Nilai plus dari sebuah pemberian

NILAI PLUS DARI SEBUAH PEMBERIAN

Kisah Para Rasul 3:3-6

3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.” 3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 3:6 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah !”

Memeberi adalah sebuah tindakan yang lazim kita lakukan. Bentuk pemberianpun bermacam-macam, demikian pula motivasinya beraneka ragam ditengah hiruk pikuk tindakan memberi.
Ada baiknya kita terus belajar, agar pemberian yang kita lakukan bukan sekedar tindakan memberi namun dilandasi dengan pemahaman yang benar. Sehingga pemberian kita memiliki nilai PLUS lebih dari sebuah kegiatan yang tampil dipermukaan.

1. Pemberian yang lahir dari sebuah pengharagaan.

Artinya kita sebagai pemberi tidak menempatkan diri sebagai yang lebih besar, sementara pihak yang diberi kita tempatkan pada posisi yang lebih rendah.

Pada ayat 3 “ketika orang itu melihat bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata “Lihatlah kepada Kami” Petrus ingin menempatkan pihak yang diberi, pada tempatnya yang berharga. Diperjelas dengan kata-kata Emas dan perak tidak ada padaku…. Mengapa Petrus berkata demikian dan tidak mengatakan “Recehan tidak ada padaku” padahal itu yang umum biasanya dikatakan untuk seorang pengemis. Itu berarti Petrus dan Yohanes benar-benar tidak memandang rendah kepada pengemis itu. Kalau terhadap pengemis saja Petrus dan Yohanes menghargai, terlebih lagi kepada TUHAN.

Tetapi kadang-kadang kita tega berkata kepada TUHAN “Recehan tidak ada padaku Tuhan, semua uang besar… lain kali aja ya TUHAN”.

2. Memberi dari apa yang ada pada kita.

Petrus berkata “Emas dan Perak tidak ada padaku. Tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu”. Emas dan perak adalah merupakan barang berharga yang nilainya sangat besar dan menggambarkan besarnya bobot pemberian. Namun bagi Petrus sekalipun emas dan perak tidak ada padanya tetapi bukan berarti dia tidak bisa memberi lebih. Karena nila PLUS pemberian itu sebenarnya tidak mutlak diukur dengan emas dan perak. Maka bagi kita yang tidak mempunyai emas dan perak atau sesuatu yang kita anggap berharga, jangan merasa kecil hati, ingat janda miskin juga memberi dari kekurangannya. Tetapi bagi kita yang mempunyai dan bisa memberikan “emas dan perak” juga jangan membuat kita merasa cukup dan mengatakan, “yang penting aku sudah memberi banyak”, sebab ukuran pemberian PLUS bukan emas dan perak, melainkan APA YANG ADA PADA KITA, oleh karena itu kita tidak bisa memakai pemberian emas dan perak untuk menggantikan persembahan kita kepada TUHAN, sebab kita bisa memberikan persembahan yang lain berupa, bakat, kemampuan, waktu, tenaga dan yang terutama adalah HIDUP Kita kepada Tuhan.

3. Pemberian itu diberikan DEMI NAMA TUHAN YESUS

Ketika pemberian itu kita berikan demi Nama TUHAN YESUS, maka janganlah tempatkan pemberian persembahan atas nama diri sendiri, nama besar, kekuasaan, demi membayar rasa bersalah, demi imbalan yang lebih besar dll.

Melainkan lakukanlah pemberian kita hanya demi KEMULIAN TUHAN. Sekalipun penerimanya bisa melalui manusia atau gereja. Namun dengan apa yang bisa kita berikan, kita percaya dan berdoa agar semuanya itu akan mengerjakan apa yang mendatangkan kemuliaan bagi namaNYA,

SELAMAT MEMBERI. (RPP)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

DICINTAI DAN DIPANGGILNYA

Yesaya 6:1-13, Mazmur 138, 1 Korintus 15:1-11, Lukas 5:1-11

Kebaktian 9 Februari 2025 oleh Pdt. Febrita Melati Simorangkir (GKI Cikarang)

Pendahuluan
Setiap kita pernah merasa tidak layak, merasa kecil di hadapan Tuhan. Namun, kasih dan panggilan-Nya selalu mendahului kekurangan kita. Hari ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan mencintai dan memanggil hamba-hamba-Nya untuk melayani-Nya, meskipun mereka merasa tidak layak.


1. Dicintai dan Dimurnikan oleh Allah (Yesaya 6:1-13)
Yesaya mengalami perjumpaan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya. Ia melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan mendengar para Serafim berseru, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam!” (Yes. 6:3). Dalam kekudusan Allah, Yesaya sadar akan dosa dan ketidaklayakannya: “Celakalah aku! Aku binasa!” (Yes. 6:5). Namun, Allah tidak membiarkan Yesaya tenggelam dalam rasa ketidaklayakan itu. Dia menyucikan bibirnya dengan bara dari mezbah dan mengutusnya.

Pelajaran: Tuhan tidak hanya menunjukkan kasih-Nya dengan memilih kita, tetapi juga menyucikan dan mempersiapkan kita untuk pelayanan.


2. Bersyukur atas Kasih dan Kesetiaan Tuhan (Mazmur 138)
Pemazmur memuji Tuhan karena kasih setia-Nya. Dalam Mazmur 138, Daud menuliskan bagaimana Tuhan menjawab ketika ia berseru dan memberikan keberanian dalam jiwanya (Mzm. 138:3). Allah yang Maha Tinggi memperhatikan yang hina dan menguatkan umat-Nya.

Pelajaran: Sebagai orang-orang yang dipanggil, kita harus senantiasa mengingat dan bersyukur bahwa kita dicintai dan diperhatikan oleh Tuhan.


3. Panggilan yang Mengubah Hidup (1 Korintus 15:1-11)
Paulus menyadari bahwa ia adalah yang paling hina di antara para rasul karena pernah menganiaya gereja Tuhan (1 Kor. 15:9). Namun, kasih karunia Tuhan mengubahnya dan memanggilnya untuk menjadi pemberita Injil.

Pelajaran: Tidak ada seorang pun yang terlalu berdosa atau tidak layak untuk dipakai Tuhan. Kasih karunia-Nya lebih besar dari kegagalan kita.


4. Meninggalkan Segalanya untuk Mengikut Yesus (Lukas 5:1-11)
Simon Petrus mengalami mujizat penangkapan ikan yang luar biasa. Saat menyadari kuasa Yesus, ia pun tersungkur dan berkata, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk. 5:8). Tetapi Yesus tidak menolak Petrus. Sebaliknya, Ia memanggilnya untuk menjadi penjala manusia.

Pelajaran: Ketika kita menyadari kasih dan panggilan Tuhan, respons yang benar adalah meninggalkan segalanya dan mengikuti-Nya dengan iman.


Kesimpulan
Kita semua dicintai Tuhan, bukan karena kebaikan kita, tetapi karena anugerah-Nya. Tuhan menyucikan dan memampukan kita seperti Yesaya. Tuhan menguatkan kita seperti Daud. Tuhan memanggil kita seperti Paulus. Dan Tuhan memimpin kita seperti Petrus.

Maka, mari kita merespons kasih dan panggilan-Nya dengan hati yang siap dipakai-Nya. Kita mungkin merasa tidak layak, tetapi ingatlah: kita bukan dipanggil karena kita layak, tetapi karena Dia mengasihi kita dan memampukan kita. Amin.

 

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

500452
Users Today : 1247
Users Yesterday : 1258
This Month : 14209
This Year : 52602
Total Users : 500452
Who's Online : 6