Refleksi
REFLEKSI
Tak terasa hari ini kita memasuki minggu terakhir di bulan Desember pada penghujung tahun 2014. Menjadi sebuah tradisi ketika menjelang Natal dan akhir tahun biasanya kita sudah memiliki berbagai rencana kegiatan perayaan, baik yang dibuat oleh institusi Gereja maupun oleh persekutuan keluarga… dan bagi mereka yang berkecukupan mapan dalam bidang ekonomi ketika akan menutup akhir tahun ada rupa-rupa luapankegembiraan atau cara mereka mensyukuri akan kehidupan setahun yang telah di laluinya dan kemudian menyambut tahun yang baru… akan tetapi kita di ingatkan bahwa disisi lain masih banyak dari mereka juga yang mengakhiri tahun ini dengan rupa-rupa kesedihan, ada yang masih mengalami depresi, kesepian, kekecewaan dan penderitaan, kemalangan karena adanya bencana alam, juga banyak dari mereka yang masih terbaring sakit, ada pula yang mengalami kedukaan, cukup banyak juga mereka yang masih berada dalam kemiskinan dan mengalami kesulitan hidup lainnya, bahkan juga bagi mereka yang sedang mengalami masalah peradilan yang berada dalam jeruji-jeruji penjara danlain sebagainya. Rasanya setiap akan melewati tahun berganti kita akan selalu berjumpa dengan peristiwa seperti ini… lalu dimanakah saudara dan saya berperan ketika saudara dan saya hidup dalam kelimpahan berkat Tuhan ? ketika semua ini menjadi perenungan kita di akhir tahun… apakah kita hanya menjadi seorang penonton ? adakah empati, pertolongan ataukah hanya sebatas dukungan doa ?
Ketika kita akan mengakhiri tahun ini dengan gegap gempita maka janganlah kita melupakan mereka yang masih berada dalam ketidak beruntungan… kita di ingatkan bahwa sang bayi Natal yang telah lahir dengan penuh kesederhanaan itu hendak mengajarkan kita untuk hidup dalam sikap-sikap hidup dan perilaku hidup yang mencerminkan kasih Tuhan, yang tidak hidup dengan mentalitas individualistis, egoisme dan ketidakpedulian terhadap sesama, akan tetapi hidup dengan berbagi ruang yang juga di wujud nyatakan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Kita sendiri patut bersyukur untuk setiap proses kehidupan yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam penyertaan-Nya sepanjang Tahun 2014… untuk itu dalam memasuki Tahun yang baru di 2015 tetaplah andalkan Tuhan, jangan sekali-kali tempatkan Dia pada buritan dalam kapal kehidupan saudara… berpegang tangan dan berjalan bersama-Nya, karena tidak ada satupun yang tau apa yang akan terjadi dalam kehidupan kedepan… akan tetapi janganlah juga terlalu mengkawatirkan akan hari esok, karena Firman Tuhan dalam Matius 6 : 34 mengatakan bahwa ;
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Bahkan seperti syair nyanyian PKJ 241 ‘Tak ‘ku Tahu ‘Kan Hari Esok’ menjadikan kekuatan bagi kita ;
Tak ku tahu kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan, karena surya kan lenyap. O tiada ku gelisah akan masa menjelang ; kuberjalan serta Yesus. Maka hatiku tenang.
Hal ini merupakan jaminan bagi kita bahwa Tuhan senantiasa mengasihi dan memelihara hidup kita dan juga mengaruniakan segala kebutuhan kita.
Jadi untuk itu janganlah mengkawatirkan masa depan… belajar hidup mencukupkan diri dan berbagi ruanglah dengan sesama karena hidup kita adalah pemberian Allah… belajar menyerahkan dan meletakkan hidup dalam tangan Tuhan dan membiarkan Dia memeriksa hidup saudara dan saya, maka saudara dan saya akan menikmati hidup berkelimpahan.
Selamat mensyukuri Tahun 2014 dan Selamat menyambut Tahun Baru 2015… kiranya Tuhan beserta kita semua… Amin
CAD