Sebuah Lompatan yang Mengubah Segalanya

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,

melainkan rohyang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (2 Timotius 1:7)

Ada sebuah kotak, di mana kotak tersebut di dalamnya terdapat seekor belalang. Ternyata belalang tersebut sudah berada di dalam kotak tersebut dengan kurun waktu yang begitu lama. Suatu hari belalang tersebut telah berhasil keluar. Karena sudah keluar dari kotak yang selama ini mengurungnya. Belalang tersebut merasa penuh kebahagiaan, akhirnya yang selama ini ia nantikan tercapai juga. Kebahagiaan yang belalang miliki diekspresikan lewat lompatan yang dilakukannya kesana-kemari.

Hingga suatu saat ia bertemu dengan kawanan belalang lainnya. Di mana belalang yang ia temui ternyata mampu melakukan lompatan yang jauh lebih tinggi dan lebih panjang. Belalang yang dahulunya di dalam kotak penasaran apa rahasia dari lompatan tinggi dan panjang dari belalang lainnya. Dengan penuh rasa penasaran dan keberanian akhirnya belalang yang tadinya dalam kotak tersebut bertanya kepada kawanan lainnya. “Apa yang membuatmu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dari aku, padahal jika dilihat dari usia dan ukuran tubuh kita masih sama, apa rahasianya?” Tanya belalang dengan rasa penasaran. Dengan perkataan tersebut kawanan belalang lainnya merasa terheran-heran dan mulai menjawabnya. “Selama ini kamu di mana, sudah sewajarnya belalang yang berada di alam bebas bisa melakukan apa yang aku lakukan ini,” jawab belalang dengan lompatan jauh tadi. Seketika jawaban tersebut membuat belalang yang terbebas dari kotak mulai tersadar. Ia merasa terlalu lama menyerah dengan keadaan, membuang waktu, tidak percaya diri dan penuh ketakutan untuk mencoba.

Kita terlalu terpaku terhadap ucapan orang lain dan mulai mengubah pola pikir kita seakan-akan apa yang belum kita coba pasti akan mendapatkan hasil yang buruk. Sehingga ketika ada orang lain bisa, kita mulai penasaran apa rahasianya. Apakah kita sadari bahwa kondisi belalang dalam kotak tersebut juga kerap kita alami. Di mana kegagalan, ucapan, cemoohan, tanpa dukungan orang lain dan masih banyak lagi kerap kita alami. Kita kerap kali takut untuk melakukan perubahan, bahkan membatasi diri dan tak berani mencoba karena tidak ada dukungan dari luar. Padahal di dunia ini yang kekal adalah perubahan itu sendiri.

Dengan tidak berani berubah atau mengikuti perubahan yang terjadi, maka secara perlahan namun pasti, akan terjadi seleksi alam dalam kehidupan kita. Seperti yang kita rasakan selama 2 tahun belakangan ini, begitu cepat perubahan/lompatan yang terjadi yang mengubah berbagai hal dalam tatanan/pola kehidupan bahkan dalam kegiatan beribadah di Gereja.

Semua itu terjadi oleh karena situasi pandemi yang suka tidak suka harus kita hadapi, di mana manusia harus bertahan hidup, tetap berinteraksi, senantiasa belajar dan mengembangkan segenap potensi serta kemampuannya untuk beradaptasi dan membangun kehidupan yang lebih baik.

Tuhan juga pastinya tidak ingin jika manusia hanya pasrah dan tidak berusaha melakukan apa-apa. Lukas 11:9 “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”. Di dalam ayat ini jelas disampaikan bahwa manusia harus berusaha terlebih dahulu. Tujuan hidup manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati-Nya selamanya, dengan cara mengembangkan segenap talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Memuliakan Allah berarti mewujudkan karakter, kehendak, dan cara- cara-Nya dalam segala kelakuan kita. Paulus mengingatkan kita bahwa “karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita sedang diubah menjadi serupa dengan gambar [Kristus], dalam kemuliaan yang semakin besar” (2Kor. 3:18). Kita memiliki tujuan hidup agar sesama kita melihat seperti apa Allah, saat mereka mengamati dan mengalami kasih-Nya melalui kita. (KKR)

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

TUHAN YANG ADIL DAN PENUH KEMURAHAN (BULAN MUSIK)

Kebaktian 24 September 2023, Pdt. Gloria Tesalonika (GKI Perumahan Citra 1)

Yunus 3:10-4:11; Mazmur 145:1-8; Filipi 1:21-30; Matius 20:1-16

Sebuah perusahaan mempekerjakan 2 orang karyawan untuk kebutuhan perusahaan. Setelah sekian tahun berlalu kemudian ada seorang pemuda yang direkrut oleh pemilik perusahan untuk menjadi karyawan menambah tenaga di perusahaan tersebut. Karena kinerja perusahaan baik maka klien memberikan sebuah rumah sebagai hadiah pada perusahaan, Setelah beranalisa, akhirnya, pemilik perusahaan mem-berikan rumah tersebut kepada pemuda yang baru saja bergabung tersebut dengan pertimbangan para sopir yang lain sudah memiliki rumah.

Pemuda itu mendapatkan kemurahan dari pemilik perusahaan. Sayangnya, kemurahan pemilik perusahaan itu membuat kedua karyawan lainnya merasa diperlakukan tidak adil karena mereka sudah lama bekerja tapi belum pernah diberikan hadiah.  Situasi seperti ini menjadi gambaran dari perumpamaan yang Tuhan Yesus sampaikan dalam Matius 20:1-16. Kemurahan hati pemilik kebun anggur diresponi dengan munculnya perasaan diperlakukan tidak adil oleh para pekerja lain. Padahal, seluruh haknya tidak ada yang dikurangi dari kesepakatan bersama dengan pemilik kebun anggur. Orang terdahulu merasa ia memiliki banyak hak karena sudah bekerja begitu lama. Banyak orang menuntut banyak hal dalam hidup karena merasa sudah menjalankan semua perintah Tuhan. Merasa semua perbuatan baiknya layak untuk dihadiahi oleh sebuah anugerah dari Tuhan. Padahal kedaulatan Tuhan memberikan anugerah pada seseorang tidak bisa ditukar dengan perbuatan baik yang dilakukan manusia. Kemurahan Tuhan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang Tuhan mau berikan. Dan Tuhan selalu mencari yang terhilang untuk diselamatkan. Seperti sorak-sorai gembira saat kita mendapatkan kemurahan Allah, kita juga harus memiliki sukacita yang sama jika ada sesama, akhirnya, mau menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Bukan malah sebaliknya, menuntut hal-hal yang sebenarnya bukan haknya.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

137362
Users Today : 83
Users Yesterday : 310
This Month : 7812
This Year : 54733
Total Users : 137362
Who's Online : 3