Lakukanlah yang Terbaik

 

Apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

-Kolose 3:23-

Menggerutu atau ngedumel adalah salah satu respons manusia ketika menghadapi seseorang atau pun suatu hal yang membuatnya jenuh, kesal, lelah, bosan, atau bahkan kecewa. Respons inilah yang diekspresikan oleh seorang teman saya yang bercerita mengenai dirinya yang mengalami pengurangan gaji sebagai dampak dari pandemi terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Tidak hanya itu, dia juga mengeluh karena dirinya harus belajar hal-hal baru mengenai zoom, gmeet, dan aplikasi google lainnya yang mendukung pekerjaannya dalam situasi pandemi ini. Situasi ini diperparah dengan berbagai aktivitas yang harus dilakukan di rumah dan tidak berjumpa secara langsung dengan teman-teman seperti biasanya membuatnya merasa jenuh dan bosan. Kondisi ini pun membuat dirinya mulai terasa terbeban dalam kegiatan pelayanan gerejanya dan memutuskan untuk menghentikan kegiatan pelayanannya. Mungkin saja hal ini juga dialami oleh sebagian dari kita.

Rasa jenuh, lelah, dan kecewa memang bisa dialami oleh siapa pun dalam berbagai situasi apa pun khususnya saat masa pandemi ini. Misalnya, anak- anak yang mengeluh karena jenuh dengan banyaknya tugas sekolah dan pembelajaran yang masih dilakukan secara online. Seorang ibu yang kesal dan lelah mendampingi anaknya belajar, menjaga kesehatan keluarga, melakukan peker jaan rumah, dan kegiatan lainnya. Ayah yang harus bergelut dengan banyaknya tugas kantor dan bergumul dengan berbagai usaha demi mencukupi kebutuhan keluarga di masa krisis ini atau pun ada berbagai rencana yang tertunda karena situasi pandemi ini yang mendatangkan kekecewaan. Situasi dan kondisi seperti ini, acap kali membuat kita sulit merasakan sukacita, kedamaian hidup, dan bersyukur. Tentu hal ini akan berbahaya jika terus menerus terjadi, karena itu, mari kita belajar bersama memahami panggilan kita di dunia melalui bacaan kita hari ini.

Kolose 3:23 mengingatkan sekaligus mengundang kita untuk melakukan berbagai pekerjaan kita dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Apakah yang dimaksudkan dari pernyataan ini?

Pertama, pernyataan ini bukan bermaksud untuk tidak menghargai manusia, namun mengajak kita untuk berfokus kepada Sang Pencipta. Sebagaimana kita yang telah dicipta- kan dalam gambar dan rupa-Nya, maka kita patut melekat dan bertumbuh di dalam-Nya. Hanya dengan bertumbuh di dalam-Nyalah kita bisa memahami bahwa setiap peran, pekerjaan atau pun pelayanan kita di dunia hanyalah untuk kemuliaan Sang Pencipta. Fokus kita bukan lagi semata-mata untuk kemuliaan diri dan kepuasan orang lain, namun kita diajak untuk memaknai setiap peran dan tanggung jawab kita saat ini sebagai panggilan khusus dari Allah pada kita, sehingga kita patut meresponnya melalui bekerja dengan setulus hati.

Kedua, melalui Kolose 3:23, kita diajak belajar melihat wajah Tuhan di wajah sesama kita, sehingga ketika kita berelasi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar lingkup keluarga, kita mampu memperlakukannya dengan sebaik mungkin sama seperti kita memperlakukan atau melayani Tuhan. Tentu kedua hal ini tidaklah mudah dan memungkinkan kita untuk terjatuh pada keluh kesah, namun janganlah kita berhenti sampai di sini, ingatlah Tuhan yang menciptakan kita senantiasa membimbing dan memelihara hidup kita dalam berbagai situasi dan kondisi. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bertekad untuk melakukan yang terbaik dalam setiap peran dan tanggung jawab dalam kehidupan kita di dunia. Selamat berjuang, kiranya Tuhan senantiasa memampukan kita. Amin. -GIE

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN I(UNGU)

MEMAKNAI HARI TUHAN

Yeremia 33:14-16, Mazmur 25:1-10, 1 Tesalonika 3:9-13, Lukas 21:25-36

Kebaktian 1 Desember 2024 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Pendahuluan
Hari Tuhan adalah sebuah tema yang sering dibahas dalam Alkitab sebagai waktu di mana Allah bertindak untuk menggenapi janji-janji-Nya, baik dalam penghukuman maupun penyelamatan. Dalam keempat bacaan ini, kita diajak untuk memaknai Hari Tuhan sebagai pengharapan akan pemulihan, undangan untuk hidup benar, serta panggilan untuk berjaga-jaga dan setia.

