Setia dan berani menerjang badai

SETIA DAN BERANI MENERJANG BADAI !

Lebih dari 24 tahun yang lalu, saya mendengar lagu ini begitu syahdu dinyanyikan oleh ibu saya dan kakak/ adiknya (tante) di sebuah acara penghiburan. Sebelumnya saya sudah pernah mendengar beberapa kali lagu pujian ini di gereja orangtua kami, namun baru kali itu saya mendengarnya dengan merinding. Saat itu saya tidak tahu apa judul lagu ini, tapi saya ingat bagian-bagian ref-nya.

Beberapa minggu yang lalu, secara tak sengaja, saya mendapatkan lagu ini di jaringan you-tube. Dengan jaringan internet yang sudah tersedia dimana-mana, mohon Bapak/ Ibu/ Saudara dapat mengklik tautan www.youtube.com/watch?v=2c9L6vMyaxA (perhatikan huruf kecil/ besar nya) sambil terus membaca renungan kali ini. Lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Batak oleh Viktor Hutabarat, salah seorang penyanyi lagu rohani terkenal. Sayangnya, saya belum menemukan versi dalam bahasa lain (mungkin KKG kita suatu saat bisa membuat versi bahasa Indonesia/ bahasa lainnya).

Lagu ini mengambil perikop dalam Markus 4: 35-41, yaitu kisah Tuhan Yesus menghentikan badai saat berperahu di danau Tiberias bersama murid-muridNya. Perikop ini adalah salah satu kisah dalam Injil yang paling menyentuh hati, bukan hanya sering diceritakan dan dikhotbahkan, bahkan menginspirasi banyak orang Kristen dalam kehidupannya sehari-hari.

Salah satu seniman lukis terkenal, Rembrant, melukiskan perikop ini dengan indah seperti dalam lukisan di bawah ini.
Gereja GKI kita, juga menggunakan sari dari perikop ini menjadi logo GKI. Perahu melambangkan gereja Tuhan yang bergerak  maju memenuhi tugas panggilannya di dunia, dan gelombang melambangkan dunia yang penuh tantangan dan peluang ke mana GKI diutus.

Dan lagu yang sedang Bapak/ Ibu/ Saudara dengar pada saat ini, berjudul Nang Gumalunsang Angka Laut (Walaupun Laut Bergejolak), telah menjadi lagu paling favorit di komunitas Kristen Batak sampai saat ini, yang selalu dinyanyikan dengan penuh perasaan.

Dalam memasuki tahun baru 2015 ini, kehidupan kita, baik pribadi, keluarga, gereja atau bahkan masyarakat memang bagaikan bahtera yang berlayar di laut lepas yang tidak selamanya tenang dan datar, namun bisa sewaktu-waktu begitu bergelora dan bergejolak dahsyat. Apa yang harus kita lakukan?

SETIA MENUJU TUJUAN

Tidak ada laut tanpa ombak. Tidak ada hidup tanpa masalah. Dimana pun kita tinggal, apa pun pekerjaan atau profesi kita, hendak menjadi siapa pun kita, masalah akan tetap ada. Bahkan ada saat-saat ketika masalah itu begitu besar dan berat. Namun memasuki tahun 2015 yang baru ini kita diingatkan agar tetap setia kepada tujuan hidup kita. Sebab itu, masalah apapun yang kita hadapi dalam perjalanan hidup ini tidak boleh membatalkan tekad kita mencapai tujuan.

Namun pada kenyataannya, banyak orang ketika badai atau masalah datang, membiarkan dirinya terperangkap dan larut dalam masalah itu, sehingga melupakan tujuannya. Itu terjadi dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan juga gereja. Karena banyaknya masalah, para mahasiswa lupa akan tujuannya kuliah: menjadi sarjana. Karena banyaknya masalah, pasangan pernikahan lupa akan tujuan pernikahannya: rumah tangga bahagia. Karena banyaknya masalah, gereja juga lupa akan tujuannya menjadi gereja: mengabarkan Injil, melayani orang kecil, dan membangun persekutuan yang taat kepada Allah.

Sebab itu, kita hendak disadarkan agar ketika masalah datang apalagi beruntun dan bertubi-tubi, kita dapat kembali mengingat akan tujuan kita yang sebenarnya. Semakin baik dan jelas tujuan kita, semakin kuat pulalah kita menghadapi masalah itu. Sebaliknya: semakin tak jelas tujuan kita, semakin mudah pula kita terombang-ambing, hanyut dan putus asa. Hal itu bisa kita saksikan sehari-hari. Orang-orang yang tidak jelas tujuan hidupnya sangat mudah mengeluh, bersungut-sungut, berkelahi atau putus asa ketika masalah datang.

Lalu, kemanakah tujuan kita? Kemanakah Tuhan Yesus mengajak kita? Ke Surga mulia? Benar, namun sebelum kita masuk ke dalam SurgaNya yang kekal, Dia mengajak kita masuk ke dalam dunia. Alkitab menyaksikan Dia meninggalkan surgaNya untuk mendirikan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia ini, yaitu: keadilan, kebenaran, kasih dan damai sejahtera.

BERANI DALAM PIMPINAN TUHAN

Tidak ada laut tanpa ombak. Tidak ada hidup tanpa masalah. Dimana pun kita tinggal, apa pun pekerjaan atau profesi kita, hendak menjadi siapa pun kita, masalah akan tetap ada. Sama seperti orang-orang yang sedang berlayar, boleh jadi ketika badai itu terlalu kuat dan tidak tertembus, kita sejenak menghindar atau berbelok atau mundur sesaat, namun tidak untuk selama-lamanya. Memasuki tahun 2015 yang baru ini, agar sampai di tujuan, kita harus memberanikan diri mengarungi laut kehidupan itu. Yesus mengajak kita agar berani menghadapi masalah demi masalah dan mengatasinya.

Jika hidup pribadi, keluarga dan gereja kita digambarkan sebagai perahu maka Tuhan ada di dalam perahu itu menemani kita. Kehadiran dan penyertaan Tuhan yang abadi itulah sumber keberanian dan sukacita jiwa kita, bagaimana pun realitas hidup kita. Mungkin saja badai tidak segera berlalu, atau penyakit yang tak sembuh-sembuh, keadaan ekonomi tidak sekejap membaik, atau perdamaian yang tak gampang diwujudkan. Namun semua itu tidak harus melenyapkan ketenteraman, sukacita dan damai, yang hanya ada di dalam pimpinan Tuhan saja. Selamat Tahun Baru! (CSI)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

NANTIKANLAH DIA DENGAN BERTOBAT

Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8

Kebaktian 10 Desember 2023, Pdt. Febe Oriana Hermanto (GKI GUNUNG SAHARI)

Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai. Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. la mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.

Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkanNya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan bahkan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.

Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun. Pesannya pun singkat dan padat: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia. Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, meresponss kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.

Dalam Penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintaiNyadalam menantikan kedatanganNya kembali.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

164616
Users Today : 350
Users Yesterday : 345
This Month : 2542
This Year : 81987
Total Users : 164616
Who's Online : 3