Misi dengan hati

Misi dengan Hati

Medtronic adalah salah satu perusahaan teknologi obat-obatan yang berkembang dengan pesat di amerika serikat sepanjang tahun 1990-an. dilihat dari segala ukuran kesuksesan: harga saham, penghasilan yang meningkat, dan pendapatan per saham, perusahan tersebut memang berkembang pesat. dalam sebuah artikel majalah world traveler (penjelajah dunia), pemimpin perusahaan, art collins, mengatakan, “dengan sebuah kalimat misi yang berbunyi: perusahaan berusaha untuk ‘mengurangi rasa sakit, memulihkan kesehatan, dan memperpanjang hidup’, medtronic lebih dari sekadar bertujuan mencari uang …. saat kita meneliti kembali sejumlah kriteria kesuksesan, satu-satunya kesuksesan paling penting bagi kami adalah bahwa setiap 12 detik, hidup seseorang menjadi lebih baik karena memakai salah satu produk atau terapi kami.”

Para pengikut kristus juga memiliki misi yang serupa. kita memiliki pesan yang mampu mengubah hidup untuk dinyatakan kepada orang-orang yang mau mendengarnya . Setiap hari, penduduk di seluruh dunia diselamatkan dari dosa dan konsekuensi-konsekuensinya melalui iman kepada Tuhan Yesus. Misi kita sebagai pengikut-nya adalah untuk menjadi utusan yang “membawa kabar baik”, mewartakan tentang Yesus Kristus, sang juruselamat kepada orang lain. Tidak ada misi lain yang lebih berharga, karena “barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan”

Ciri orang Kristen yang sejati adalah adanya perubahan hidup dalam dirinya dan juga berbuah, salah satunya adalah buah pelayanan, karena orang yang sudah diselamatkan dan bertumbuh sebagai anak Tuhan pasti memiliki hati yang rindu untuk melayani Tuhan.

Perlu kita ketahui bahwa hidup melayani itu merupakan rancangan Tuhan sejak mula pertama Dia menciptakan manusia.  Dia menjadikan manusia dengan tujuan agar manusia bisa memberikan suatu kontribusi lewat hidupnya, bukan sekedar menggunakan apalagi menghabiskan sumber daya di bumi.  Inilah yang disebut misi.  Jadi, kita ini diciptakan untuk sebuah misi.

Kata misi berasal dari bahasa Latin yang artinya diutus.  Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Tuhan Yesus, seperti yang Yesus katakana:  “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”  (Yohanes 20:21b).  Dan Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan:  datang ke dunia untuk melayani dan memberikan hidupNya.

Bicara soal misi .. kadang kita bertanya-tanya berapa dana yang diperlukan .. trus hasilnya apa ? Kenapa sudah begitu besar daya dan dana keluar tapi sepertinya tidak ada hasilnya ?
Apakah kita bisa menghubung-hubungkan antara dana dan hasil misi ?
Apakah dana penting dalam misi ? ya .. tentu saja dana sangat penting dalam menunjang pelayanan misi
Tapi pelayanan misi tentu berbeda dengan orang berinvestasi yang hasilnya bisa diukur. Dalam misi hasil itu diluar kemampuan kita .. karena Tuhan sendiri yang akan menentukan hasilnya, tugas kita hanyalah melakukan tugas panggilan itu dengan:

1. Sepenuh Hati.
Bicara misi itu bicara soal hati .. hati yang mau tunduk pada pimpinan Roh Kudus, hati yang mau bekerja sama dengan Tuhan. Hati yang peka , kapan saatnya menabur dan kapan saat menuai. Orang yang melayani dengan hati pasti akan rela untuk berkorban entah itu tenaga, waktu, pemikiran dan uang. Orang yang hatinya untuk Tuhan tentu juga akan melakukan apapun yang Tuhan perintahkan , apapun bentuknya yang kadang mustahil dan tidak masuk akal, berat dan besarnya tantangan akan dihadapi nya.