1. Hari Tuhan adalah Janji Pemulihan
Yeremia 33:14-16 berbicara tentang janji Tuhan untuk menumbuhkan tunas keadilan bagi keturunan Daud. Ini adalah penggenapan janji Mesianik yang terwujud dalam Yesus Kristus. Ketika kita memaknai Hari Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Janji-Nya tidak pernah terlambat, dan Dia bekerja untuk mendatangkan pemulihan bagi umat-Nya.

Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk hidup dengan keyakinan bahwa Allah sedang dan akan terus bertindak memulihkan dunia ini. Dalam hidup sehari-hari, pemulihan ini kita alami melalui kasih, keadilan, dan damai yang kita bagikan kepada orang lain.

2. Hari Tuhan Adalah Undangan untuk Hidup Benar
Mazmur 25:1-10 menggambarkan pemazmur yang dengan rendah hati menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia memohon Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya yang benar. Memaknai Hari Tuhan berarti merespons dengan kesetiaan dan kerendahan hati.

Kita perlu terus memohon tuntunan Tuhan untuk berjalan di jalan-Nya. Ini termasuk hidup dalam integritas, menunjukkan kasih kepada sesama, dan menjauhi dosa. Hari Tuhan menjadi momen di mana kita merefleksikan hidup kita: apakah kita sudah hidup dalam kebenaran-Nya?

3. Hari Tuhan Adalah Panggilan untuk Berjaga-jaga
Dalam Lukas 21:25-36, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang tanda-tanda akhir zaman. Namun, lebih dari sekadar takut akan masa depan, Yesus mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga, berdoa, dan tetap setia.

Berjaga-jaga di sini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita adalah anugerah dari Tuhan. Bagaimana kita menggunakan waktu kita? Apakah kita melayani sesama dengan kasih? Apakah kita memberi pengaruh positif di tempat kita bekerja, belajar, atau melayani?

4. Hari Tuhan Adalah Pengharapan dan Kasih
1 Tesalonika 3:9-13 menekankan kasih sebagai persiapan untuk menyambut Hari Tuhan. Paulus mendorong jemaat untuk bertumbuh dalam kasih kepada sesama dan menjadi tak bercacat dalam kekudusan.

Kasih menjadi pengingat bahwa Hari Tuhan bukan sekadar peristiwa akhir zaman, tetapi sesuatu yang sudah kita alami setiap kali kita mencintai dan melayani sesama. Ketika kita hidup dalam kasih, kita sedang bersiap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Hidup dalam Pengharapan
    Percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya, kita tidak perlu takut akan masa depan. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bersyukur dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
  2. Berjalan dalam Kebenaran
    Mintalah Tuhan menunjukkan jalan-Nya setiap hari. Refleksikan hidup kita: apakah tindakan kita sudah mencerminkan kasih dan kebenaran?
  3. Berjaga-jaga dan Berdoa
    Hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita di dunia terbatas. Gunakan setiap waktu untuk memuliakan Tuhan, melayani sesama, dan bersiap menyambut kedatangan-Nya.
  4. Mengasihi dengan Tulus
    Tunjukkan kasih kepada keluarga, sahabat, dan komunitas sekitar. Dengan kasih, kita menjadi saksi hidup tentang kebaikan Allah yang memulihkan dunia.

Penutup
Memaknai Hari Tuhan berarti hidup dalam pengharapan, kebenaran, kesetiaan, dan kasih. Hari Tuhan adalah janji pemulihan yang membawa damai sejahtera bagi kita semua. Mari kita sambut Hari Tuhan dengan penuh sukacita dan kesiapan hati, karena Tuhan setia dan selalu hadir dalam hidup kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

417824
Users Today : 1107
Users Yesterday : 1309
This Month : 2416
This Year : 245586
Total Users : 417824
Who's Online : 4