Keadilan Tuhan

Pada saat khotbah pengajaran yang mengambil tentang Taurat, ada sebuah pertanyaan mengenai apakah itu keadilan di dalam Tuhan. Tuhan Yesus berkata di dalam Matius 23:23 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Lalu apakah itu keadilan di dalam Tuhan? Untuk itu kita perlu melihat ayat-ayat yang berisikan tentang makna keadilan:

1. Bilangan 14:18, menyatakan: “TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia- Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat”.

2. Yesaya 30:18, “Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Tuhan yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia”! Nyata di sini bahwa Tuhan memiliki Kasih dan sekaligus Keadilan dalam diri-Nya, ini bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.

3. Yesaya 56:1, “Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah ke- adilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan”.

4. Yeremia 22:3, “Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini!”

Jika kita membicarakan hukum maka bagi Bangsa Israel, TUHAN mereka adalah sumber hukum. Di dalam Mazmur 72:1-7, pemazmur menyatakan bahwa TUHAN yang memberikan hukum kepada Raja untuk bertindak adil kepada umat- Nya “Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!”. Kata hukum di sini berasal dari bahasa Ibrani yaitu “Misypat” dengan kata kerja syphat yang memiliki 2 makna yaitu membela orang yang lemah dan menegakkan kebenaran.

Nabi Musa di dalam Ulangan 1:15-17 mengangkat hakim-hakim dengan maksud untuk memberikan rasa keadilan yang merata kepada semua suku Israel. Mereka dibagi-bagi berdasarkan pengalaman dan kebijaksanaan dan tugas mereka adalah “Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.” Adapun sikap para hakim yang diangkat ini adalah agar mengadili tanpa pandang bulu sehingga semua orang sama di mata hukum baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar.

Demikian juga keadilan bagi Tuhan Yesus, definisi keadilan ini sangat tergambar jelas dalam Khotbah Yesus di bukit. Menurut kerangka karangan Matius, pemberitaan Yesus di Matius 5-7 sejajar dengan berita Musa yang menerima Dasa Titah di Gunung Sinai. Canon Lisdon mengatakan bahwa khotbah di bukit ini adalah bagian asli dari intisari kekristenan. Sebuah perspektif bahwa Allah yang hidup peduli kepada orang-orang yang sedang miskin, berdukacita, lapar, haus akan kebenaran dan dianiaya. Yesus tidak melihat orang-orang lemah sebagai golongan yang harus dibuang, sebab Allah memperhatikan dan memberikan harapan kepada mereka. Inilah yang harus diterapkan pengikut Kristus dengan mau memperhatikan keadilan bagi orang-orang teraniaya. Inilah yang dinamakan sebuah keadilan Tuhan, yang mengangkat harkat dan derajat orang-orang yang terpinggirkan di tengah sistem yang membuat mereka tidak dipedulikan. (DRS)

KEBAKTIAN MINGGU

DITUNJUK, DIUTUS, DAN DIPERLENGKAPI

Yesaya 66:10–14; Mazmur 66:1–9; Galatia 6:7–16; Lukas 10:1–11,16–20

Kebaktian 6 Juli 2025 oleh Pdt. Anwar Tjen (Lembaga Alkitab Indonesia)

Hidup orang percaya adalah hidup yang ditunjuk, diutus, dan diperlengkapi oleh Tuhan. Dalam Lukas 10, Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua ke kota-kota yang hendak Ia kunjungi. Mereka tidak berangkat tanpa arah atau kekuatan, melainkan dengan doa, pengajaran, dan kuasa yang Yesus berikan. Mereka dipanggil untuk membawa damai sejahtera dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sambil menyadari bahwa penolakan yang mereka alami adalah penolakan terhadap Yesus sendiri. Ini adalah pengingat bahwa menjadi utusan Kristus berarti berjalan dalam ketaatan, kerendahan hati, dan keberanian, bukan untuk kemuliaan diri tetapi demi hadirnya kabar baik di tengah dunia.

Mazmur 66 memanggil kita untuk memuji Allah atas karya penyelamatan-Nya yang besar. Pemazmur mengingatkan betapa Allah telah menuntun umat-Nya melewati air dan api, menjaga kaki mereka dari terpeleset. Kesadaran akan pemeliharaan Tuhan inilah yang menjadi dasar kita diutus: bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan karena Allah yang setia menuntun. Dalam Yesaya 66, kita melihat gambaran Allah yang penuh penghiburan dan kelembutan seperti seorang ibu yang menggendong dan menghibur anaknya. Ketika kita merasa letih, takut, atau sendiri dalam menjalankan panggilan Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.

Paulus dalam Galatia 6 menasihatkan agar kita menabur di dalam Roh dan berbuat baik kepada semua orang. Ia menekankan bahwa salib Kristus adalah kemegahan sejatinya, penanda identitas dan sumber kekuatan seorang utusan Allah. Inilah panggilan kita bersama: hidup menabur kebaikan, bersandar pada kasih karunia Tuhan, dan bangga hanya pada salib Kristus. Kiranya kita senantiasa membuka hati untuk panggilan-Nya, mau diutus menjadi saksi-Nya di manapun kita berada, sambil percaya penuh bahwa Tuhan yang menunjuk dan mengutus kita juga akan senantiasa memperlengkapi kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

732560
Users Today : 181
Users Yesterday : 1173
This Month : 18762
This Year : 284710
Total Users : 732560
Who's Online : 13