Kekuatan dashyat yang kita miliki

Kekuatan Dashyat Yang Kita Miliki

 

Sering sekali kita lupa bahwa sebenarnya ada kekuatan besar yang kita miliki, kita melihat bahwa diri kita memang sangat terbatas, tidak berdaya,tidak berkuasa untuk mengontrol suatu keadaan, bahkan sejujurnya kita sendiri tidak berkuasa atas diri kita sendiri.

Hal ini kita alami ketika kita berpusat pada diri kita sendiri.

Tapi ternyata ada kekuatan dashyat di sepanjang hayat kita yang kita bisa miliki, dan untuk mendapatkannya ada ‘fasilitas rohani’ yang Tuhan berikan. Sayangnya, kita sering tidak menyadari bahwa kita memiliki fasilitas itu yang bisa kita gunakan kapan saja, dimana saja, dan dalam situasi apapun. Itu menjadi hak istimewa(privilege) kita sebagai anak Tuhan yang membuat kita bisa berdiri teguh bahkan bisa punya otoritas rohani atas suatu keadaan.

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”. (Yohanes 15:7). Permintaan di sini bukanlah hanya untuk apa yang kita perlukan, tapi juga permintaan untuk menunjukkan kedaulatan Allah atas suatu keadaan.
Tujuannya? Supaya TUHAN dipermuliakan.

Hal ini bisa kita alami ketika kita berpusat kepada Allah, Sang Penguasa Alam Semesta(Ruler of the Earth& Heaven).

Dan Otoritas rohani itu mempunyai kekuatan ketika kita mengenakan Perlengkapan Rohani (Efesus 6 : 10-18).

Apakah perlengkapan (senjata) rohani itu?

1. Ikat pinggang kebenaran
Kita hidup benardi hadapan Allah. Dengan demikian Iblis tidak bisa menuduh kita, sekiranya dia mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu kita, itu sudah tidak mempunyai sengat, karena kita sudah ditebus dan dibenarkan oleh Allah.

2. Baju zirah keadilan
Kita melakukan hal-hal yang adil di mata Allah. Dengan demikian kita bisa berdiri di depan semua pihak dengan tetap terlindungi.

3. Kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera
Kita aktif menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, suatu Kabar Baik buat orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian banyak orang yang menerima anugerah dan berkat.

4. Perisai Iman
Ini melindungi kita atas semua serangan si jahat yang mau melemahkan dan menghancurkan kita. Dengan demikian kita bisa bergerak maju memenangkan peperangan.

5. Ketopong Keselamatan
Kita melindungi kepala kita dengan ketopong (helm) untuk menangkal segala pikiran-pikiran yang lemah. Dengan demikian tidak menggoyahkan keselamatan kita secara rohani.

6. Pedang Roh Firman Allah
Firman Allah adalah kekuatan yang sangat besar dan mempunyai kuasa. Alkitab mengatakan”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. ” (Ibrani 4 : 12). Firman Allah adalah senjata kita mengalahkan musuh rohani kita.

7. Doa & Permohonan
Doa adalah fasilitas kita berkomunikasi dengan Allah. Permohonan kita yang berkenan kepada-Nya akan terlaksana tanpa ada yang bisa menghalangi. Tuhan sendiri yang akan akan melakukannya (mengeksekusinya).

Mengapa kita perlu menggunakan fasilitas-fasilitas rohani tersebut? Karena kita menghadapi :

1. Tipu muslihat Iblis.
Iblis bisa menipu kita lewat penglihatan, keinginan, nafsu, harga diri, keangkuhan/kesombongan, pikiran, perkataan, bahkan perasaan. Iblis adalah ahli siasat yang memang dari semula niatnya adalah untuk memperdayakan kita.

2. Pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, dan roh-roh jahat di udara.
Dia menunjukkan kuasanya untuk mengganggu keadaan kita.
Pada saat akan mulai menuliskan renungan ini, saya merasa ada peperangan rohani yang sedang saya hadapi, dan roh jahat itu ingin mencoba mengalahkan saya agar tidak menuliskan renungan ini, ada alasan pembenaran dalam pikiran saya bahwa kondisi tubuh & pikiran saya sedang sibuk dan capek, dia menakut-nakuti saya dengan tiba-tiba dikagetkan oleh frame sertifikat di tangga yang tiba-tiba jatuh keras mengagetkan di kantor (kata beberapa teman banyak ‘penunggu / penghuni gaib’-nya). Roh-roh jahat di udara ini, dapat merasuki pikiran yang lemah sehingga kita kehilangan maksud dan rencana Allah dalam hidup kita.

3. Panah api si jahat.
Dia menghasut kita dalam berbagai bentuk, bisa melalui pikiran atau perkataan orang lain. Atau bentuk serangan-serangan yang lain dari si Jahat yang membuat kita takut, khawatir, depresi, terbelenggu, lemah, hilang semangat & pengharapan, kehilangan damai sejahtera,bahkan kehilanganiman &keyakinan. Kita diserang dari berbagai arah, bisa ke diri kita sendiri, pasangan kita, anak-anak kita, keluarga yang kita kasihi, orang lain atau siapapun yang bisa memberi dampak kepada kita.

Karena itu sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita menggunakan ‘fasilitas rohani’ yang Tuhan sediakan di dalam hidup kita.

Efesus 6:14-17
“Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.”

