Pelayanan Misi yang Benar
Pendahuluan
Visi GKI Kota Wisata adalah menjadi gereja yang dewasa, dinamis dan missioner. Tentu ini merupakan suatu visi yang mulia. Pertanyaaannya adalah pelayanan misi seperti apa yang benar menurut Alkitab?
Definisi Misi
Kata “misi” berasal dari kata Latin yang artinya “mengutus”. Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Yesus berkata, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh. 20:21). Dari sekian banyak definisi misi, ada dua definisi yang sering dipakai, yaitu definisi dari Advancing Church Mission Commitment (ACMC). Definisi ini dibuat dan disepakati oleh kira-kira 170 orang pimpinan gereja dan badan-badan misi.
Pertama, misi adalah: “Setiap usaha yang ditujukan dengan sasaran untuk menjangkau melampaui kebutuhan gereja dengan tujuan untuk melaksanakan Amanat Agung dengan menyatakan Kabar Baik dari Yesus Kristus, menjadikan murid, dan dikaitkan dengan kebutuhan yang utuh dari manusia, baik jasmani maupun rohani.”
Kedua, mengenai gereja misioner yang aktif dan sehat, digambarkan sebagai: “Gereja yang mengambil sikap agresif dalam penginjilan sedunia, di mana setiap anggota jemaat melihat dirinya sebagai komponen kunci dalam menggenapi Amanat Agung dan memobilisasi sumber-sumber dayanya semaksimal mungkin untuk tugas ini.”
Dalam kaitannya dengan visi GKI Kota Wisata yang disebutkan di atas, maka sudah seharusnya gereja mampu menerjemahkan kedua defenisi tersebut di atas kedalam setiap program pelayanannya.
Misi yang Benar
Berdasarkan defenisi pertama di atas, maka misi yang benar adalah setiap aktifitas yang berujung pada pemberitaan Injil. Menurut penulis Kristen terkenal, Max Lucado, misi yang benar adalah misi yang tidak melupakan “rotinya” (Yoh. 6:35). Sang Roti Hidup itu adalah Yesus. Dia disiksa, disalib, mati dan bangkit untuk meyelamatkan setiap manusia yang percaya kepada-Nya (bandingkan dengan Yoh.14:6 dan Yoh. 3:17). Dengan demikian, misi yang benar adalah memastikan setiap orang mendengar berita pengampunan dari ALLAH. Lalu setiap orang yang telah menerima berita pengampunan itu (menerima sang Roti Hidup) wajib menyampaikannnya (menyampai- kan “Roti Hidup”) kepada orang lain. ALLAH meminta kita untuk menjadi rekan kerja- Nya dalam menjalankan misiNya bagi dunia. Jika bukan kita, siapa lagi? Pemerintah tidak memberikan makanan rohani. Lembaga bantuan sekuler atau lembaga sosial dapat memberikan tempat tinggal, makanan dan bimbingan berharga. Namun, kita dapat memberikan lebih dari itu, yaitu hidup. Bersama dengan secangkir air minum, sepiring makanan dan sebotol obat, sampaikan juga pesan mengenai dosa yang sudah diampuni dan kematian yang sudah dikalahkan. Jangan lupakan “Roti-Nya”.
Penutup
GKI Kota Wisata berusaha mewujudkan dirinya sebagai gereja yang misioner. Setiap tahun, setelah minggu Trinitas, GKI Kota Wisata mencanangkan bulan misi, sebagai Upaya gereja untuk terus menumbuhkan jiwa misioner jemaat GKI Kota Wisata. Berbagai pelayanan misi dilakukan, yang pada ujungnya untuk memberitakan kasih Kristus kepada dunia. Pelayanan misi ini ditujukan untuk siapa saja yang membutuhkan jamahan kasih Kristus. Maka tepat sekali jika kali ini, dalam bulan misi 2024 yang diadakan selama bulan Juni 2024, GKI Kota Wisata mengusung tema, Kepedulian Sosial Tanpa Batas. Kali ini, yang menjadi ladang pelayanan misi adalah daerah Laubaleng, Karo, Sumatera Utara. Di tengah semangat menjadi gereja misioner, mari kita terus mengingat bahwa ujung dari setiap pelayanan misi kita adalah memberitakan Injil Kristus bagi siapa saja. Dan karenanya, jangan lupakan “RotiNya”! (PSI)