Menjadi tua adalah sebuah keindahan

MENJADI TUA ADALAH SEBUAH KEINDAHAN

Seorang teman lama pernah bertemu di suatu tempat, ia baru saja terkena stoke dan sedang dalam proses pemulihan, ia mengeluh, “Akh, aku sudah tua, penyakitan, sulit berjalan dan lihat saja, tangan dan muka sudah berkeriput seolah-olah kulit dan daging sudah tidak mau menyatu lagi.” Demikian ia berguman. Saya melihat wajahnya seperti ada beban berat yang ditanggungnya, saya hanya bisa berkomentar untuk sekedar menghibur dia, “Ya, semua orang akan menjadi tua, namun ketuaan itu jangan menjadi sebuah beban ataupun penyesalan, karena belum tentu semua orang akan berkesempatan mengalami masa tua, belum tentu semua orang akan berkesempatan melihat perubahan dari kulit yang kencang menjadi berkeriput. Jadi kita harusnya bersyukur jika Tuhan mengaruniai panjang usia sampai masa tua.”

Ya, belum tentu seseorang sempat mengalami kehidupan di masa tua karena ada beberapa yang sudah keburu berpulang di usia yang masih relatif muda, sekalipun pada saat itu tubuh masih sehat, mata masih awas, otak masih cemerlang, jalan masih gagah, postur tubuh masih six-pack, kulit masih kencang dan jauh dari keriput. Seorang teman kuliah masih muda usia, saat itu usianya baru sekitar awal duapuluh-an, ia cukup aktif dalam berbagai bidang kegiatan, menjelang ulangtahun salah seorang keponakannya dimana ia direncanakan untuk memimpin perayaan ulang tahun tersebut termasuk mengundang teman-temannya untuk meramaikan perayaan tersebut, dalam suatu perjalanan di Jakarta, sepeda motor yang ia kendarai ditabrak oleh sebuah mobil di kawasan jalan Sudirman. Akibatnya keluarga tersebut harus pontang-panting mencari pengganti MC untuk acara ulangtahun tersebut.

Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil seseorang untuk kembali ke rumah Bapa, jadi kita patut bersyukur ketika Tuhan masih mengijinkan seseorang untuk melengkapi perjalanan hidupnya dari bayi, beranjak menjadi kanak-kanak, remaja, dewasa dan berlanjut ke masa tua. Seluruh perjalanan kehidupan tersebut agar dijalani dengan benar sesuai dengan usianya, sehingga menjadi bekal yang berguna dalam meniti hari depan kehidupannya.

Menjadi tua bukanlah sebuah kejadian yang datang secara tiba-tiba. penuaan mulai terjadi ketika mata kita sudah tidak dapat menatap dengan jelas, pendengaran mulai sayup-sayup, gigi mulai berguguran, kaki mulai goyah dan terengah-engah ketika berjalan sejauh biasanya; warna rambut mulai memutih; ingatan mulai kabur, lemak darah semakin menumpuk dan kadang-kadang ada rasa nyeri seperti tercubit pada bagian dada; semua itu mengindikasikan bahwa kita mulai melangkah ke usia tua. Namun tua dan kematian bagi orang Kristen bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, karena rasul Paulus pernah menulis surat kepada jemaat di Filipi, “Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Fil 1:20-21)

Menjadi tua adalah sebuah keindahan yang karena Tuhan masih mengijinkan seseorang lebih melengkapi perjalanan hidupnya dengan menjalani usia senja, yang diharapkan dapat menjadi lebih bijaksana dan teladan bagi rekan-rekan seusianya maupun yang lebih muda. Hidup untuk Yesus berarti hidup untuk memuliakan nama Yesus melalui keteladanan hidup yang selalu berserah dan bersyukur kepada Yesus dalam segala peristiwa yang dialaminya, baik suka maupun duka, susah maupun senang, sakit maupun sehat, berbeban berat maupun ringan; orang yang bersyukur adalah orang yang bersedia mengikut Yesus tanpa keluhan, protes atau hujatan, orang yang yakin bahwa Tuhan Yesus pasti akan memberi jalan keluar dan kelegaan ketika ia mengalami pergumulan berat sebagaimana dikatakan dalam Alkitab bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, dan Tuhan akan mengangkat beban pencobaan manakala kita sudah tidak mampu menanggungnya lagi. (bdk.I Kor 10:13).

Jadi, bersyukurlah dan bersuka-citalah untuk segala yang boleh kita miliki, termasuk usia lanjut dengan segala keberadaannya, jangan memprotes segala kekurangan di usia lanjut yang sedang kita jalani. Biarlah keriput menghiasi wajah dan lengan kita, pandangan kabur, gigi berguguran, rambut memutih, dan memori untuk mengingat sudah jauh berkurang, yang terpenting adalah jangan pernah kehilangan pengharapan kepada Tuhan Yesus, karena Dia-lah sumber kekuatan dan keselamatan kita; Dia juga menjanjikan sebuah kehidupan kekal di masa depan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya (Yoh. 4:15-16, 36). Jadi peliharalah keteguhan iman kita senantiasa sampai saat malaikat Tuhan menjemput kita untuk kembali ke rumah Bapa seperti perumpamaan tentang para gadis bijak yang membawa pelita beserta buli-buli minyak agar tetap menyala dengan baik sampai sang mempelai tiba dan bersama memasuki ruang perjamuan kawin (Mat. 25:1-13).

Soli Deo Gloria! (iks-190415).

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565283
Users Today : 515
Users Yesterday : 1594
This Month : 32872
This Year : 117433
Total Users : 565283
Who's Online : 11