Putar Balik

Interaksi dengan sesama menjadi keseharian kita di dalam kehidupan kita di perkotaan, hal ini juga terjadi dalam keseharian kita dalam berlalu lintas di jalan umum. Dalam interaksi kita ketika berlalu lintas terjadi proses memberi dan menerima dengan respon yang relatif singkat, contohnya jika kita diperlakukan tidak baik oleh pengguna jalan yang lain, kita akan merasakan akibatnya secara instan dan kita juga punya kesempatan untuk membalas secara instan pula, baik dalam bentuk yang paling sederhana yaitu menekan klakson atau respon lain yang lebih keras.

Setiap hari ketika berangkat bekerja, paling tidak saya akan melakukan 2 kali belokan putar balik arah sekaligus melewati beberapa belokan putar balik arah, dan hampir setiap melakukan hal tersebut kondisi jalan pasti dalam kondisi yang padat. Kondisi berputar balik arah ini membutuhkan empati dari pengguna jalan yang lain, khususnya pengemudi roda 4 yang lain, karena memakai satu jalur jalan di masing-masing arah. Tidak jarang saya cukup lama menunggu pengguna jalan lain memberi kesempatan bagi saya untuk berbelok, hal ini sesuai denganUndang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 113 ayat 1a, yang lebih kurang diartikan agar kita memberikan hak utama/ prioritas pada kendaraan yang datang dari arah depan, artinya kita harus menunggu pengguna jalan dari arah berlawanan memberi belas kasih/berempati pada kita.

Kegiatan putar balik arah ini, baik kita yang memutar arah ataupun memberikan kesempatan putar balik arah bagi kendaraan lain, juga menghabiskan persediaan kesabaran kita dan bukan tidak mungkin ketika kedua pihak ada yang kurang berhati-hati sangat mungkin terjadi kecelakaan, di lokasi putar balik ini pula yang tidak jarang terjadi perselisihan antar pengguna jalan ataupun pengguna jalan dan penyedia jasa “Pak Ogah”, sehingga tidak jarang terdengar suara klakson yang sahut menyahut menjelang dan setelah lokasi putar balik ini.

Antisipasi pemilihan jalur terhadap kondisi “putar balik” ini diperlukan untuk menghindari konflik ataupun antrian yang menghabiskan waktu kita, tetapi ketika antrian dan kemacetan terlanjur terjadi, berpindah jalur mungkin menjadi masalah bagi pengendara lain. Tuhan menghendaki agar kita senantiasa menjadi juru damai yang senantiasa berusaha menghadirkan kedamaian di setiap interaksi kita sehari hari. Menghadirkan kedamaian di sini dapat diusahakan dengan menjadi pihak yang bukan menyebabkan perselisihan, baik dalam aksi maupun reaksi.

Pada Matius 7:12, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukumTaurat dan kitab para nabi”, sehingga ketika kita menghadapi pengendara lain yang meminta jalan, maka kita sebaiknya mengingat ajaran ini, karena kita pun menginginkan hal yang serupa terjadi pada kita agar kita diberikan kesempatan jalan, baik dari jalur searah agar kita dapat masuk pada jalur antrian berbalik arah maupun diberikan kesempatan jalan dari pengendara dari lawan arah agar kita dapat berbelok berbalik arah.

Dan apabila setelah kita memperlakukan dengan baik (sesuai ajaran Tuhan atau sesuai hukum perundangan) rekan seperjalanan kita ternyata mereka tidak berlaku baik pada kita, selama mereka tidak membahayakan kita, mungkin menahan diri merupakan salah satu pilihan untuk mengusahakan kedamaian itu terwujud. Damai mungkin membutuhkan salah satu pihak untuk berkorban, dalam hal berlalu lintas mungkin bentuknya bisa waktu ataupun perasaan. Selamat berjuang mengusahakan kedamaian pada tiap waktu dan tempat di mana Tuhan tempatkan kita. (KWP)

KEBAKTIAN MINGGU Paska (Putih)

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

Yesaya 65:17-25; Mazmur 118:1-2,14-24; Kisah Para Rasul 10:34-43; Lukas 24:1-12

Kebaktian 20 April 2025 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.”
(Lukas 24:5b-6a)

Pagi itu sunyi dan penuh duka. Para perempuan datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah, bukan untuk merayakan, tetapi untuk merawat jenazah. Namun apa yang mereka temukan justru mengubah sejarah umat manusia: batu sudah terguling, tubuh Yesus tidak ada, dan malaikat menyampaikan kabar mengejutkan: “Ia telah bangkit!”

Kebangkitan Kristus bukan sekadar mukjizat, tetapi titik balik dunia. Dalam Yesaya 65, Allah menjanjikan langit dan bumi yang baru, tempat di mana penderitaan tidak akan lagi dikenang. Ini bukan utopia semu, melainkan realitas yang dimulai dengan kebangkitan Kristus—yang membuka jalan bagi ciptaan baru itu.

Mazmur 118 pun berseru dengan penuh syukur: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!” Kebangkitan Kristus adalah kemenangan atas maut, dan bagi kita—umat yang percaya—ini adalah undangan untuk hidup dalam terang dan sukacita yang kekal.

Dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus bersaksi bahwa Yesus yang disalibkan kini hidup, dan bahwa para saksi mata diperintahkan untuk “memberitakan kepada bangsa-bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang hidup dan orang mati.” Kebangkitan itu bukan sekadar fakta teologis—tapi panggilan misi.

Maka, kebangkitan Kristus mengubah duka menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan keheningan kubur menjadi pekikan kabar baik. Kita yang percaya, seperti para murid pertama, tidak bisa berdiam diri. Kita dipanggil untuk mewartakan-Nya!


Aplikasi Hidup:

  1. Percaya dan bersyukur: Jangan biarkan kebangkitan hanya jadi cerita Paskah tahunan. Biarkan itu membakar hati kita setiap hari untuk hidup dalam damai dan pengharapan.

  2. Wartakan kabar baik: Siapa di sekitarmu yang sedang terpuruk, putus asa, atau merasa hidupnya “mati”? Datanglah, bawalah kabar bahwa Yesus hidup, dan Dia juga mau menghidupkan mereka.

  3. Hidup dalam terang kebangkitan: Jangan kembali ke kehidupan lama. Kristus telah bangkit—maka hidup kita pun harus merefleksikan kemenangan dan pembaruan itu.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

604320
Users Today : 1074
Users Yesterday : 1406
This Month : 24234
This Year : 156470
Total Users : 604320
Who's Online : 12