Memelihara Kesatuan

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:2-3)

Saat ini kita diajak kembali untuk dapat memahami tentang kesatuan, baik itu di dalam rumah, lingkungan masyarakat, atau di dalam persekutuan sebagai orang-orang percaya di gereja. Ada satu hal yang menjadi penting kita hadapi bersama yaitu kita mempunyai kewajiban hidup sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari komunitas di mana kita berada. Apakah mudah bagi kita untuk memelihara kesatuan dengan masing-masing kita yang memiliki latar belakang yang berbeda, memiliki cara-cara perjumpaan dengan Tuhan yang berbeda, kondisi berbeda, perkembangan ilmu pengetahuan berbeda, jaman yang berbeda, orang tua, orang muda, laki-laki, perempuan-perempuan dan lain-lain. Pastinya dari semua perbedaan-perbedaan tersebut menjadikan banyak pergumulan untuk membangun tujuan bersama. Akan tetapi kita sebagai orang percaya harus ingat bahwa semuanya itu hanya untuk kemuliaan Tuhan, untuk kesatuan hati hidup bersama-sama.

Dari bacaan Efesus 4:2 di atas, Rasul Paulus mengingatkan kita mengenai rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Kerendahan hati mengarahkan kita kepada pengenalan diri. Kita mempunyai kesadaran akan karunia yang Tuhan berikan kepada kita, menyadari ketidaklayakan kita. Ada sebuah lagu yang mengingatkan kita, bagaimana ketika Tuhan panggil kita: “Bukan karena kebaikanmu, bukan karena fasih lidahmu, bukan karena kekayaanmu, kau dipilih, kau dipanggil-Nya. Bukan karena kecakapanmu, bukan karena baik rupamu, bukan karena kelebihanmu, kau dipanggil, kau dipakai-Nya. Bila engkau dapat, itu karena-Nya, bila engkau punya semua dari pada-Nya. Semua karena anugerah-Nya, dib’rikan-Nya pada kita, semua anugerah- Nya bagi kita, bila kita dipakai-Nya”. Kita memandang kepada kehidupan kepadaTuhan Yesus Kristus, tuntutan kepada terang Yesus dengan tidak mengandalkan diri kita sendiri dan tidak menjadi yang utama. Ada banyak orang membawa kerendahandirinya bukan kepada Tuhan, hal ini menyadarkan kita supaya tidak menarik orang- orang kepada kita, tetapi kepada Tuhan.

Lemah lembut mengajarkan kita supaya kehidupan persekutuan menjadi lebih baik. Lemah lembut di sini bukan artinya terlihat berbicara pelan-pelan, karena ada beberapa orang dari etnis yang berbeda bisa berbicara dengan nada yang pastinya lebih kencang. Untuk menegur seseorang tidak harus menjadikannya sebagai musuh. Harus bisa mengendalikan nafsu. Ada banyak orang ketika mendapatkan jabatannya dapat bertindak semena-mena sesuai kehendak hatinya dan dengan gampang, menurunkan seseorang.

Panjang sabar di dalam komunitas, di dalam keluarga, di dalam persekutuan. Kita harus mempunyai semangat yang tidak kendor. Banyak orang-orang yang awalnya semangat tetapi kemudian menjadi kendor di dalam persekutuan karena terjadinya gesekan-gesekan, perbedaan pendapat. Ada orang-orang dengan sifat menjengkelkan, orang-orang tidak suka terhadap si ini dan itu. Kita harus sabar untuk menghadapi orang-orang seperti ini. Kita harus hidup dalam proses, semakin kita berproses dalam kehidupan itu akan menjadi lebih baik. Di dalam proses yang kita jalani, kesetiaan merupakan komitmen utama. Setia terhadap janji akan menolong persekutuan menjadi lebih baik

Kalau kita selalu mengingat akan rendah hati, lemah lembut, dan sabar di dalam komunitas, maka nama Tuhan dipermuliakan di dalamnya. Ini semua terjadi digerakkan dengan kasih. Kasih bukan hanya kata-kata, akan tetapi tindakan-tindakan dengan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Apabila semua unsur tersebut nyata akan terjadi kedamaian di dalam suatu komunitas. Hubungan yang benar ada damai di dalamnya dan kesatuan akan terus terjaga. Kita berdoa kepada Tuhan, Roh Kudus menolong kita di dalam kehidupan kita. Amin. (JES)

