Pertobatan Nyata Berbuah Kebaikan

Penyalaan lilin merah muda pelambang sukacita pada minggu Adven ke 3, umat diajak untuk merasakan sukacita akan kedatangan Juru Selamat yang sudah semakin mendekat. Sukacita di sini penekanannya adalah pada Anugerah Keselamatan yang sudah kita terima, itu bukan karena kebaikan kita melainkan semata karena kasih dan kemurahan Tuhan pada umat yang dikasihi-Nya. Sudah sepatutnya kita menyatakan sukacita itu juga kepada orang lain, sebagaimana seruan Nabi Yesaya mengajak untuk tetap berjaga-jaga dalam pengharapan, bukan dalam ketakutan yang dialami umat (Yesaya pasal 2) namun dengan tetap berjaga-jaga dan berpengharapan yang akan melahirkan kerinduan dan sukacita kepada Tuhan Yesus yang akan datang kembali membawa damai dan sukacita sejati.

Pertobatan yang juga menjadi pesan utama dalam minggu-minggu Adven di mana pengendalian dan penguasaan diri dari godaan-godaan dosa juga diperlukan dalam memaknainya, supaya kita penuh sukacita menyambut kedatangan Yesus sang Juru Selamat kita yang hidup.

Dalam injil Lukas 3:7-18 penekanan pada pertobatan dan buahnya harus dihasilkan secara nyata, bukan sekedar pernyataan kehendak dalam ucapan dan di benak hati kita saja tapi terwujud dalam aspek kehidupan pribadi kita. Bukti nyata dari penyesalan akan kesalahan kita yaitu berbalik kepada jalan kebenaran sesuai kehendak Tuhan dan membuahkan kebaikan dalam perubahan hidup. Perubahan itu terlihat dalam diri dan juga di setiap langkah kehidupan dalam berkarya yang mampu menunjukan kebaikan yang sudah Tuhan berikan bagi kita umat-Nya. Yohanes Pembaptis memberikan petunjuk praktis bagaimana kehidupan setelah pertobatan dinyatakan dalam keseharian kita, yaitu tetap berkarya sesuai dengan jalan kebenaran dan tetap menjalani hidup sesuai dengan berkat yang sudah Tuhan beri dan juga dapat berbagi berkat yang mendatangkan sukacita kepada sesama.

Pada masa pandemi ini merupakan pergumulan bagi kita seluruh umat manusia, sehingga di momen minggu Adven ini umat diharapkan dapat menyikapi dengan bijak bagaimana kita bisa menyatakan dengan sungguh-sungguh pada buah-buah pertobatan di dalam relasi kepada Tuhan dan sesama.

Sungguh suatu misteri Ilahi jika pandemi saat ini seakan masih belum berakhir, berbagai berita di media tentang virus varian baru omnicron yang seakan- akan membuat harapan yang tadinya terlihat seakan menjauh. Umat Tuhan seakan berhadapan dengan ketakutan, khawatir kondisi yang berat di tahun yang akan kita songsong di 2022. Tidak ada jaminan jika hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita semata, namun pengharapan kepada Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Justru di masa pandemi ini kita dapat mulai menyatakan buah pertobatan kita, tetap berkaya, tidak lagi egois hanya memperhatikan diri sendiri dan keluarga saja tapi dapat berbagi sukacita menyatakan kepedulian kita lebih jauh kepada orang lain yang membutuhkan.

Selamat menjalani minggu Adven dengan menyatakan pertobatan yang sungguh nyata dalam kehidupan kita dan menyikapinya dengan ungkapan syukur, sukacita atas segala berkat dan penyertaan-Nya dan terlebih karya penyelamatan Allah yang dapat dinyatakan kepada sesama kita dengan segala kebaikan sebagai buah nyata dari pertobatan kita. Tuhan menyertai kita senantiasa. (SHA)

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565216
Users Today : 448
Users Yesterday : 1594
This Month : 32805
This Year : 117366
Total Users : 565216
Who's Online : 21