Karya Roh Kudus

KARYA ROH KUDUS

Banyak orang Kristen sering dibuat bingung dan ragu apakah di dalam dirinya atau dalam kehidupannya ada Roh Kudus atau tidak. Banyak pula yang bertanya kalau saya punya Roh Kudus, kenapa saya tidak dapat berbahasa Roh? Atau sebaliknya anak-anak Tuhan yang sering mempraktekkan apa yang mereka sebut “bahasa Roh”, menganggap bahwa orang Kristen yang tidak mempraktekkan bahasa tersebut “dituduh” tidak memiliki Roh Kudus. Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang minta pengurapan Roh Kudus agar mereka dapat berbahasa Roh, hanya untuk meyakinkan bahwa ada Roh Kudus dalam hidup mereka. Benarkah demikian, bahwa orang Kristen yang tidak berbahasa Roh, tidak memiliki Roh Kudus?

Orang yang menganggap bahwa orang Kristen (atau gereja) yang tidak mempraktekkan bahasa Roh tidak ada Roh Kudusnya, adalah orang Kristen yang berpikiran sempit, sesempit pikiran orang Kristen yang menganggap bahwa dalam kehidupan Kristen zaman ini, praktek-praktek karunia Roh seperti karunia bahasa Roh, karunia Iman, karunia Mujizat, karunia Pengetahuan, karunia Menyembuhkan sudah tidak ada lagi atau sudah tidak diperlukan.

Menanggapi hal ini, sebaiknya orang Kristen membuka wawasannya terhadap Karya Roh Kudus yang sangat besar dan luas yang merasuk (baca terlibat) dalam kehidupan sehari-hari umat Kristen. Menyaksikan karya Roh Kudus ibarat seorang yang mengabadikan suatu panorama yang indah. Seorang pemotret dapat membuat dua macam foto yang sama-sama mengasyikkan. Ia dapat mengambil keseluruhan panorama itu, tapi ia juga dapat mengarahkan lensa kameranya pada bagian-bagian panorama yang memiliki keindahan tersendiri.

Kepada jemaat di Korimtus Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 12:3 “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus. Dengan kata lain, bahwa setiap orang yang mengaku “Yesus adalah Tuhan” ada Roh Kudus di dalam hidupnya. Yang menjadi persoalan apakah orang tersebut membiarkan Roh Kudus menguasai hidupnya atau tidak. Ketika seseorang merelakan dirinya dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus, maka segala karya Roh Kudus akan nampak dalam hidup orang tersebut sesuai dengan kehendak dan kerelaanNya. Kita akan lebih mengerti hal ini , jika kita mengetahui berbagai macam layanan/ karya Roh Kudus.

D Scheuneman dalam bukunya Sungai Air Hidup menyampaikan bahwa pelayanan atau pekerjaan Roh Kudus  meliputi pelayanan evangelistis, organis, kharismatis, dan pedagogis. Pelayanan Roh Kudus yang Evangelistis adalah pekerjaan Roh Kudus yang menyadarkan manusia tentang dosanya di hadapan Allah, dan menyatakan Kristus sebagai Penebus dan Penyelamat (Yoh 16:8,14; Yoh 15:26). Pelayanan ini kelihatan nyata di dalam suatu penginjilan, seorang petobat baru yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat secara pribadi setelah mendengan injil, dan tidak jarang pula menyentuh orang yang sudah lama beragama Kristen yang mengalami lahir baru, menyadari dosa-dosanya, dan memperbaharui hubungannya dengan Tuhan.

Pekerjaan Roh Kudus yang Organis mencakup proses pembaharuan dan penyucian dalam kehidupan seorang Kristen, menghasilkan buah Roh Kudus, dan perwujudan hubungan yang baik dengan anggota-anggota tubuh Kristus atau gereja, baik dengan sang Kepala gereja (Yesus Kristus) maupun dengan sesamanya. (2 Kor 3 ; 17-18; Gal 5 :22-23a; 1 Kor 12:12-14). Dengan pelayanan Roh Kudus yang organis ini, kehidupan orang Kristen secara progresif akan menjadi serupa dengan Kristus dan menghasilkan gereja dengan persekutuan yang kuat, akrab, saling menguatkan, dll.

Pelayanan Roh Kudus yang Kharismatis membukakan arti karunia-karunia Roh Kudus dalam kehidupan seorang Kristen sebagai perlengkapan untuk pelayanan (1 Kor 12: 4 – 10). Setiap orang Kristen (orang percaya) setidaknya diperlengkapi Tuhan dengan satu karunia Roh dan Tuhan ingin karunia itu digunakan untuk melayaniNya. Karena karunia Roh ini hanya diberikan kepada orang Kristen, maka  kita dapat mengerti bahwa karunia ini berbeda dengan talenta bermusik, bernyanyi, melukis, dll yang juga dimiliki oleh orang bukan Kristen.

Pelayanan Roh Kudus yang Pedagogis, memberikan kita pengertian hak istimewa seorang Kristen, yaitu mengalami pimpinan, penghiburan, dan pengajaran Roh Kudus (Kis 16:6-9:1; Yoh 3:20-27; Yoh 16:13). Pelayanan ini kelihatan nyata dalam rapat-rapat Badan Pekerja maupun persidangan-persidangan majelis, pelayanan Roh Kudus yang Pedagogis ini sangat diperlukan, sehingga gereja bisa menghasilkan program-program pelayanan dan keputusan-keputusan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Berbagai jenis pelayanan Roh Kudus tersebut di atas tentu saja menjadi satu kesatuan dalam pelayananNya, namun sering gereja terjebak untuk menonjolkan satu atau dua jenis pelayanan Roh Kudus dan “mengabaikan” pelayanan Roh Kudus yang lain. Alangkah indahnya jika setiap orang Kristen memberi dirinya senantiasa dipimpin dan dikuasai Roh Kudus, sehingga Roh Kudus dapat berkarya dalam kehidupan setiap orang Kristen untuk kemuliaan Tuhan.

(ERS – sumber : D. Scheunemann, Sungai Air Hidup, 1982)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565324
Users Today : 556
Users Yesterday : 1594
This Month : 32913
This Year : 117474
Total Users : 565324
Who's Online : 21