Keadilan Tuhan yang Sempurna

“TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.” Mazmur 145:17

Saat ini, banyak manusia berusaha menjalankan kebenaran dan keadilan. Banyak instansi/profesi yang dibentuk untuk menjalankan aturan supaya tercapai keadilan. Banyak hakim, pengacara, dan aparat hukum yang telah diambil sumpahnya untuk menjalankan keadilan dan menjunjung supremasi hukum. Namun, ternyata mereka tidak dapat menjalankan keadilan dengan bertanggung jawab. Apalagi posisinya mendatangkan untung yang besar bagi mereka. Fakta ini dapat dilihat dalam kenyataan hidup memperjuangkan keadilan di Indonesia. Akar dari hal ini ialah karena orang-orang tersebut tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah secara benar.

Apakah yang dimaksud dengan “adil”? Adil berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran atau ketetapan hukum yang berlaku. Sebagai anak Tuhan, kita terpanggil untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran dalam segala aspek kehidupan. Tuhan Yesus telah memberikan teladan untuk itu.

Allah itu adil. Artinya, Allah akan selalu berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya. Dia tak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya. Keadilan TUHAN itu akan dinyatakan-Nya pada kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Kebenaran ini seharusnya menjadi penghiburan bagi kita di tengah-tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan. Keadilan Allah itu dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain:

  1. Keadilan Allah dinyatakan dengan mencintai kebenaran dan membenci kefasikan. Dia mengasihi orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan membenci orang-orang yang hidup dalam kefasikan (Mzm. 11:4-7).
  2. Keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Dia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan hukuman (Why. 16:5-6).
  3. Keadilan Allah dinyatakan dengan memberikan penghargaan atas setiap pekerjaan Tuhan yang dilakukan.
  4. Setiap pekerjaan Tuhan yang kita kerjakan tidak akan sia-sia. Allah memperhatikan setiap perbuatan baik, bahkan tindakan kecil, yang kita lakukan karena mengasihi Dia (Ibr. 6:10).

Demikianlah, keadilan Allah nyata dalam setiap tindakan-Nya. Dia mencintai kebenaran, tetapi membenci kejahatan. Dia mengganjar setiap dosa dengan hukuman, tetapi menghargai setiap kebajikan dengan pahala. Dia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang telah Dia tetapkan. Tak ada kecurangan sama sekali dalam diri-Nya.

Sampai di sini mungkin ada yang bertanya: Bila keadilan Allah sedemikian ketat, bahwa Dia tak akan membiarkan dosa apapun berlalu tanpa hukuman, bagaimana kita dapat diselamatkan? Bukankah kita semua telah jatuh dan berbuat dosa?

Hanya ada satu jawaban untuk persoalan tersebut, yaitu Salib Kristus. Tanpa salib Kristus tak ada seorang manusia pun yang akan diselamatkan. Semua manusia telah berbuat dosa (Rm. 3:23) dan berdasarkan keadilan Allah mereka semua harus binasa. Akan tetapi, salib Kristus membuat segalanya berbeda. Allah telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk mati di atas kayu salib menanggung segala dosa kita, umat-Nya yang percaya kepada-Nya.

Kasih Allah rindu mengampuni dosa-dosa umat-Nya dan mengaruniakan hidup kekal kepada mereka, sedangkan keadilan-Nya menuntut pelaksanaan hukuman atas segala pelanggaran dan dosa. Salib Kristus menggenapi keduanya: Hukuman dosa dilaksanakan dan ditanggungkan pada Kristus yang menerimanya dengan sukarela, sehingga pengampunan dosa dan hidup kekal dapat dianugerahkan kepada orang percaya. Dengan demikian kasih dan keadilan Allah dapat dinyatakan secara bersamaan.

Kasih dan keadilan Allah akan membuat kita semakin mengerti bahwa segala yang kita alami dan lakukan semua karena kasih karunia Tuhan dan itu semua kita harus pertanggung jawabkannya pada Tuhan. Amin (MEP)

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

NANTIKANLAH DIA DENGAN BERTOBAT

Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8

Kebaktian 10 Desember 2023, Pdt. Febe Oriana Hermanto (GKI GUNUNG SAHARI)

Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai. Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. la mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.

Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkanNya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan bahkan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.

Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun. Pesannya pun singkat dan padat: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia. Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, meresponss kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.

Dalam Penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintaiNyadalam menantikan kedatanganNya kembali.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

164638
Users Today : 10
Users Yesterday : 362
This Month : 2564
This Year : 82009
Total Users : 164638
Who's Online : 7