Menyongsong tantangan zaman

Menyongsong tantangan zaman

 

Di penghujung tahun 2019 ini, banyak di antara kita yang sudah merencanakan liburan akhir tahun bersama keluarga atau bahkan memang sudah berlibur. Dan di malam pergantian tahun biasanya ada refleksi atau perenungan.

Pada saat melakukan perenungan, ada yang perasaannya bergembira dan sangat bersyukur kepada Tuhan karena tahun 2019 dilaluinya dengan keberhasilan, seperti nilai aset atau investasi yang bertumbuh dan semakin bertambah, atau sukses dalam karir di tempat kerja. Pada saat yang sama banyak yang merasa kurang beruntung, karena usahanya jalan di tempat atau bahkan mengalami kerugian, atau mengalami kesedihan karena dalam masa natal ini orang yang dikasihi tidak bersamanya lagi.

Untuk keadaan yang pertama, orang dengan mudah berucap, “Terimakasih Tuhan untuk berkat dan kasih-Mu”. Tetapi bagaimana dengan orang yang sedang mengalami kerugian atau kesedihan? Apakah kita tetap dapat berucap, “Terimakasih Tuhan untuk berkat dan kasih-Mu”, atau kita dengan mudah berkata bahwa doa kita tidak diindahkan Tuhan? Seperti istri Ayub: “Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah.” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya (Ayub. 2:9-10). Dalam pencobaan yang dihadapi oleh Ayub, dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya (Ayb. 2:7), ia tetap menggunakan nalarnya di mana ia tidak menuruti apa yang dikatakan istrinya.

Keberhasilan atau kegagalan tidaklah selalu sama pada setiap orang, dan sekali gagal tidak selamanya ia akan gagal demikian pula sebaliknya. Tetapi patut kita ingat bahwa dalam setiap keadaan yang kita alami, keadaan yang kita hadapi, Tuhan selalu memiliki rencana yang seringkali kita tidak mampu memahaminya.

Perayaan atas keberhasilan kita di penghujung tahun hendaklah selalu diingat bahwa ada tangan Tuhan yang bekerja. Dalam 1 Samuel 18:14 “Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab Tuhan menyertai dia”. Demikian pula apabila saat ini kita sedang gagal, hendaklah kita mengingat dan mulai menghitung berkat yang Tuhan telah berikan sepanjang tahun ini. Jika saat ini kita bisa bernafas dengan leluasa, buang air kecil dengan leluasa atau masih bisa melihat matahari pagi terbit dan melihat bulan dengan bebas, ingatlah kepada orang-orang yang saat ini tidak dapat melakukannya dengan leluasa dan bebas. Dengan demikian ungkapan “mengucap syukurlah dalam segala hal” bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.

Mengutip berita online Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 hanya mencapai kisaran 4,85%—5,1%. Ketua Apindo Hariyadi B. Sukamdani mengatakan proyeksi ini mempertimbangkan sejumlah faktor yaitu faktor eksternal (global) dan internal. Demikian pula berita online yang dikutip dari KONTAN.co.id – JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) merilis laporan kuartalan edisi Desember 2019 bertajuk Membangun Manusia, Rabu (11/12). Laporan tersebut mengungkapkan proyeksi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5% pada tahun 2019 dan 5,1% pada 2020. Secara sederhana dapat dibaca bahwa pertumbuhannya flat atau keadaan ekonomi tahun depan diprediksi tidak banyak perubahan seperti tahun 2019.

Tahun 2020 yang akan segera tiba, selain memberi tantangan juga memberi harapan baru. Tantangan di tahun 2020 tidaklah sama seperti tahun 2019, bisa lebih mudah atau bahkan lebih sulit. Jika kita kembali ke kisah Ayub di atas, di kala sedang menderita yang amat sangat pun, ia tetap setia kepada Allah dan bibirnya tidak berbuat dosa. Kita memang bukan Ayub atau tidak mengalami seperti kisah Ayub, tetapi kita bisa belajar banyak dari kisahnya.

