itu sudah diletakkan dengan benar yaitu Kristus sebagai dasar segala sesuatu. Kita tinggal melanjutkannya untuk membangun di atas dasar itu. Melanjutkannya dengan bahan bangunan apa? Emas, perak, batu permata? Atau, yang abal-abal/KW (kayu, rumput kering, jerami)??   (GSH)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

KEKUATAN FIRMAN KEHIDUPAN

Nehemia 8:1-10; Mazmur 19; 1 Korintus 12:12-31a; Lukas 4:14-21

Kebaktian 26 Januari 2025 oleh Pdt. Em. Ronny Setyamukti (GKI Muara Karang)

Pendahuluan
Firman Tuhan memiliki kuasa yang luar biasa untuk mengubah hidup kita. Baik sebagai individu maupun sebagai komunitas, Firman Allah adalah pedoman yang memberi terang dalam kegelapan, mengarahkan langkah kita, dan memperkuat tubuh Kristus untuk menjalankan panggilannya di dunia ini. Dalam empat bahan Alkitab ini, kita diajak melihat bagaimana Firman Allah bekerja sebagai kekuatan kehidupan.

1. Firman yang Memulihkan (Nehemia 8:1-10)

Ketika kitab Taurat dibacakan kepada umat Israel oleh Ezra, mereka menangis karena menyadari dosa dan jauhnya mereka dari kehendak Allah. Namun, Nehemia dan Ezra mengingatkan bahwa hari itu adalah hari kudus, hari sukacita, karena Firman Allah membawa pemulihan, bukan penghukuman.

Firman Allah tidak hanya mengungkapkan kesalahan kita, tetapi juga menawarkan jalan keluar: pemulihan, penghiburan, dan sukacita. Saat kita menghadapi tantangan hidup, Firman ini menjadi kekuatan yang membangkitkan kembali semangat kita dan memberi pengharapan.

2. Firman yang Sempurna (Mazmur 19)

Pemazmur menggambarkan Firman Allah sebagai sempurna, dapat memulihkan jiwa, memberi hikmat, dan menyukakan hati. Tidak ada kekuatan lain yang dapat menandingi Firman Allah dalam memberi makna sejati dalam hidup kita.

Firman ini ibarat matahari yang menerangi segala sesuatu (ayat 7), sehingga kita dapat melihat tujuan hidup kita dengan jelas. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah menjadikan Firman Tuhan sebagai pelita yang menerangi langkah kita?

3. Firman yang Menyatukan (1 Korintus 12:12-31a)

Rasul Paulus mengajarkan bahwa tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota yang berbeda, namun semuanya disatukan dalam satu tubuh oleh Roh Allah. Firman Tuhan menjadi pengikat yang mempersatukan semua anggota tubuh Kristus.

Ketika Firman Allah hidup di tengah-tengah jemaat, perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang memperkuat kesatuan. Dengan menjalankan peran masing-masing berdasarkan Firman, tubuh Kristus akan menjadi kuat dan mampu menjalankan misinya di dunia.

4. Firman yang Menggenapi Janji (Lukas 4:14-21)

Ketika Yesus membaca gulungan kitab Yesaya di sinagoge, Dia menyatakan bahwa Firman itu telah digenapi di dalam Dia. Kehadiran Yesus adalah bukti nyata bahwa Firman Allah hidup, bekerja, dan membawa kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, dan penglihatan bagi yang buta.

Yesus adalah Firman yang hidup, dan melalui Dia, kita melihat bagaimana Firman itu menjadi kekuatan yang membawa perubahan nyata bagi dunia.

Aplikasi dalam Kehidupan

  1. Memulihkan Jiwa yang Lelah
    Saat kita merasa jauh dari Allah, izinkan Firman-Nya memulihkan kita. Bacalah Alkitab dengan hati yang terbuka, dan biarkan Roh Kudus berbicara.
  2. Mencari Hikmat dalam Firman
    Jadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup setiap hari. Tidak ada keputusan atau tindakan yang lebih bijak selain yang didasarkan pada Firman Tuhan.
  3. Menjadi Bagian Tubuh Kristus
    Setiap kita memiliki peran dalam tubuh Kristus. Temukan panggilan Anda melalui Firman dan jalankan peran itu dengan sukacita.
  4. Menyaksikan Kuasa Firman
    Sebagaimana Yesus membawa kabar baik, kita dipanggil untuk menyaksikan Firman Allah kepada dunia. Jadilah pembawa terang dan pengharapan bagi orang-orang di sekitar kita.

Penutup
Firman Tuhan adalah kekuatan yang memulihkan, menerangi, menyatukan, dan membawa penggenapan janji-Nya. Ketika Firman itu hidup di dalam kita, kita akan menemukan kekuatan sejati untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

476395
Users Today : 755
Users Yesterday : 1315
This Month : 28545
This Year : 28545
Total Users : 476395
Who's Online : 12