Kasihilah Tuhan Allahmu
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Lukas 10 : 27)
Ayat di atas dikenal orang sebagai Hukum Kasih, dan ada yang mengatakan sebagai ringkasan 10 perintah Allah yang merupakan pokok Hukum Taurat, bahkan Tuhan Yesus sendiri mengatakan “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 22 : 40). Betapa pentingnya hukum Kasih ini, sehingga Tuhan sendiri mengatakan demikian.
Kata segenap sendiri mengandung arti keseluruhan atau sempurna atau sampai hal yang sekecil-kecilnya (totalitas). Kalau begitu apa maksud Kasihilah Tuhan Allahmu dengan :
- Segenap hati ? : bahwa kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus, mengasihi dengan seutuhnya, tidak mengasihi yang lain selain Tuhan walau hanya sekecil apapun, tidak menyembah allah yang lain selain Allah.
- Segenap jiwa ? : Orang katakan bahwa jiwa adalah kesatuan yang tak terpisahkan antara pikiran, perasaan dan kehendak manusia. Kalau kita diminta mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa berarti kita harus memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4 : 8). Mengasihi dengan segenap jiwa juga berarti memenuhi perasaan kita dengan perasaan Tuhan yang peduli kepada orang lain, dan menundukkan kehendak kita kepada kehendak Tuhan.
- Segenap akal budi ? : Akal budi adalah daya upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan kemampuan menimbang baik dan buruk. Dengan akal kita dapat mengenal Allah dan ciptaanNya, tetapi akal kita harus ditundukkan kepada Allah dan FirmanNya. Ada orang yang diberi akal yang hebat dalam bidang teknologi, ada yang diberi akal yang hebat dalam bidang bisnis, bidang seni dan lain-lain namun semuanya harus digunakan untuk memuliakan Tuhan.
- Segenap kekuatanmu ? : kekuatan adalah komponen dalam fisik seseorang yang berkaitan dengan penggunaan otot untuk menerima beban sewaktu kerja atau beraktivitas. Kekuatan bisa ditingkatkan dengan melatih otot. Namun kekuatan juga tidak terbatas pada kemampuan fisik tubuh, tetapi non fisik tubuh misalnya kekuatan finansial. Kitab Amsal 3 : 9 mengatakan: “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu”. Kalau Tuhan memberi kita kekuatan dalam hal finansial, kita bisa mengasihi Tuhan dengan harta kita. Melalui kekuatan kita, kita bisa menjadi berkat buat orang yang membutuhkan pertolongan. Bukankah Tuhan mengatakan dalam Mat 25 : 40 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
Jadi kalau kita diminta untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita, maka itu adalah kasih yang totalitas, sempurna. Kita menempatkan Allah sebagai yang utama. Berarti kasih kepada Tuhan tidak cukup dengan perkataan “Tuhan aku mengasihiMu”, atau bahkan melibatkan perasaan kita sampai kita berurai airmata saat kita mengatakannya. Kasih harus diikuti tindakan nyata dalam hidup kita dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 14:21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku”. Jadi kasih kepada Tuhan dibuktikan dengan memegang perintahNya dan melakukannya. Hukum Kasih tidak hanya berobjek pada Tuhan tetapi juga kepada manusia. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Mayoritas orang Kristen sangat mengerti cerita tentang orang Samaria yang baik hati. Meskipun orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria (Yoh 4:9), namun diceritakan dalam cerita (perumpamaan) Tuhan Yesus saat menjelaskan arti ‘sesama manusia’ di Lukas 10 : 30 – 35, orang Samaria mau menolong seorang (diduga) Yahudi yang menjadi korban penyamun dan sedang sekarat. Dan pertolongan yang diberikan bukanlah pertolongan yang sekedarnya atau setengah-setengah, namun pertolongan yang sungguh-sungguh, dengan pengorbanan.
Sesama kita adalah orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih kita, pertolongan kita dengan tidak memandang status sosial, ras, agama, dan perbedaan lainnya, bahkan mungkin dia adalah musuh kita atau orang yang kita benci. Tuhan memerintahkan agar kita mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri.
Selamat mengasihi Tuhan dan sesamamu. Amin (ERS)