Kemerdekaan Sejati dalam Kristus
“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Namun, janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dengan kasih” Gal. 5:13 (TB2).
Dalam dunia yang terus-menerus membanjiri kita dengan konsep-konsep kemerdekaan, kita seringkali mengejar keinginan dan aspirasi duniawi, mengira bahwa itu akan membawa kita ke pembebasan yang sejati. Tetapi sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk pemahaman yang berbeda tentang kemerdekaan, sebuah kemerdekaan yang melampaui yang sementara dan mencapai yang kekal.
Rasul Paulus, yang diilhami oleh Roh Kudus, menulis kepada jemaat Galatia tentang kebenaran mendalam tentang kemerdekaan dalam Kristus. Firman kita hari ini, Galatia 5:1, mengingatkan kita bahwa tindakan pengorbanan Yesus di kayu salib bukan hanya untuk keselamatan kita tetapi juga untuk kemerdekaan kita. Ia mematahkan belenggu dosa dan hukum, membebaskan kita dari beban berat mencoba mendapatkan kasih Allah.
Namun, kemerdekaan ini bukanlah lisensi untuk memuaskan hawa nafsu dalam kenikmatan dunia atau pengejaran kepentingan egois. Sebaliknya, itu adalah undangan untuk merangkul penuh kehidupan yang datang dari hubungan penuh kasih dengan Allah. Kemerdekaan sejati dalam Kristus memungkinkan kita mengatasi jeratan dosa, rasa bersalah, dan malu. Ini memberdayakan kita untuk menjalani kehidupan yang penuh tujuan, sukacita, dan kasih – tidak terkekang oleh kesalahan masa lalu tetapi didorong oleh kasih karunia Allah.
Saat kita teguh berdiri dalam kemerdekaan yang ditawarkan Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan cara yang berbeda. Rasul Paulus menasehatkan kita dalam Galatia 5:13, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Namun, janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain dengan kasih” Kemerdekaan kita bukan untuk melayani diri sendiri; itu adalah kesempatan untuk melayani sesama dan mencerminkan kasih Kristus kepada dunia.
Versi dunia tentang kemerdekaan sering kali berkisar pada pengejaran nafsu pribadi yang membuat kita hampa dan tidak puas. Tetapi kemerdekaan yang ditemukan dalam Kristus mengisi kita dengan tujuan yang melebihi diri kita sendiri. Ini membebaskan kita dari belenggu ambisi egois, kepemilikan materi, dan tekanan sosial.
Dalam perjalanan iman ini, mari ingat bahwa kemerdekaan sejati ditemukan dalam penyerahan, menyerahkan kehendak kita kepada rencana sempurna Allah. Itu terjadi ketika kita menyerahkan keinginan kita kepada Yesus bahwa kita mengalami pembebasan yang sejati. Ketika kita tunduk kepada-Nya, Ia mengubah hati, pikiran, dan tindakan kita, menyelarasakan dengan tujuan-Nya yang ilahi.
Mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenungkan kemerdekaan yang anda miliki dalam Kristus. Adakah sisi dalam hidup kita di mana kita masih terjerat dalam keinginan duniawi? Adakah beban yang perlu kita lepaskan dan serahkan kepada Allah? Peluklah kebebasan yang datang dari berjalan selaras dengan Roh Kudus, dan izinkan Allah untuk membimbing kita ke dalam kehidupan yang ditandai oleh kasih, kerendahan hati, dan pelayanan. Amin. (EFH)