Kebenaran Alkitab
KEBENARAN ALKITAB
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemulian-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:14)
Beberapa hari yang lalu saya menerima email mengenai artikel yang memberitakan penarikan buku “The Boy Who Came Back from Heaven” (diterbitkan Tyndale House Publisher, Maret 2010). Penulis buku ini menceritakan tentang kesaksian seorang anak yang mengalami kecelakaan pada umur 6 tahun dan menyaksikan telah melihat malaikat yang membawanya ke pintu surga dan bertemu dengan Yesus. Buku ini sempat menjadi The New York Best Seller.
Dituliskan dalam artikel tersebut bahwa si anak ternyata tidak mengalami kematian dan tidak “pergi ke sorga”. Dikatakan bahwa buku tersebut mengandung kebohongan dan si anak belum pernah membaca Alkitab. Si anak mengakui bahwa banyak tulisan dalam buku tersebut tidak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Bahkan si anak mengakui bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran.
Membaca artikel di atas membuat pribadi saya berpikir bahwa betapa begitu mudahnya menarik perhatian orang dengan menceritakan pengalaman “di angkat ke Sorga”. Besar kemungkinan tanpa disadari kita tertarik dengan hal-hal yang sensasional meskipun belum tentu kebenarannya secara alkitabiah. Hal ini menarik banyak perhatian orang yang menjadikan buku tersebut menjadi The New York Best Seller selama 3 minggu.
Dalam kontext pengalaman kita sebagai orang Kristen, sudah seharusnya kita berhati-hati dalam mendengar hal-hal yang sensasional tersebut, misal beberapa tahun yang lalu, kita pernah mendengar bahwa para arkeolog telah menemukan kuburan yang diperkirakan makam Yesus dan keluarganya. Seringkali orang ingin menarik perhatian dengan menciptakan cerita sensasional dengan mengkaitkan karya ciptaan Allah.
Memang tidak salah apabila pengalaman seseorang dalam beriman dengan Tuhan banyak dikisahkan seperti yang sakit kemudian berdoa dan disembuhkan atau seorang yang kehilangan pekerjaan / usahanya kemudian dengan imannya dapat bangkit kembali dan mencapai kesuksesan. Memang pengalaman-pengalaman itu akan makin mendewasakan iman setiap anak Tuhan.
Namun yang patut kita cermati adalah apabila kesaksian-kesaksian orang tersebut merupakan sensasi untuk mencari perhatian dan berakibat kesombongan sehingga mengabaikan Firman Allah yang membawa perubahan terjadi dalam kehidupan orang tersebut dan itu semua adalah campur tangan Allah.
Banyak juga orang yang sakit dan terus berdoa namun tidak mengalami kesembuhan, atau orang yang gagal dalam usaha atau pekerjaan tidak mendapatkan keberhasilan meskipun sudah berdoa dan sering kali disertai dengan doa puasa. Pengalaman bersama Tuhan itu penting, tetapi bukanlah terpenting. Yang terpenting adalah Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan pasti senantiasa memelihara umat Nya. Dalam kitab Ayub pada saat menderita, mengatakan “Hidup dan kasih setia Kau karuniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku” (Ayub 10:12).
Alkitab menyatakan bahwa pemeliharaan Allah adalah suatu kepastian dan setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda dengan Tuhan dan masing-masing caranya berbeda-beda dan unik. Yang terpenting sekali lagi adalah kebenaran Firman yang digenapi. Tidaklah besar kepala karena pengalaman spektakuler yang dialaminya, melainkan menyadari bahwa cara Tuhan menyatakan Kasih Nya kepada kita adalah sangat baik.
Alkitab merupakan buku yang paling laris sepanjang sejarah manusia dan apa yang tertulis di dalamnya adalah benar dan pasti. Sudah seharusnya kita meyakini bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang benar dan mengandung janji Allah mengenai rencana penebusan umat manusia. Dalam Lukas 11:28 tertulis – Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. –
Dalam persekutuan-persekutuan doa atau gereja, dalam lingkup yang lebih besar, seharusnya mendasari doktrin atau pengajaran dengan Alkitab. Hal ini dikarenakan banyak persekutuan doa atau gereja yang hanya mencari sensasi terlebih hanya untuk mendapatkan hal materi. Oleh sebab itu, sebagai Anak Tuhan harus peka terhadap pengajaran yang kita terima melalui persekutuan doa atau gereja.
Jika doktrinnya benar, maka sudah sewajarnya tidak ada alasan untuk meninggalkan persekutuan atau gereja tersebut, justru harus turut mendukungnya. Janganlah pernah berpindah gereja karena alasan-alasan yang tidak alkitabiah, seperti: tidak suka dengan orangnya, gereja tidak full AC atau hanya memainkan satu alat musik, tidak nyaman, lagu-lagunya tidak enak didengar. Apabila ada alasan-alasan tersebut yang terungkap, ada baiknya kita perlu mengoreksi diri. Jangan-jangan kitalah yang belum lahir baru; masih membenci, masih mencari kenyamanan bukan mencari Tuhan; bukannya mau beribadah tetapi malah mencari hiburan karena musiknya enak didengar.
Apabila kita meninggalkan gereja yang lama dan pindah ke gereja yang baru, baiklah hanya satu alasan, yaitu; karena cinta kebenaran lebih akan pengajaran Alkitab. Gereja atau persekutuan doa yang alkitabiah sudah pasti akan mengajarkan kebenaran Firman Allah yang dapat membangkitkan kasih kita terhadap sesama.
Popularitas Alkitab tidak dapat diragukan, seperti beberapa kesaksian orang terkenal tentang Alkitab:
- Abraham Lincoln – “Saya percaya bahwa Alkitab adalah pemberian terbaik yang pernah Tuhan berikan kepada manusia. Semua kebaikan dari Juru Selamat dunia dikomunikasikan kepada kita melalui buku ini”
- Charles Dickens – “Perjanjian Baru adalah buku terbaik yang telah dan akan senantiasa diketahui manusia di dunia.”
- Ratu Victoria – “Alkitab adalah dasar kehebatan Inggris.”
- Sir Isaac Newton –“Begitu banyak fakta-fakta nyata yang terdapat di Alkitab daripada penemuan-penemuan sejarah lainnya.”
- Napoleon –“Alkitab bukan hanya sekedar buku, ia adalah makhluk hidup yang punya kekuatan untuk mengalahkan semua yang melawannya.”
Baiklah kita sebagai anak Tuhan senantiasa belajar dan terus mengembangkan diri dan pelayanan berdasarkan kasih yang di ajarkan Firman Allah seperti tertulis dalam Alkitab.
“Kamu mencari Firman Tuhan, sebab kamu yakin di dalamnya kamu akan menemukan kehidupan kekal; dan itu semua dinyatakan dalam diriKu.” (Yohanes 5:39) . (DMI)