Lebih daripada orang-orang yang menang

Lebih daripada orang-orang yang menang

 

Jika ada pihak yang menang, dan kita dikatakan lebih daripada pihak yang menang tersebut, apakah kita disebut pemenang?

Meski telah lama berlalu, ajang Dallas Marathon yang digelar pada bulan Desember 2017 menyisakan sebuah momen mengharukan dan penuh sportivitas. Seorang pelari muda, Ariana Luterman menolong pelari lain yang lebih senior Chandler Self, yang terjatuh saat akan melewati garis finish. Tanpa pamrih, Ariana mengorbankan hasil pacuannya, tak peduli dengan catatan waktunya demi menolong lawannya agar mencapai garis finish lebih dahulu. Ariana bukanlah pemenang dalam perlombaan ini. Panitia Dallas Marathon memutuskan Chandler lah pemenangnya.

Surat Roma ditulis oleh Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma yang mengalami aniaya hebat dari berbagai pihak. Saat itu kekristenan dianggap sebagai bidat, penganutnya difitnah telah membakar kota Roma, dianggap sebagai kelompok yang berbahaya karena memiliki raja atau penguasa sendiri yaitu Kurios Yesus. Mereka benar-benar mengalami keadaan yang sangat berat. Hak kewarganegaraan mereka dicabut, mereka ditangkap untuk dipenjara, dimasukkan ke dalam kandang binatang buas untuk menjadi umpan, dibakar hidup-hidup bahkan disalib.

Saat itu orang-orang Kristen di Roma adalah pihak yang ‘kalah’ karena tidak punya uang, tidak punya pengaruh secara politik, bahkan dianggap sama seperti budak atau penjahat yang tidak dapat membela diri. Tetapi melalui suratnya, Paulus
mengatakan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Rm. 8:37) karena beberapa alasan:

  • Allah ada di pihaknya (ay. 31), melalui darah Kristus Yesus, Allah berdamaidengan manusia.
  • Tuhan akan mengaruniakan kemampuan kepada mereka yang mau berjuang bersama-Nya (ay. 32).
  • Orang-orang Romawi berhasil menganiaya orang-orang Kristen, tetapi Kristus Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah akan membela dan membenarkan umat-Nya pada hari penghakiman (ay. 34).
  • Kekayaan yang sesungguhnya adalah memiliki Kristus Yesus yang tidak dapat direnggut oleh apapun bahkan siksaan dan penderitaan sekalipun (ay. 35).
  • Kesetiaan mereka kepada Tuhan walaupun dalam penderitaan yang hebat adalah kemenangan yang sesungguhnya (ay. 38-39).

Berbagai persoalan di dunia ini, seperti pandemi, bencana alam, kehilangan orang yang kita kasihi, kehilangan pekerjaan, usaha kandas, kehilangan tempat tinggal, atau kesengsaraan lainnya, membuat kita bertanya mengapa harus menghadapi tantangan yang sulit. Bercermin pada apa yang dialami orang-orang Kristen di Roma, menjadi orang yang lebih daripada orang-orang yang menang bukanlah berarti menang menurut ukuran dunia, yaitu hidup nyaman bebas hambatan. Kenyataannya Tuhan mengijinkan mereka mengalami aniaya. Persoalannya bukan siapa menang siapa kalah, tapi bagaimana memelihara iman hingga garis akhir. Berada pada level lebih daripada orang-orang yang menang, berarti tetap mengasihi Tuhan hidup atau mati.

Orson F. Whitney berkata, “Tidak ada rasa sakit yang kita derita, atau pencobaan yang kita alami adalah sia-sia. Semua yang kita derita dan tanggung, khususnya sewaktu kita menanggungnya dengan sabar, membangun sifat kita, memurnikan hati kita, mengembangkan jiwa kita, dan menjadikan kita lebih lemah lembut dan penuh kasih.” Pertumbuhan tidak bisa datang dengan cara yang mudah. Seringkali, ujian yang paling kelam, yang paling berbahaya mendahului peristiwa yang menakjubkan dan pertumbuhan yang luar biasa. Dalam kondisi yang sulit, iman kita diuji dan diasah, dibentuk menjadi semakin seperti Tuhan Yesus. Kuncinya adalah setia dalam mengasihi Tuhan yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Darah-Nya telah ditumpahkan bagi kita, apapun juga tidak ada yang dapat merenggut kasih-Nya dari kita, itulah yang disebut “kita lebih daripada orang-orang yang menang”!   (UTY)

 

 

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

Yesus Berani Menghadapi Pencobaan

Ulangan 26:1-11,; Mazmur 91:1-2,9-16; Roma 10:8b-13; Lukas 4:1-13

Kebaktian 9 Maret 2025 oleh Ev. Epafroditus Cahya Tantama

Pendahuluan

Setiap orang percaya pasti mengalami pencobaan dalam hidupnya. Pencobaan dapat datang dalam berbagai bentuk: godaan untuk mencari jalan pintas, untuk mengutamakan kenyamanan diri, atau untuk meragukan pemeliharaan Tuhan. Namun, dalam menghadapi pencobaan, kita memiliki teladan utama, yaitu Yesus Kristus, yang dengan berani menolak godaan Iblis di padang gurun.


