Kebaktian

Kebaktian

Setelah beberapa minggu kita merasakan suatu kondisi di mana kita diminta untuk mencegah penyebaran COVID-19, kita mulai mendapat penghiburan dengan tingkat kesembuhan yang semakin naik. Suatu pengharapan yang dinantikan banyak orang, dengan banyak pertanyaan yang di antaranya:

  • Kapan kita bisa bebas keluar rumah?
  • Kapan kita bisa pergi piknik, ke mall, ke pasar?
  • Kapan kita bisa bersekutu/berkebaktian di gereja?

Kita sebagai makhluk sosial memerlukan perkumpulan dan persekutuan, kita butuh saling berbagi cerita dan banyak hal lain. Setiap hari Minggu kita datang ke gereja. Memberi waktu untuk beribadah dan berbakti kepada Tuhan. Meninggalkan segala kesibukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Awal gereja berdiri digambarkan dalam Kisah Para Rasul 2:42 “mereka bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan, mereka memecahkan roti dan berdoa.”

Secara umum, “kebaktian/ibadah” mula-mula dipakai untuk menyatakan sikap hormat manusia kepada Allah. Namun di kemudian hari orang memperluas artinya. Arti berbakti adalah sebagai berikut:

  • Tanda hubungan manusia kepada Allah.
  • Percakapan antara manusia dan Allah (Kisah Musa).
  • Suatu tindakan aktif dari manusia yang ditunjukan kepada Allah.
  • Suatu korban persembahan dari manusia kepada Allah (Kisah Abraham).
  • Suatu perayaan atas segala berkat yang diterima manusia dari Allah dan dikembalikan bagi kemuliaan-Nya (Korban bakaran).

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
ke·bak·ti·an artinya rasa tunduk dan khidmat; perbuatan (pekerjaan) bakti; kesetiaan Ada lima unsur kebaktian dalam Perjanjian Baru:

  1. Doa. Bagi gereja yang mula-mula, doa sangat penting di dalam kebaktian mereka.Mereka lebih mengutamakan berdoa daripada unsur-unsur lain dalam kebaktian. Sikap berdoa yang ada pada waktu itu adalah “sujud” (Mat. 26:39); “berdiri” (Mrk. 11:5);”sujud” (Ef. 3:14; “menadahkan tangan” (1 Tim. 2:8).
  2. Pujian. Ada banyak cara untuk menyatakan pujian, namun biasanya pujian dalam kebaktian dinyatakan dengan nyanyian (Mrk. 14:26; Kis. 16:25; Ef. 5:19, dan Kol.3:16). Bermacam-macam alat musik yang dipergunakan dalam kebaktian, memegang peranan yang besar dalam kebaktian di Bait Allah. Alat-alat musik yang sudah diper- gunakan pada waktu kebaktian di Bait Allah dan pada waktu gereja yang mula-mula tidak ada catatan mengenai hal itu.
  3. Firman Allah. Pembacaan Firman Allah memegang peranan yang besar dalam kebaktian di rumah-rumah sembahyang dan rupanya gereja-gereja melanjutkan kegiatan ini (1 Tim. 4:13; Ibr. 4:12).
  4. Pengajaran dan nasihat. Biasanya bersama-sama dengan pembacaan Alkitab ada penjelasan mengenai apa yang sudah dibacakan (Kis.13:15; 1 Kor.14:30-33).
  5. Persembahan. Ada unsur lain yang lama-kelamaan memegang peranan dalam kebaktian gereja, yakni persembahan. Cara memberi persembahan rupanya lebih dite- kankan oleh Alkitab daripada jumlahnya. “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Kor. 9:7).

Apa tujuan ibadah dalam Perjanjian Baru? Pertumbuhan dan perkembangan para peserta kebaktian. Orang-orang Kristen harus bertumbuh dan berkembang di dalam hal- hal rohani melalui kebaktian dan menerima pengajaran mengenai asas-asas kepercayaan dan kebenaran (Ef. 4:11-15). Ibadah juga memimpin orang lain kepada Kristus. Hal yang terpenting dalam ibadah adalah kemuliaan Allah. Tujuan yang utama dalam berbakti ialah untuk kemuliaan Allah (1 Kor. 10:31 dan Ef. 3:20-21).

Beberapa minggu lalu, saat ini dan beberapa minggu ke depan kita tidak dapat bersekutu atau kebaktian di gereja tetapi kita masih bisa mengikuti ibadah/kebaktian secara online. Marilah di Paska ke V ini dengan tema “Nyanyikanlah” seperti yang dinyatakan pada Mazmur 98:1 “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.”

Kita dapat selalu bersyukur dan bersukacita serta memaknai dan mengikuti dengan sungguh, memahami bahwa Kebaktian Minggu yang kita jalani saat ini juga dalam rencana dan rancangan Tuhan, apapun bentuknya. (AKR)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

DITUNJUK, DIUTUS, DAN DIPERLENGKAPI

Yesaya 66:10–14; Mazmur 66:1–9; Galatia 6:7–16; Lukas 10:1–11,16–20

Kebaktian 6 Juli 2025 oleh Pdt. Anwar Tjen (Lembaga Alkitab Indonesia)

Hidup orang percaya adalah hidup yang ditunjuk, diutus, dan diperlengkapi oleh Tuhan. Dalam Lukas 10, Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua ke kota-kota yang hendak Ia kunjungi. Mereka tidak berangkat tanpa arah atau kekuatan, melainkan dengan doa, pengajaran, dan kuasa yang Yesus berikan. Mereka dipanggil untuk membawa damai sejahtera dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sambil menyadari bahwa penolakan yang mereka alami adalah penolakan terhadap Yesus sendiri. Ini adalah pengingat bahwa menjadi utusan Kristus berarti berjalan dalam ketaatan, kerendahan hati, dan keberanian, bukan untuk kemuliaan diri tetapi demi hadirnya kabar baik di tengah dunia.

Mazmur 66 memanggil kita untuk memuji Allah atas karya penyelamatan-Nya yang besar. Pemazmur mengingatkan betapa Allah telah menuntun umat-Nya melewati air dan api, menjaga kaki mereka dari terpeleset. Kesadaran akan pemeliharaan Tuhan inilah yang menjadi dasar kita diutus: bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan karena Allah yang setia menuntun. Dalam Yesaya 66, kita melihat gambaran Allah yang penuh penghiburan dan kelembutan seperti seorang ibu yang menggendong dan menghibur anaknya. Ketika kita merasa letih, takut, atau sendiri dalam menjalankan panggilan Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.

Paulus dalam Galatia 6 menasihatkan agar kita menabur di dalam Roh dan berbuat baik kepada semua orang. Ia menekankan bahwa salib Kristus adalah kemegahan sejatinya, penanda identitas dan sumber kekuatan seorang utusan Allah. Inilah panggilan kita bersama: hidup menabur kebaikan, bersandar pada kasih karunia Tuhan, dan bangga hanya pada salib Kristus. Kiranya kita senantiasa membuka hati untuk panggilan-Nya, mau diutus menjadi saksi-Nya di manapun kita berada, sambil percaya penuh bahwa Tuhan yang menunjuk dan mengutus kita juga akan senantiasa memperlengkapi kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

732452
Users Today : 73
Users Yesterday : 1173
This Month : 18654
This Year : 284602
Total Users : 732452
Who's Online : 15