Respon atas anugerah Tuhan

Respon atas anugerah Tuhan

Sepenggal lirik lagu favoritku yang mungkin juga favorit rekan-rekan dengan judul Besar Anugerah-Mu membuatku merespons segala sesuatu yang Tuhan telah anugerahkan kepadaku. Sebagian liriknya yang di bawah ini, membuat hati untuk bersyukur atas segala anugerah yang Tuhan telah berikan sepanjang hidupku.

Ku ada sebagaimana ku ada.Berdiri menghadap tahta-Mu Bapa. Semua karena anug’rah-Mu yang telah s’lamatkan ku. Ku hidup dalam segala kelimpahan, Ku layak untuk melayani Tuhan. Semua karena anug’rah-MU tercurah bagiku, Besar anug’rah-MU berlimpah Kasih-MU…

Lagu diatas seperti tertulis dalam 1 Korintus 15:10 “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”.

Tuhan telah menciptakan kita dengan sempurna menurut kehendak-Nya, bahkan Tuhan telah memperlengkapinya sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.

Respons secara umum dapat diartikan sebagai reaksi terhadap situasi dan kondisi yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung yang diterima oleh panca indra kita, yang kemudian kita wujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan yang dimunculkan baik secara positif, negatif maupun tidak bereaksi sama sekali.

Sekilas dari pengalaman hidup yang telah kita jalani, kita benar-benar diingatkan untuk merespons anugerah Tuhan ini dengan positif, artinya dengan baik dan benar menurut Tuhan. Walau kadang-kadang kita malah bisa meresponsnya dengan cara yang negatif atau tidak bereaksi sama sekali. Sehingga dampak yang kita rasakan juga berbanding lurus dengan respons kita itu. Kita bisa merasakan dampaknya dalam waktu dekat ataupun lama. Ada perasaan tidak enak, tidak sukacita, tidak damai sejahtera, atau bahkan mati rasa. Tetapi bila kita meresponsnya dengan positif maka akan terlihat buahnya dalam kehidupan kita. Juga akan berdampak baik pula dalam jangka waktu kedepannya. Seperti halnya prinsip tabur tuai. Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai.

Perjalanan hidup kita yang sudah dijalani puluhan tahun dengan situasi dan kondisi kehidupan yang turun naik seperti gelombang yg berubah-ubah, mengajarkan dan membentuk kita untuk terus-menerus melekat dan berserah kepada Tuhan. Selain itu, janganlah kita bosan dan lelah untuk merespons anugerah Tuhan setiap harinya dengan cara yang positif.

Anugerah keselamatan yang telah diberikan-Nya secara cuma-cuma kepada kita serta penyertaan-Nya yang sempurna membuat kita teringat untuk merespons dan melakukan hal yang sama kepada-Nya. Karena respons itu sendiri akan ikut mempengaruhi sekeliling kita, yang tentunya akan menjadi berkat buat sesama.

Seperti firman-Nya di Roma 12:3 “Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing”.

Tuhan punya rencana yang indah saat Dia memberi kita anugerah, maka anugerah yang kita terima itu janganlah berhenti hanya di diri kita saja, tetapi juga bisa dirasakan atau berdampak bagi orang lain. Biarlah anugerah Tuhan yang telah dilimpahkan kepada kita dapat kita salurkan kepada sesama bahkan kepada seluruh mahluk hidup seperti dengan memelihara apa yang sudah Tuhan ciptakan agar anak cucu kita juga masih bisa menikmati ciptaan-Nya yang luar biasa. Seperti dengan menjaga alam semesta ini dan beserta segala isinya sesuai kemampuan dan talenta kita masing-masing.

Serta melakukan tugas pelayanan sebagai tanda syukur atas anugerah-Nya melalui bidang-bidang yang kita memang terpanggil, baik di pelayanan musik dan pujian, perlawatan, kesaksian, sosial dan kesehatan, multimedia juga persekutuan baik itu di gereja atau lingkungan RT/RW kita ma-sing-masing.

Bahkan disaat kita merasa tidak mampu dan merasa bukan siapa-siapa, Tuhan selalu hadir dan memampukan kita menjadi berkat dengan cara-Nya yang ajaib. Kiranya ayat firman Tuhan ini juga bisa menguatkan kita semua yang diambil dari 1 Korintus 1:4 “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus”.

“Selamat menikmati anugerah Tuhan dan meresponnya dengan positif”. Tuhan Yesus memberkati. (KSE)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Paska (Putih)

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

Yesaya 65:17-25; Mazmur 118:1-2,14-24; Kisah Para Rasul 10:34-43; Lukas 24:1-12

Kebaktian 20 April 2025 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.”
(Lukas 24:5b-6a)

Pagi itu sunyi dan penuh duka. Para perempuan datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah, bukan untuk merayakan, tetapi untuk merawat jenazah. Namun apa yang mereka temukan justru mengubah sejarah umat manusia: batu sudah terguling, tubuh Yesus tidak ada, dan malaikat menyampaikan kabar mengejutkan: “Ia telah bangkit!”

Kebangkitan Kristus bukan sekadar mukjizat, tetapi titik balik dunia. Dalam Yesaya 65, Allah menjanjikan langit dan bumi yang baru, tempat di mana penderitaan tidak akan lagi dikenang. Ini bukan utopia semu, melainkan realitas yang dimulai dengan kebangkitan Kristus—yang membuka jalan bagi ciptaan baru itu.

Mazmur 118 pun berseru dengan penuh syukur: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!” Kebangkitan Kristus adalah kemenangan atas maut, dan bagi kita—umat yang percaya—ini adalah undangan untuk hidup dalam terang dan sukacita yang kekal.

Dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus bersaksi bahwa Yesus yang disalibkan kini hidup, dan bahwa para saksi mata diperintahkan untuk “memberitakan kepada bangsa-bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang hidup dan orang mati.” Kebangkitan itu bukan sekadar fakta teologis—tapi panggilan misi.

Maka, kebangkitan Kristus mengubah duka menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan keheningan kubur menjadi pekikan kabar baik. Kita yang percaya, seperti para murid pertama, tidak bisa berdiam diri. Kita dipanggil untuk mewartakan-Nya!


Aplikasi Hidup:

  1. Percaya dan bersyukur: Jangan biarkan kebangkitan hanya jadi cerita Paskah tahunan. Biarkan itu membakar hati kita setiap hari untuk hidup dalam damai dan pengharapan.

  2. Wartakan kabar baik: Siapa di sekitarmu yang sedang terpuruk, putus asa, atau merasa hidupnya “mati”? Datanglah, bawalah kabar bahwa Yesus hidup, dan Dia juga mau menghidupkan mereka.

  3. Hidup dalam terang kebangkitan: Jangan kembali ke kehidupan lama. Kristus telah bangkit—maka hidup kita pun harus merefleksikan kemenangan dan pembaruan itu.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

604349
Users Today : 1103
Users Yesterday : 1406
This Month : 24263
This Year : 156499
Total Users : 604349
Who's Online : 7