Selamat menyongsong tahun 2020, kiranya kita semua dikuatkan dan berhasil dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam 1 Tawarikh 22:13: “Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan Tuhan ke- pada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati”. (ITD)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (KHOTBAH PENGAJARAN)

BAPTISAN: HIDUP BERKENAN KEPADANYA

Lukas 3:15-17,21-22

Kebaktian 12 Januari 2025 oleh Pdt. Em. Lazarus Purwanto (GKI Kebayoran Baru)

Pendahuluan

Baptisan merupakan momen penting dalam kehidupan seorang Kristen, sebagai tanda ketaatan kepada Allah dan simbol dimulainya hidup baru dalam Kristus. Dalam Lukas 3:15-17, 21-22, kita melihat peristiwa baptisan Yesus yang mengungkapkan banyak hal tentang identitas-Nya, ketaatan-Nya, dan panggilan untuk hidup berkenan kepada Allah.

Penjelasan Teks

1. Harapan dan Penantian (Lukas 3:15-17)
Pada saat itu, banyak orang menantikan kedatangan Mesias. Yohanes Pembaptis menegaskan bahwa ia bukan Mesias, melainkan hanya seorang yang mempersiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes menggambarkan baptisan sebagai langkah persiapan rohani: ia membaptis dengan air, tetapi Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Ini menggambarkan transformasi dan penyucian hidup yang lebih mendalam.

2. Ketaatan dan Identitas Yesus (Lukas 3:21-22)
Yesus datang untuk dibaptis, meskipun Ia tidak berdosa. Tindakan ini menunjukkan kerendahan hati-Nya dan ketaatan total kepada kehendak Allah. Saat Yesus dibaptis, langit terbuka, Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati, dan suara dari surga berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Momen ini menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah dan menyatakan bahwa hidup-Nya sepenuhnya berkenan kepada Allah.

Aplikasi dalam Kehidupan

1. Hidup dalam Ketaatan kepada Allah
Yesus menunjukkan teladan sempurna dalam ketaatan kepada Allah. Melalui baptisan, kita diajak untuk memulai hidup baru yang berpusat pada kehendak-Nya. Hidup berkenan kepada Allah berarti meninggalkan dosa, mengikuti pimpinan Roh Kudus, dan hidup dalam kasih serta kebenaran.

2. Menyadari Identitas sebagai Anak Allah
Melalui baptisan, kita diteguhkan sebagai anak-anak Allah. Identitas ini memberi kita tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya: menjadi terang dan garam dunia. Ingatlah bahwa Allah telah menerima kita dengan kasih-Nya yang besar, dan kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya.

3. Menerima Roh Kudus dalam Kehidupan
Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan api, menunjukkan pentingnya transformasi batiniah. Roh Kudus bekerja dalam kita untuk memurnikan, menguatkan, dan memampukan kita menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya. Mari kita membuka hati untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita.

Penutup

Peristiwa baptisan Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya hidup berkenan kepada Allah. Melalui baptisan, kita memulai perjalanan hidup baru dalam Kristus, menghidupi identitas kita sebagai anak-anak Allah, dan berkomitmen untuk taat kepada-Nya. Marilah kita terus mengandalkan Roh Kudus untuk memampukan kita menjadi pribadi yang memuliakan Allah dalam segala hal.

Pertanyaan Refleksi:

  1. Apakah hidup saya saat ini mencerminkan ketaatan kepada Allah?
  2. Bagaimana saya membiarkan Roh Kudus memimpin hidup saya?
  3. Dalam hal apa saya perlu bertumbuh untuk lebih berkenan kepada Allah?

Kiranya kita semua dapat menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya, sebagai respon terhadap kasih dan anugerah-Nya yang melimpah. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

462770
Users Today : 142
Users Yesterday : 1249
This Month : 14920
This Year : 14920
Total Users : 462770
Who's Online : 10