Hudson Taylor , tokoh misi yang terpanggil untuk menjangaku jiwa di daratan Tiongkok pada sekitar th 1850 an,  ketika masih berumur 21 th,  telah memberikan contoh bagaimana melayani dengan sepenuh hati, perjalanan yang jauh dari Inggris dia tempuh dalam waktu berbulan-bulan untuk mencapai daratan Tiongkok , beratnya tantangan dalam perjalanan yang hampir merenggut jiwanya tidak membuatnya undur , saat ini buah dari pelayanan misinya sudah bisa terlihat , Tuhan memberkati pelayanannya , pengorbanan Hudson tidak sia-sia.

2. Melayani dengan cara yang benar dan bertanggung Jawab.
Kadangkala ketika harus melakukan misi dan menabur misalnya , melakukannya dengan kurang perhitungan,  tidak punya tujuan / tidak punya Visi, yang penting sudah menabur biar Tuhan yang bekerja, sehingga kurang memperhatikan aturan-aturan main , kesepakatan atau disiplin , sehingga akan mentoleransi apapun dengan alasan supaya tidak menjadi batu sandungan atau takut melukai hati orang. Roh Kudus juga menuntun orang pada ketertiban dan disiplin , sehingga penerapan dalam bentuk apapun supaya tertib dan disiplin perlu untuk menunjukan rasa tanggung jawab kita sebagai pelayan Tuhan.

Tentu semua itu diterapkan dengan cara yang bijak, tidak dengan cara yang kaku dan tidak peduli dengan perasaan orang, mintalah bimbingan Roh Kudus supaya bisa bertindak dengan penuh hikmat dan bijaksana. Lakukan pelayanan misi ini dengan cara yang benar , mampu membaca apa sebenarnya kebutuhan ladang misi yang sedang kita kerjakan. jika kita mencoba menghubungkan kisah pembebasan dengan pembebasan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, maka kita akan menemukan bahwa pembebasan yang Yesus lakukan bagi kita jauh lebih hebat dibandingkan yang dilakukan oleh kaisar.

Ketahuilah ketika masih dikuasai oleh dosa, oleh Iblis si penyandera itu, maka Tuhan Yesus tampil sebagai Sang pembebas yang agung, Dia tidak hanya berkata-kata dari sorga, tetapi Yesus terjun sendiri dari sorga menuju ke dunia ini untuk membebaskan kita. Yesus membebaskan bukan hanya dengan perkataan tetapi Dia sendiri rela mengorbankan diri demi keselamatan kita. Betapa besarnya cinta Yesus kita, kepada saudara dan saya..

Bila kita sejenak berpikir ketika Yesus telah melakukan Misinya untuk menyelamatkan kita bagaimana dengan sikap kita menanggapi teladan yang di berikan Tuhan kepada kita maukah setiap kita juga punya semangat misi itu. (DDT)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU PASKA V (Putih)

KETAATAN SEBAGAI ANUGERAH ALLAH

Kisah Para Rasul 16:9–15; Mazmur 67; Wahyu 21:10, 22–22:5; Yohanes 14:23–29

Kebaktian 25 Mei 2025 oleh Pdt. Em. Jonathan Subianto (GKI Samanhudi)

“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.” (Yohanes 14:23)

Ketaatan: Bukan Beban, Tapi Anugerah

Dalam kehidupan rohani, kata “ketaatan” sering terdengar seperti tugas berat yang harus dipikul untuk menyenangkan Tuhan. Kita membayangkan hidup yang penuh aturan dan pengorbanan. Namun, bacaan hari ini mengajarkan bahwa ketaatan bukanlah beban, tetapi respons dari hati yang sudah disentuh kasih karunia.

Kisah Paulus yang menerima visi Makedonia dalam Kisah Para Rasul 16 menegaskan hal ini. Ia tidak merancang sendiri perjalanannya, tetapi merespons pewahyuan Tuhan. Ia taat bukan karena keinginan pribadi, melainkan karena Allah yang terlebih dahulu menyatakan kehendak-Nya.

