Penyertaan Tuhan yang Sempurna
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2022, dan ketika saya merenungkan kembali perjalanan hidup kami sekeluarga sepanjang tahun ini, sayamau menyaksikan bahwa janji penyertaan Tuhan itu memang luar biasa dan sempurna. Mengapa saya katakan demikian? Tahun 2022 saya awali dengan mendapatkan pekerjaan baru dikarenakan terkena PHK akibat perusahaan sebelumnya memutuskan untuk menghentikan operasinya di Indonesia. Tentu saja ada rasa syukur dan sukacita ketika mendapatkan pekerjaan baru, namun tetap saja ada rasa kuatir dan cemas apakah saya bisa menyesuaikan diri ataupun memenuhi harapan manajemen perusahaan terhadap diri saya.
Menghadapi situasi seperti ini saya bergumul di dalam doa supaya Tuhan memampukan saya dan mengatur segala sesuatu untuk saya dan keluarga. Waktu berjalan terus di mana segala tantangan dan kesulitan bisa dihadapi dan dilalui.Ketika kini sudah sampai di penghujung tahun 2022 semua hal yang dikhawatirkan itu ternyata tidak terjadi, bahkan secara keseluruhan Tuhan memampukan saya sehingga bisa memenuhi ekspektasi dari manajemen perusahaan. Tuhan itu sangat baik, penyertaan-Nya sempurna!
Dari pengalaman tersebut saya ingin berbagi bahwa berdoa dan berserah penuh pada Tuhan akan melepaskan kita dari rasa takut dan khawatir yang berlebihan. Doa disertai rasa syukur juga akan menjadi jembatan bagi Tuhan untuk menghibur, menguatkan dan memberikan kedamaian dan kesejahteraan di dalam hati kita, seperti yang tertulis pada Filipi 4:6 (TB) “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Memang hidup kita tidak akan pernah lepas dari pergumulan dan berbagai persoalan hidup. Tapi bukan berarti Tuhan Yesus ingkar dari janji penyertaan-Nya. Sebab itu adalah proses pemurnian Tuhan dalam hidup kita agar semakin serupa dengan Dia, iman kita semakin bertumbuh dewasa dan kita teruji dan dimampukan melakukan perkara-perkara yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi bersama-Nya, seperti yang disampaikan dalam Yesaya 41:10 (TB) “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Selain itu sebagai anak Tuhan yang percaya kepada Kristus, kita juga dituntut untuk berserah penuh dan mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya, seperti yang tertulis pada Mazmur 37:5 (TB) “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak”. Berserah berarti menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dalam segala keadaan baik suka maupun duka, saat dalam masalah, sakit penyakit, kesulitan bahkan saat diberkati atau keadaan sehat, hari lepas hari bukan pada saat-saat tertentu saja. Inilah yang disebut dengan tindakan iman, di mana kita mempercayakan hidup dan mempersilahkan Tuhan berkarya di dalamnya.
Melalui perenungan ini kita boleh dapat pelajaran bahwa kita tidak boleh mengandalkan kekuatan sendiri tetapi selalu melibatkan Tuhan di setiap aspek kehidupan kita karena Tuhan tidak akan pernah membiarkan anak-anak yang berharap kepada-Nya sendirian. Tuhan pasti menyertai, menjaga, melindungi, menguatkan dan memberkati kita dalam setiap jejak langkah hidup kita secara sempurna. Sehingga kita boleh merasa aman, nyaman, damai dan sukacita.
Mari kita percaya dan berserah penuh kepada Tuhan karena penyertaan-Nya sempurna, Dia tahu yang terbaik bagi kita dan tidak ada rancangan-Nya yang gagal atau salah. (KTA)