Pengharapan yang menghidupkan

 

 

 

PENGHARAPAN YANG MENGHIDUPKAN

Ibrani 6:19 (TB): Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Sejak zaman saya kecil selalu saja saya temui orang-orang yang berputus asa karena masalah-masalah berat yang mereka alami. Bahkan teman saya yang masih sangat muda, karena merasa orang tuanya bukan orang kaya raya, dan dari kepandaian merasa tidak pandai, dia bersama teman-temannya membentuk kelompok “MADESOE” yang merupakan akronim dari Masa Depan Suram. Saya juga banyak melihat orang tua yang pasrah dan tidak menyekolahkan anaknya karena melihat dirinya, kalaupun sekolah paling nasibnya juga begini-begini saja.

Setelah saya besar, baru saya mengerti bahwa inilah gambaran orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan, mereka hanya menerima nasib dan tidak berani bermimpi untuk masa depannya.

Apakah kita menyadari bahwa gambaran orang-orang yang tidak punya pengharapan tidak hanya menimpa orang-orang yang secara ekonomi kekurangan? Sadarkah kita bahwa seorang gadis yang sudah cukup umur namun belum menemukan pasangan bisa kehilangan pengharapan? Atau seorang karyawan yang sudah bertahun-tahun kerja tetapi tidak naik pangkat? Atau seorang yang memiliki penyakit yang divonis dokter tidak bisa disembuhkan? Sebuah jemaat Tuhan yg merindukan gedung gereja, namun sudah bertahun tahun tidak berhasil mendapatkan ijin? dll. Semua kondisi itu bisa membuat seseorang kehilangan pengharapan.

Namun Alkitab kita berkata dalam Pengkhotbah 9:4 (TB) “Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik daripada singa yang mati”.

Ini berarti orang yang tidak mempunyai harapan sama saja dengan orang yang mati. Itulah sebabnya ketika Tuhan menemui Musa dalam semak duri yang menyala berkata : “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” (Kel 3:6)
Artinya bahwa Dia adalah Allah dari orang hidup bukan orang mati (Mat 22:32)
Bacaan kita Ibrani 6:19 (TB) mengatakan : “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir”.

Sauh atau jangkar adalah alat kait yang digunakan untuk mengaitkan kapal ke dasar laut agar kapal tidak hanyut terkena arus atau pun ombak.

Demikian juga jika kita punya pengharapan kepada Tuhan, makakitaakankuatdantidak terombang ambing oleh derasnya arus dan gelombang permasalahan di dunia ini, karena Tuhan adalah Allah yang bisa diandalkan.

Ketika keluarga kami mengalami kesulitan besar, segala cara sudah kami upayakan namun gagal, ketika kami sudah hampir putus asa. Isteri saya berkata: “ketika bangun pagi dan berdoa dan Tuhan masih memberi pengharapan. Itulah jawaban doaku, karena meskipun sudah tidak ada dasar untuk berharap, kami masih berharap juga kepada Allah,”

Abraham pernah mengalami saat putus asa ketika anak yang dijanjikan tidak kunjung lahir, sementara usianya sudah lanjut dan isterinya mati haid, Abraham menuruti nasihat isterinya untuk mengambil Hagar menjadi isterinya. Namun Allah kembali memberikan janjiNya, sehingga Abraham sampai pada titik meskipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga. Padahal usia Abraham sudah 99 th dan Sara berumur 89 th yang secara medis tidak mungkin punya anak. Namun Allah adalah Allah yang melampaui akal manusia, sehingga Dia sanggup melakukan segala perkara, termasuk membuat Sara yang sudah mati haid mengandung dan melahirkan Ishak.

Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara sedang mengalami pergumulan yang berat dalam keluarga? Dalam hal finansial? Dalam hal mendapatkan teman hidup,? Dalam hal mendapatkan keturunan? Dalam hal mendapatkan tempat tinggal milik saudara pribadi? Sehingga kondisi ini membawa saudara dalam rasa putus asa, maka mintalah pada Tuhan sehingga saudara punya pengharapan kepada Allah.

Ingatlah kata Alkitab bahwa seorang yang tidak memiliki harapan adalah orang yang mati. Amin – ERS

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

DITUNJUK, DIUTUS, DAN DIPERLENGKAPI

Yesaya 66:10–14; Mazmur 66:1–9; Galatia 6:7–16; Lukas 10:1–11,16–20

Kebaktian 6 Juli 2025 oleh Pdt. Anwar Tjen (Lembaga Alkitab Indonesia)

Hidup orang percaya adalah hidup yang ditunjuk, diutus, dan diperlengkapi oleh Tuhan. Dalam Lukas 10, Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua ke kota-kota yang hendak Ia kunjungi. Mereka tidak berangkat tanpa arah atau kekuatan, melainkan dengan doa, pengajaran, dan kuasa yang Yesus berikan. Mereka dipanggil untuk membawa damai sejahtera dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sambil menyadari bahwa penolakan yang mereka alami adalah penolakan terhadap Yesus sendiri. Ini adalah pengingat bahwa menjadi utusan Kristus berarti berjalan dalam ketaatan, kerendahan hati, dan keberanian, bukan untuk kemuliaan diri tetapi demi hadirnya kabar baik di tengah dunia.

Mazmur 66 memanggil kita untuk memuji Allah atas karya penyelamatan-Nya yang besar. Pemazmur mengingatkan betapa Allah telah menuntun umat-Nya melewati air dan api, menjaga kaki mereka dari terpeleset. Kesadaran akan pemeliharaan Tuhan inilah yang menjadi dasar kita diutus: bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan karena Allah yang setia menuntun. Dalam Yesaya 66, kita melihat gambaran Allah yang penuh penghiburan dan kelembutan seperti seorang ibu yang menggendong dan menghibur anaknya. Ketika kita merasa letih, takut, atau sendiri dalam menjalankan panggilan Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.

Paulus dalam Galatia 6 menasihatkan agar kita menabur di dalam Roh dan berbuat baik kepada semua orang. Ia menekankan bahwa salib Kristus adalah kemegahan sejatinya, penanda identitas dan sumber kekuatan seorang utusan Allah. Inilah panggilan kita bersama: hidup menabur kebaikan, bersandar pada kasih karunia Tuhan, dan bangga hanya pada salib Kristus. Kiranya kita senantiasa membuka hati untuk panggilan-Nya, mau diutus menjadi saksi-Nya di manapun kita berada, sambil percaya penuh bahwa Tuhan yang menunjuk dan mengutus kita juga akan senantiasa memperlengkapi kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

732528
Users Today : 149
Users Yesterday : 1173
This Month : 18730
This Year : 284678
Total Users : 732528
Who's Online : 10