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

KEKUATAN FIRMAN KEHIDUPAN

Nehemia 8:1-10; Mazmur 19; 1 Korintus 12:12-31a; Lukas 4:14-21

Kebaktian 26 Januari 2025 oleh Pdt. Em. Ronny Setyamukti (GKI Muara Karang)

Pendahuluan
Firman Tuhan memiliki kuasa yang luar biasa untuk mengubah hidup kita. Baik sebagai individu maupun sebagai komunitas, Firman Allah adalah pedoman yang memberi terang dalam kegelapan, mengarahkan langkah kita, dan memperkuat tubuh Kristus untuk menjalankan panggilannya di dunia ini. Dalam empat bahan Alkitab ini, kita diajak melihat bagaimana Firman Allah bekerja sebagai kekuatan kehidupan.

1. Firman yang Memulihkan (Nehemia 8:1-10)

Ketika kitab Taurat dibacakan kepada umat Israel oleh Ezra, mereka menangis karena menyadari dosa dan jauhnya mereka dari kehendak Allah. Namun, Nehemia dan Ezra mengingatkan bahwa hari itu adalah hari kudus, hari sukacita, karena Firman Allah membawa pemulihan, bukan penghukuman.

Firman Allah tidak hanya mengungkapkan kesalahan kita, tetapi juga menawarkan jalan keluar: pemulihan, penghiburan, dan sukacita. Saat kita menghadapi tantangan hidup, Firman ini menjadi kekuatan yang membangkitkan kembali semangat kita dan memberi pengharapan.

2. Firman yang Sempurna (Mazmur 19)

Pemazmur menggambarkan Firman Allah sebagai sempurna, dapat memulihkan jiwa, memberi hikmat, dan menyukakan hati. Tidak ada kekuatan lain yang dapat menandingi Firman Allah dalam memberi makna sejati dalam hidup kita.

Firman ini ibarat matahari yang menerangi segala sesuatu (ayat 7), sehingga kita dapat melihat tujuan hidup kita dengan jelas. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah menjadikan Firman Tuhan sebagai pelita yang menerangi langkah kita?

3. Firman yang Menyatukan (1 Korintus 12:12-31a)

Rasul Paulus mengajarkan bahwa tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota yang berbeda, namun semuanya disatukan dalam satu tubuh oleh Roh Allah. Firman Tuhan menjadi pengikat yang mempersatukan semua anggota tubuh Kristus.

Ketika Firman Allah hidup di tengah-tengah jemaat, perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang memperkuat kesatuan. Dengan menjalankan peran masing-masing berdasarkan Firman, tubuh Kristus akan menjadi kuat dan mampu menjalankan misinya di dunia.

4. Firman yang Menggenapi Janji (Lukas 4:14-21)

Ketika Yesus membaca gulungan kitab Yesaya di sinagoge, Dia menyatakan bahwa Firman itu telah digenapi di dalam Dia. Kehadiran Yesus adalah bukti nyata bahwa Firman Allah hidup, bekerja, dan membawa kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, dan penglihatan bagi yang buta.

Yesus adalah Firman yang hidup, dan melalui Dia, kita melihat bagaimana Firman itu menjadi kekuatan yang membawa perubahan nyata bagi dunia.

Aplikasi dalam Kehidupan

  1. Memulihkan Jiwa yang Lelah
    Saat kita merasa jauh dari Allah, izinkan Firman-Nya memulihkan kita. Bacalah Alkitab dengan hati yang terbuka, dan biarkan Roh Kudus berbicara.
  2. Mencari Hikmat dalam Firman
    Jadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup setiap hari. Tidak ada keputusan atau tindakan yang lebih bijak selain yang didasarkan pada Firman Tuhan.
  3. Menjadi Bagian Tubuh Kristus
    Setiap kita memiliki peran dalam tubuh Kristus. Temukan panggilan Anda melalui Firman dan jalankan peran itu dengan sukacita.
  4. Menyaksikan Kuasa Firman
    Sebagaimana Yesus membawa kabar baik, kita dipanggil untuk menyaksikan Firman Allah kepada dunia. Jadilah pembawa terang dan pengharapan bagi orang-orang di sekitar kita.

Penutup
Firman Tuhan adalah kekuatan yang memulihkan, menerangi, menyatukan, dan membawa penggenapan janji-Nya. Ketika Firman itu hidup di dalam kita, kita akan menemukan kekuatan sejati untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

476381
Users Today : 741
Users Yesterday : 1315
This Month : 28531
This Year : 28531
Total Users : 476381
Who's Online : 17