Marilah kita selalu mencari Tuhan.
“Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! (1 Tawarikh 16:11)”

Akhirnya, doa kita, supaya Ia menjadikan mata hati kita terang, agar kita mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya. (Efesus 1:18-23)

Amin. (REP)

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU PASKA V (Putih)

KETAATAN SEBAGAI ANUGERAH ALLAH

Kisah Para Rasul 16:9–15; Mazmur 67; Wahyu 21:10, 22–22:5; Yohanes 14:23–29

Kebaktian 25 Mei 2025 oleh Pdt. Em. Jonathan Subianto (GKI Samanhudi)

“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.” (Yohanes 14:23)

Ketaatan: Bukan Beban, Tapi Anugerah

Dalam kehidupan rohani, kata “ketaatan” sering terdengar seperti tugas berat yang harus dipikul untuk menyenangkan Tuhan. Kita membayangkan hidup yang penuh aturan dan pengorbanan. Namun, bacaan hari ini mengajarkan bahwa ketaatan bukanlah beban, tetapi respons dari hati yang sudah disentuh kasih karunia.

Kisah Paulus yang menerima visi Makedonia dalam Kisah Para Rasul 16 menegaskan hal ini. Ia tidak merancang sendiri perjalanannya, tetapi merespons pewahyuan Tuhan. Ia taat bukan karena keinginan pribadi, melainkan karena Allah yang terlebih dahulu menyatakan kehendak-Nya.

Lalu kita melihat Lidia, seorang perempuan yang hatinya “dibukakan Tuhan.” Ia percaya dan dibaptis, bukan karena dia mencari Tuhan lebih dahulu, tetapi karena Tuhan bekerja dalam hatinya. Dari kisah Paulus dan Lidia, kita belajar bahwa ketaatan dimulai dari anugerah, bukan inisiatif manusia.

Ketaatan Membawa Kesaksian

Mazmur 67 menyatakan kerinduan agar berkat Tuhan atas umat-Nya menjadi sarana kesaksian bagi bangsa-bangsa. Ketika umat Allah hidup dalam ketaatan, dunia akan melihat terang kasih dan kebenaran Allah. Ketaatan bukan hanya untuk membentuk karakter pribadi, tetapi menjadi sarana kesaksian global.

Ketaatan Berakar pada Visi Kekal

Wahyu 21–22 menunjukkan gambaran Yerusalem Baru—kota penuh terang, di mana Allah tinggal bersama umat-Nya. Inilah arah hidup kita. Bila kita sungguh percaya bahwa tujuan akhir kita adalah hidup kekal bersama Tuhan, maka hidup kita hari ini akan dibentuk oleh harapan itu. Ketaatan menjadi cara kita mempersiapkan diri bagi kemuliaan yang kekal.

Ketaatan Sebagai Ekspresi Kasih

Yesus menyatakan dengan jelas: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.” (Yoh. 14:23). Ketaatan bukanlah bentuk keterpaksaan, melainkan buah dari kasih. Dan lebih lagi, Yesus berjanji bahwa Allah akan tinggal bersama orang yang menaati-Nya. Ini adalah relasi, bukan sekadar aturan. Allah ingin berjalan bersama kita, menolong kita lewat Roh Kudus, agar kita dapat hidup dalam firman-Nya.

Aplikasi Praktis dalam Hidup Sehari-hari

  • Mulai Hari dengan Firman dan Doa. Luangkan waktu 10–15 menit setiap pagi untuk membuka Alkitab dan berdoa. Mulailah dengan satu ayat dan renungkan artinya untuk hidupmu hari itu.

  • Latih Ketaatan di Rumah. Bantu tanpa disuruh, ucapkan terima kasih, dan minta maaf saat salah. Rumah adalah tempat pertama untuk menumbuhkan karakter taat.

  • Jadi Terang di Tempat Kerja atau Sekolah. Tunjukkan kejujuran, bantu rekan kerja, dan ambil sikap positif. Orang lain akan melihat perbedaan ketika kita taat pada nilai-nilai Kristus.

  • Dengar dan Tanggapi Suara Roh Kudus. Saat tergerak untuk menolong, mengampuni, atau meminta maaf—responilah segera. Ketaatan sering dimulai dari langkah-langkah kecil.

  • Fokus pada Tujuan Kekal. Buat keputusan berdasarkan kekekalan. Apakah aktivitas ini membawa saya mendekat pada Tuhan? Apakah ini menyenangkan hati-Nya?

Penutup

Ketaatan tidak akan pernah terasa ringan jika kita memulainya dari usaha sendiri. Tetapi saat kita menyadari bahwa Tuhan sudah lebih dulu mengasihi kita, membuka hati kita, memberi visi kekal, dan menghadirkan Roh Kudus untuk menolong, maka kita dapat berkata: “Saya mau taat karena Tuhan begitu baik.”

Ketaatan bukan syarat untuk dikasihi. Kita taat karena sudah dikasihi. Dan dalam setiap langkah ketaatan, kita semakin mengenal dan mengalami hadirat-Nya yang nyata.

Mari kita hidupi ketaatan sebagai anugerah, bukan beban. Dan biarlah dunia melihat terang Tuhan melalui hidup kita yang taat.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

663632
Users Today : 203
Users Yesterday : 1857
This Month : 39214
This Year : 215782
Total Users : 663632
Who's Online : 13