Pengenalan Akan Tuhan Harus Meningkat
Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” Yeremia 9:23-24
Sebagai anak Tuhan, kita harus kokoh dan kuat supaya dapat menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan. Kasih karunia yang tak terbatas akan diberikan kepada kita untuk melakukan kehendak-Nya. Ketika kita berjalan dalam kebenaran, kita bisa melihat masa depan yang cerah dan selalu memiliki pengharapan. Walaupun ter- kadang kita mengalami keterpurukan, namun dapat merasakan damai dan sukacita. Untuk itu, dibutuhkan pengenalan akan Tuhan secara terus-menerus dan harus meningkat, agar kita bisa terus bertekun di jalan Tuhan dan memaknai panggilan Tuhan di dunia untuk menjadi berkat bagi sesama.
Ketika pandemi Covid-19 melanda negara kita, banyak orang yang terdampak dan membutuhkan pertolongan. Pertolongan yang diperlukan, bukan saja materi, tetapi juga spiritual, penghiburan, perhatian, dan rasa empati. Bersyukur dalam situasi seperti ini, masih banyak anak Tuhan yang tetap bisa mesnsyukuri berkat Tuhan. Mereka tetap bisa merasakan kasih dan penyertaan Tuhan, meskipun di tengah kondisi krisis. Mereka tetap berhikmat dan bersikap bijak untuk dapat menjadi saluran berkat bagi orang yang memerlukan.
Kapan saat yang tepat untuk menjadi saluran berkat-Nya? Jawabanya adalah setiap saat. Dalam hati kita pasti ada perasaan yang Tuhan taruh. Bisa saja tiba-tiba ada telepon dari saudara, teman, tetangga, atau teman sepelayanan di gereja yang memerlukan bantuan kita. Bisa juga ketika sedang di jalan, tiba-tiba kita tergerak ingin berbagi berkat kepada seorang ibu tua yang berdagang di pinggir jalan. Kita percaya bahwa ketika hati kita tergerak untuk memberi pertolongan kepada orang lain, itu karena roh kudus yang bekerja dalam diri kita.
Diberkati untuk menjadi berkat haruslah kita maknai dengan sepenuh hati. Ketika kita telah menerima berkat dari Tuhan, maka menjadi tugas kita untuk bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Meskipun demikian, kita juga harus menggunakan berkat yang kita terima dengan penuh hikmat dan bersandar kepada Tuhan saja. Dalam hal menjadi saluran berkat, seringkali kita juga tergoda oleh kehendak pribadi. Mungkin di antara kita pernah mengalami, ketika sudah tergerak ingin membantu orang, tetapi tiba-tiba berubah pikiran, hanya karena mendengar kabar miring yang tidak pasti kebenarannya. Selanjutnya, kita terpengaruh lalu mengedepankan ego dan mengeraskan hati. Ketika hal ini terjadi, barangkali kita harus introspeksi apakah kita benar-benar mengenal Tuhan yang penuh kasih dan mengutus kita menjadi saksi-Nya di dunia ini.
Agar kita dapat terus berhikmat di dalam Tuhan, maka kita harus terus mengasah diri dan belajar untuk lebih mengenal Tuhan. Marilah kita lebih mengenal Tuhan, bukan hanya sekedar tahu dan percaya, tetapi bergiatlah membangun keintiman dengan-Nya agar kita tahu betapa pedulinya Ia kepada kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang sungguh-sungguh mengenal-Nya. Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya dan Dia akan memberikan pertolongan pada waktunya. Allah berkata, Carilah Aku, maka kamu akan hidup! (Am. 5:4). Karena itu, marilah kita bergiat mencari dan mengenal Tuhan, agar kita semakin dekat kepada-Nya.
Saat kita dekat dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih kuat dalam menatap kehidupan. Marilah mengingat firman Tuhan dalam Daniel 11:32 “Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin, tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak”. Daniel adalah seorang yang memiliki roh yang luar biasa. Dia seorang yang sangat taat akan perintah TUHAN. Daniel menjadi orang kepercayaan 3 raja, menjadi orang ketiga dalam Pemerintahan Raja Nebukadnezar, Raja Darius, dan Raja Belsyazar. Daniel bisa menjadi bagian orang kuat di kerajaan orang asing. Oleh karena sangat mengenal Allahnya, sikap hidup Daniel pun terus mengandalkan hikmat dari Tuhan. Marilah kita terus meningkatkan pengenalan akan Tuhan agar beroleh hikmat dan kekuatan untuk menjadi saksi-Nya. Amin (TSA)