Menyediakan waktu untuk Tuhan
MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK TUHAN
Mazmur 63:35
“Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.”
Tema Persekutuan Kombas pada bulan Mei ini adalah “Sibuk Terus, Terus Sibuk” adalah tema yang menarik perhatian untuk kita renungi sejenak.
Berapa lama Saudara memiliki waktu untuk bersekutu dengan Tuhan? Kebanyakan dari kita tanpa disadari menyediakan waktu sedikit secara pribadi untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Paling umumnya waktu yang disediakan adalah saat kita bangun pagi untuk melakukan saat teduh dan doa pagi sebelum memulai aktifitas. Itu pun kadang-kadang dilewati apabila kita bangun kesiangan. Selain dari itu, waktu kita berhubungan dengan Tuhan adalah saat doa makan dan doa malam.
Kondisi pribadi kita kerap memberikan dampak dalam kehidupan rohani. Kesibukan atau kemalasan sering mencuri waktu yang seharusnya kita luangkan untuk Tuhan. Ada baiknya kita harus belajar untuk memberi waktu bagi Tuhan dengan penuh kesadaran diri untuk bersekutu dengan Tuhan.
Ada beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk belajar memberikan waktu bagi Tuhan :
1. Disiplin
Hal kedisiplinan sering kali sulit untuk kita pertahankan karena membutuhkan komitmen dan kemauan yang kuat yang timbul dari dalam diri. Meskipun sulit, kita harus terus menjaga ritme kedisiplinan ini.
2. Susun rencana / prioritas
Buatlah rencana atau format yang akan kita lakukan dalam bersekutu dengan Tuhan. Sejenak kita pikirkan target akhir yang akan dicapai. Jika kita ingin mengembangkan keintiman dengan Tuhan melalui doa, maka ambillah waktu yang lebih banyak dalam berdoa. Jika ingin belajar lebih banyak akan Firman Tuhan, maka mungkin kita perlu lebih banyak waktu untuk membaca dan mendalami Alkitab. Berdoa dan membaca Alkitab adalah sama pentingnya. Namun dengan kesibukan aktifitas kita, maka rencana atau prioritas ini dapat disusun untuk memudahkan kita dalam membangun relasi secara pribadi dengan Tuhan.
3. Tempat
Pilihlah tempat yang menurut kita nyaman dalam menikmati waktu dengan Tuhan. Tempat yang nyaman ini dapat membangun suasana hati agar kasih dan kehadiran Tuhan dapat kita rasakan saat bersaat teduh.
Tekanan dalam pekerjaan atau bisnis sering kali membuat kita lupa untuk melakukan persekutuan secara pribadi dengan Tuhan. Kekhawatiran, apabila tugas pekerjaan tidak selesai tepat waktu, telah menyita pikiran yang kerap kali menyebabkan kelalaian untuk datang ke hadapan Tuhan. Kembali lagi, kita harus meyakini bahwa Tuhan-lah yang memberi kesempatan atau pekerjaan bagi kita sehingga sudah sepatutnya dengan penuh kerendahan hati kita berserah kepada Dia yang Empunya kehidupan ini.
Memang yang patut di introspeksi pada diri sendiri adalah apakah kita menyediakan atau menyisakan waktu untuk Tuhan?
Menyisakan waktu untuk Tuhan banyak dilakukan oleh mayoritas kita dengan menghabiskan waktu untuk aktifitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, berkumpul bersama keluarga atau teman, dan apabila masih ada sisa waktu, yang pada umumnya malam hari sebelum tidur, baru kita datang ke hadapan Tuhan sekalian dengan doa malam.
Dalam pelayanan kita di gereja, kita pernah mendengar pernyataan “Tuhan tidak membutuhkan waktu yang banyak dari kita, Dia hanya menginginkan komitmen kita”. Memang pernyataan tersebut ada benarnya tetapi bukan berarti kita hanya menyisakan waktu untuk Tuhan.
Jadilah kita sebagai orang percaya yang benar-benar tahu mengatur waktu dengan baik. Ingatlah bahwa waktu yang penuh dengan kualitas bukan datang dari yang kita sisakan, melainkan berasal dari yang kita sediakan. Sehingga dengan demikian, quality time kita dengan Tuhan menjadi sempurna.
Sebagai catatan terakhir, kita pernah membaca cerita dalam Alkitab tentang sikap Maria dan Marta dalam menyambut Yesus (Lukas 10:38-42). Dikisahkan bahwa pada saat Yesus datang, Maria duduk mendengarkan pengajaran Yesus sedangkan Marta tetap sibuk mempersiapkan untuk menjamu Yesus.
Fokus dalam kisah ini adalah Maria yang haus akan Firman Allah dan protes Marta terhadap sikap Maria yang tidak membantunya. Namun Yesus menjawabnya,”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara”.
Maria tidak menyiakan waktu dan mengambil waktu untuk mendengar pengajaran Yesus saat Dia datang.
Bagaimana dengan kita? Baiklah kita sediakan waktu untuk membangun relasi yang pribadi dengan Tuhan dan tidak menyiakan waktu selama hidup ini meskipun kesibukan dan aktifitas sehari-hari kita. Ingatlah Tuhan yang memberi kehidupan ini dan Dialah yang mengambil. (SSU)