Persaudaraan

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” Amsal 17:17

Setiap orang tentu memiliki sahabat. Baik orang muda, maupun orang tua pasti mempunyai sahabat. Mengapa manusia membutuhkan persahabatan? Manusia adalah makhluk sosial. Manusia hidup saling membutuhkan. Memiliki sahabat adalah salah satu cara mengekspresikan sifat manusia yang ingin berbagi. Amsal 18:24 “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara”.

Ada 2 model sahabat, yakni Sahabat Baik dan Sahabat Buruk. Sahabat Baik adalah mereka yang membawa kita semakin dekat dengan Tuhan, tidak mencari keuntungan pribadi, mau berkorban, tidak memaksakan kehendak, serta memberi dukungan dan saran yang baik. Sementara itu, Sahabat Buruk adalah mereka yang menjauhkan kita dari Tuhan, mencari keuntungan, dan memberikan masukan yang tidak membangun.

Sahabat model seperti apa yang kita miliki sekarang? Apakah dia bisa membawa kita semakin dekat dengan Tuhan atau malah sebaliknya? Kita seharusnya lebih bijaksana memilih sahabat. Apalagi dalam menghadapi ragam masalah yang membutuhkan masukan dari orang-orang yang kita percaya. Jangan sampai kita salah ambil langkah. Kondisi dunia sekarang yang serba sulit, ditambah dengan adanya Pandemi Covid-19, mengharuskan kita untuk membuat setiap keputusan dengan bijak. Seringkali dalam mengambil sebuah keputusan, kita minta pertimbangan, nasihat, bahkan solusi dari sahabat. Bisa kita bayangkan, jika nasihat dan solusi yang diberikan oleh sahabat tersebut justru kemudian membuat kita terpuruk. Kita sering mendengar beberapa contoh permasalahan pergaulan, rumah tangga, dan ekonomi sebuah keluarga menjadi lebih hancur karena campur tangan orang-orang di sekeliling kita. Hal itu, kemungkinan terjadi karena kita mengikuti nasihat dan pertimbangan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sebagai orang percaya, tentu kita ingin terus melekat dan bertumbuh dalam Tuhan. Karenanya, sertakan selalu hikmat Tuhan ketika memilih orang yang akan kita jadikan sebagai sahabat. Harapannya, dalam persahabatan yang kita jalin bisa saling mengisi, menjaga, dan menumbuhkan iman kita kepada Tuhan. Memang tidak mudah mendapat seorang sahabat yang bisa kita percaya. Jika saat ini kita merasa belum menemukan sahabat yang setia dan bisa kita percaya, sesungguhnya hal itu tidaklah benar. Sadarkah bahwa kita semua memiliki sahabat terbaik dalam hidup kita, yakni Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 15:13 “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat–sahabatnya”… Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa Dialah sahabat sejati bagi kita semua.

Apakah kita sudah menjadikan Tuhan Yesus sebagai sahabat kita? Damai sejahtera, sukacita, ucapan syukur akan selalu menjadi bagian kita asalkan kita mau menjadikan Tuhan Yesus sebagai sahabat terbaik bagi hidup kita. Yohanes 15:14 “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu”. Tuhan Yesus akan menjadikan kita sahabat-Nya, asalkan kita selalu melakukan apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Amin.
(MEP)

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565358
Users Today : 590
Users Yesterday : 1594
This Month : 32947
This Year : 117508
Total Users : 565358
Who's Online : 16