Mau mengenal Allah

Mau mengenal Allah?

Anda kenal Naaman? Sebagai seorang panglima terpandang dan pahlawan tentara yang berwawasan luas, ia pasti tahu cerita tentang Allahnya Israel. Perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib atas bangsa itu adalah kisah yang sudah mendunia, menyebar dari mulut ke mulut secara turun temurun. Cerita tentang bagaimana bangsa lain gemetar dan gentar menghadapi Allahnya Israel pasti sampai juga di telinganya. Bagi Naaman, Allah adalah sebuah cerita.

Ketika kebutuhan untuk berjumpa dengan Allah menyentuh kehidupannya, yaitu saat ia kena sakit kusta (2Raj. 5:1-19), Naaman mendengar dari hambanya seorang anak perempuan tentang adanya pertolongan yang dari Allah melalui nabi-Nya. Dan ia meresponnya dengan mencari sumber pertolongan itu. Bagi Naaman, Allah adalah kebutuhan yang harus dikejarnya.

Sebagai pejabat tinggi, ia tentunya sering menerima hadiah dan penghargaan atas prestasinya. Maka ia memakai caranya sendiri untuk mendapatkan pertolongan, dipakainya jalur politik dengan membawa surat pengantar dari rajanya dan berbagai persembahan bagi raja Israel. Dikiranya anugerah Allah bisa dibayar, belum paham bahwa pertolongan Tuhan adalah anugerah yang diberikan atas dasar kemurahan-Nya. Bagi orang yang sadar betul telah mengalami anugerah Allah, ungkapan syukur bukanlah untuk membayar anugerah. Jika tidak demikian, apakah ia masih mau bersyukur saat merasa tidak menerima anugerah? Lalu siapa yang boleh merasa bangga karena sudah mampu membayar anugerah dan kemurahan kasih Allah?

Sebagai panglima besar, ia tersinggung ketika disuruh mandi di sungai Yordan oleh nabi Elisa yang bahkan keluar untuk menjumpainya pun tidak. “Aku sangka bahwa setidaktidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak- gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Bagi Naaman, anugerah Tuhan bisa diatur dan dipilih sesuai dengan kebesaran namanya dan kedudukannya. Sesungguhnya kalau mau mengenal Allah, maka tidak usah banyak omong dan mengatur sendiri, ‘turun saja ke air’ seperti yang diperintahkan-Nya.

Titik balik iman Naaman terjadi bukan saat ia disembuhkan, tetapi saat ia memilih untuk taat melakukan perintah nabi-Nya. Pikirannya bahwa Allah akan melakukan hal-hal spektakuler dan aneh, pun egonya sebagai seorang yang penting, dipatahkan dengan tindakannya yang sepele yaitu ‘hanya’ dengan turun ke sungai yang berlumpur. Bagi Naaman, beriman kepada Allah adalah taat dan bertindak. Mau mengenal Allah juga berarti me- nyerahkan diri secara total kepada Allah yang empunya kehidupan, dengan mengalahkan logika dan cara pandang manusia. Mau mengenal Allah berarti mengalahkan ego, walau ada luka di hati, walau ada curahan air mata.

Naaman, seorang yang besar, pintar, pekerja keras, berprestasi, attitude-nya pasti baik sehingga disayangi tuan maupun hambanya; seorang yang ‘sempurna’ di mata manusia, tetapi memiliki ‘duri’ dalam hidupnya. Duri itulah yang membawanya kepada pengenalan yang benar akan Allah. Acapkali kita tidak melihat bahwa duri dalam hidup kita adalah untuk mengoreksi hidup dan menumbuhkan iman, untuk membuat kita semakin mengenal-Nya.

“Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm. 10:17). Berawal dari membuka diri atas cerita tentang Allah, melalui proses jatuh bangun dalam perjalanan imannya, Naaman menjadi percaya kepada Allah dan ingin menyembah-Nya sebagai Allahnya. Anda juga? (uty)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

NANTIKANLAH DIA DENGAN BERTOBAT

Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8

Kebaktian 10 Desember 2023, Pdt. Febe Oriana Hermanto (GKI GUNUNG SAHARI)

Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai. Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. la mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.

Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkanNya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan bahkan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.

Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun. Pesannya pun singkat dan padat: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia. Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, meresponss kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.

Dalam Penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintaiNyadalam menantikan kedatanganNya kembali.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

164638
Users Today : 10
Users Yesterday : 362
This Month : 2564
This Year : 82009
Total Users : 164638
Who's Online : 2