Yesus Menghadapi Pencobaan dengan Keberanian

Dalam Lukas 4:1-13, Yesus dicobai Iblis dengan tiga godaan utama:

  1. Mengubah batu menjadi roti – Iblis mencoba menggoda Yesus dengan kebutuhan jasmani-Nya. Namun, Yesus menjawab dengan firman Tuhan, “Manusia hidup bukan dari roti saja.” (Luk. 4:4; bandingkan Ulangan 8:3). Yesus menunjukkan bahwa ketergantungan kepada Allah lebih penting daripada kebutuhan fisik.

  2. Menerima kemuliaan dunia dengan menyembah Iblis – Iblis menawarkan kekuasaan dan kemuliaan dunia jika Yesus mau menyembahnya. Namun, Yesus menolak dengan tegas, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Luk. 4:8; bandingkan Ulangan 6:13). Yesus menegaskan bahwa ibadah sejati hanya untuk Allah, bukan kepada dunia atau kekuasaan.

  3. Melompat dari bubungan Bait Allah – Iblis menggunakan Mazmur 91 untuk menggoda Yesus agar membuktikan kuasa-Nya secara spektakuler. Namun, Yesus menegaskan bahwa kita tidak boleh mencobai Tuhan (Luk. 4:12; bandingkan Ulangan 6:16).

Ketiga pencobaan ini menunjukkan bagaimana Yesus tetap teguh dalam ketaatan-Nya kepada Allah dan tidak tergoda oleh tipu daya Iblis.


Kekuatan dalam Firman dan Iman

Dalam Roma 10:8b-13, Rasul Paulus menegaskan bahwa iman kepada Kristus adalah jalan keselamatan. Kita dipanggil untuk percaya kepada-Nya dengan hati dan mengakui Dia dengan mulut. Dengan berpegang pada firman Tuhan, kita memiliki kekuatan untuk menghadapi pencobaan seperti yang Yesus lakukan.

Mazmur 91:1-2, 9-16 mengingatkan bahwa orang yang berlindung pada Tuhan akan mendapatkan perlindungan-Nya. Kita tidak boleh menggunakan ayat ini untuk mencobai Tuhan, seperti yang Iblis lakukan kepada Yesus, tetapi untuk mempercayai bahwa Tuhan menopang kita dalam pencobaan hidup.

Ulangan 26:1-11 menunjukkan pentingnya bersyukur dan mengingat kebaikan Tuhan. Orang Israel diajarkan untuk mempersembahkan hasil pertama dari tanah mereka sebagai pengakuan bahwa Tuhanlah yang memelihara mereka. Ketika kita mengingat kasih dan pemeliharaan Tuhan, kita akan lebih kuat menghadapi pencobaan yang mencoba menggoyahkan iman kita.


Bagaimana Kita Menghadapi Pencobaan?

  1. Berpegang pada Firman Tuhan – Yesus mengutip Kitab Suci dalam setiap pencobaan. Kita harus membekali diri dengan firman Tuhan agar tidak mudah tergoda oleh dunia.
  2. Mengutamakan Allah di atas segalanya – Jangan tergiur oleh kenyamanan duniawi atau jalan pintas yang tidak berkenan kepada Tuhan.
  3. Percaya akan pemeliharaan Tuhan – Tuhan selalu menyertai kita. Jangan mencobai Tuhan dengan menuntut mujizat, tetapi percayalah bahwa Dia memelihara kita dengan cara-Nya sendiri.
  4. Tetap berdoa dan berjaga-jaga – Yesus mengajarkan dalam Matius 26:41, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

Kesimpulan

Yesus menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi pencobaan. Dia tidak tergoda untuk mencari kepuasan duniawi, mencari kuasa dengan cara yang salah, atau membuktikan kuasa-Nya secara sembrono. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya dengan berpegang pada firman Tuhan, mengandalkan iman kepada-Nya, dan percaya pada pemeliharaan-Nya.

Saat pencobaan datang, marilah kita mengingat firman Tuhan dan tetap setia kepada-Nya, karena dalam Kristus kita memiliki kemenangan.

“Sebab barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 10:13)

Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

560474
Users Today : 1219
Users Yesterday : 1330
This Month : 28063
This Year : 112624
Total Users : 560474
Who's Online : 6