Lalu kita melihat Lidia, seorang perempuan yang hatinya “dibukakan Tuhan.” Ia percaya dan dibaptis, bukan karena dia mencari Tuhan lebih dahulu, tetapi karena Tuhan bekerja dalam hatinya. Dari kisah Paulus dan Lidia, kita belajar bahwa ketaatan dimulai dari anugerah, bukan inisiatif manusia.

Ketaatan Membawa Kesaksian

Mazmur 67 menyatakan kerinduan agar berkat Tuhan atas umat-Nya menjadi sarana kesaksian bagi bangsa-bangsa. Ketika umat Allah hidup dalam ketaatan, dunia akan melihat terang kasih dan kebenaran Allah. Ketaatan bukan hanya untuk membentuk karakter pribadi, tetapi menjadi sarana kesaksian global.

Ketaatan Berakar pada Visi Kekal

Wahyu 21–22 menunjukkan gambaran Yerusalem Baru—kota penuh terang, di mana Allah tinggal bersama umat-Nya. Inilah arah hidup kita. Bila kita sungguh percaya bahwa tujuan akhir kita adalah hidup kekal bersama Tuhan, maka hidup kita hari ini akan dibentuk oleh harapan itu. Ketaatan menjadi cara kita mempersiapkan diri bagi kemuliaan yang kekal.

Ketaatan Sebagai Ekspresi Kasih

Yesus menyatakan dengan jelas: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.” (Yoh. 14:23). Ketaatan bukanlah bentuk keterpaksaan, melainkan buah dari kasih. Dan lebih lagi, Yesus berjanji bahwa Allah akan tinggal bersama orang yang menaati-Nya. Ini adalah relasi, bukan sekadar aturan. Allah ingin berjalan bersama kita, menolong kita lewat Roh Kudus, agar kita dapat hidup dalam firman-Nya.

Aplikasi Praktis dalam Hidup Sehari-hari

  • Mulai Hari dengan Firman dan Doa. Luangkan waktu 10–15 menit setiap pagi untuk membuka Alkitab dan berdoa. Mulailah dengan satu ayat dan renungkan artinya untuk hidupmu hari itu.

  • Latih Ketaatan di Rumah. Bantu tanpa disuruh, ucapkan terima kasih, dan minta maaf saat salah. Rumah adalah tempat pertama untuk menumbuhkan karakter taat.

  • Jadi Terang di Tempat Kerja atau Sekolah. Tunjukkan kejujuran, bantu rekan kerja, dan ambil sikap positif. Orang lain akan melihat perbedaan ketika kita taat pada nilai-nilai Kristus.

  • Dengar dan Tanggapi Suara Roh Kudus. Saat tergerak untuk menolong, mengampuni, atau meminta maaf—responilah segera. Ketaatan sering dimulai dari langkah-langkah kecil.

  • Fokus pada Tujuan Kekal. Buat keputusan berdasarkan kekekalan. Apakah aktivitas ini membawa saya mendekat pada Tuhan? Apakah ini menyenangkan hati-Nya?

Penutup

Ketaatan tidak akan pernah terasa ringan jika kita memulainya dari usaha sendiri. Tetapi saat kita menyadari bahwa Tuhan sudah lebih dulu mengasihi kita, membuka hati kita, memberi visi kekal, dan menghadirkan Roh Kudus untuk menolong, maka kita dapat berkata: “Saya mau taat karena Tuhan begitu baik.”

Ketaatan bukan syarat untuk dikasihi. Kita taat karena sudah dikasihi. Dan dalam setiap langkah ketaatan, kita semakin mengenal dan mengalami hadirat-Nya yang nyata.

Mari kita hidupi ketaatan sebagai anugerah, bukan beban. Dan biarlah dunia melihat terang Tuhan melalui hidup kita yang taat.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

663672
Users Today : 243
Users Yesterday : 1857
This Month : 39253
This Year : 215821
Total Users : 663672
Who's Online : 17